Dijemput KRI Soeharso, Pemerintah Beberkan Alasan Dahulukan Proses Evakuasi 188 WNI Kapal World Dream Dibanding Diamond Princess, Menkes: Mereka Ditolak di Mana-mana

Rabu, 26 Februari 2020 | 19:50
(Sumber: Panglima TNI & Jubir Presiden RI)

Pemerintah menjemput ratusan WNI di Teluk Durian, Kepulauan Riau pada Rabu (26/2/2020) dari Kapal World Dream

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Penumpang Kapal Pesiar World Dream belakangan ini dikabarkan telah terserang virus corona.

Sementara di dalam kapal pesiar World Dream terdapat 188 WNI.

Untuk menanggulangi penyebaran pada WNI yang berada di dalam kapal World Dream, pemerintah Indonesia pun melakukan evakuasi.

Baca Juga: 3 Siswa SD Ini Nekat Telanjang Dada Demi Kibarkan Sang Merah Putih, Takut Bendera Kena Air, Rela Lakukan Hal Tak Biasa di Tengah Rendaman Banjir

Melansir dari Kompas.com, pada Rabu (26/2/2020), 188 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal ( ABK) World Dream dievakuasi di Selat Johor Malaysia.

Mereka akan dievakuasi ke Pulau Sebaru Kecil, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Proses evakuasi ini dikalukan menggunakan Kapal KRI dr. Soeharso.

Baca Juga: Kembali Genangi Wilayah Jakarta, Anak Indigo Ini Ramal Banjir Hanya Jadi Permulaan, Indonesia Masih Diancam Bencana Lebih Besar di Tahun 2020

Proses awal evakuasi ini adalah dibawa lebih dulu menggunakan Kapal World Dream dan akan diserahterimakan ke Pemerintah Indonesia di Selat Durian, Riau.

Melansir dari siaran KompasTV, KRI Dr. Soeharso sampai di lokasi pertemuan (rendevouz) dengan kapal pesiar World Dream sekitar jam 12.00 WIB.

“Proses evakuasi kemanusiaan dari kapal ke kapal ini akan berlangsung beberapa jam, kemudian KRI Dr. Soeharso akan berlayar ke pulau transit observasi, Pulau Sebaru di Kepulauan Seribu, Jakarta. Transit observasi minimal berlangsung 14 hari di bawah pengawasan Kemenkes RI sesuai protokol WHO.”ungkap juru bicara Presiden RI Fadjroel Rachman dalam rilis yang diterima tim KompasTV.

Di Pulau Sebaru Kecil di gugusan pulau Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, 188 WNI akan diobservasi selama 14 hari.

Baca Juga: Dipalang Minibus Saat Buru-buru Bawa Pasien, Sopir Ambulans Tiba-tiba Dipukuli Pengemudi Tak Dikenal, Berikut Kesaksian Warga

Kompas TV

Pemerintah evakuasi 188 WNi di kapal World Dream

Observasi dilakukan di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan sesuai protokol WHO.

Alasan pulau tersebut dipilih menjadi lokasi observasi virus corona adalah karena pulau ini tidak berpenghuni dan berfungsi sebagai lokasi wisata.

Sementara itu, pemerintah juga akan menyiapkan pemulangan puluhan WNI yang ada di kapal pesiar Diamond Princess.

Baca Juga: Nekat Nyelonong Masuk Ke Jalur Cepat, Pengendara Ini Beri Pembelaan yang Nyeleneh Saat Tak Terima Ditilang: Saya Kan Emang Jalan Cepat Pak!

Perlakuan sama terhadap WNI berlaku baik yang di Provinsi Hubei, kapal Diamond Princess, maupun yang berada kapal World Dream.

Hingga kini pemerintah terus bernegosiasi dengan pemerintah Jepang mengenai tata cara evakuasi.

Pemerintah pastikan tidak ada ada seorang pun yang akan ditinggalkan pemerintah.

Terlepas dari itu, rupanya pemerintah memiliki alasan tersendiri lebih mendahulukan evakuasi WNI di kapal World Dream.

Baca Juga: Jadi Korban Salah Tangkap, Siswa SMK Ini Dimasukkan Bagasi Mobil dan Dihajar hingga Babak Belur, Pelaku Diduga Oknum Polisi

(Sumber: Panglima TNI & Jubir Presiden RI)
(Sumber: Panglima TNI & Jubir Presiden RI)

Pemeriksaan Kesehatan 188 WNI di Kapal World Dream

Menurut Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, para kru kapal tersebut rupanya sudah terkatung-katung.

"Kita sebagai pemerintah wajib memperhatikan yang tertolak di mana-mana ini," ucap Menkes Terawan.

Sementara itu, kondisi WNI di kapal Diamond Princess sudah ditangani pemerintah Jepang dan telah mendapat bantuan di sana.

Baca Juga: Sumringah Dihadiahi Kendaraan Baru, Tri Rismaharini Pamer Skill Berkendaranya Tunggangi Motor Listrik, Bakal Sering Blusukan?

"Kalau yang ini kan masih di Jepang, diurusi oleh pemerintah Jepang. Meskipun letaknya di kapal, ini kan di wilayah Jepang dan oleh pemerintah Jepang enggak dibiarkan gitu saja. Logistik juga diberi, apapun juga diberi," tukasnya.

Meski begitu, Menkes Terawan memohon doa untuk keselamatan semua orang di kapal Wolrd Dream, dan kapal Diamond Princess. (*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com, KompasTV