Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Penumpang Kapal Pesiar World Dream belakangan ini dikabarkan telah terserang virus corona.
Sementara di dalam kapal pesiar World Dream terdapat 188 WNI.
Untuk menanggulangi penyebaran pada WNI yang berada di dalam kapal World Dream, pemerintah Indonesia pun melakukan evakuasi.
Melansir dari Kompas.com, pada Rabu (26/2/2020), 188 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal ( ABK) World Dream dievakuasi di Selat Johor Malaysia.
Mereka akan dievakuasi ke Pulau Sebaru Kecil, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Proses evakuasi ini dikalukan menggunakan Kapal KRI dr. Soeharso.
Proses awal evakuasi ini adalah dibawa lebih dulu menggunakan Kapal World Dream dan akan diserahterimakan ke Pemerintah Indonesia di Selat Durian, Riau.
Melansir dari siaran KompasTV, KRI Dr. Soeharso sampai di lokasi pertemuan (rendevouz) dengan kapal pesiar World Dream sekitar jam 12.00 WIB.
“Proses evakuasi kemanusiaan dari kapal ke kapal ini akan berlangsung beberapa jam, kemudian KRI Dr. Soeharso akan berlayar ke pulau transit observasi, Pulau Sebaru di Kepulauan Seribu, Jakarta. Transit observasi minimal berlangsung 14 hari di bawah pengawasan Kemenkes RI sesuai protokol WHO.”ungkap juru bicara Presiden RI Fadjroel Rachman dalam rilis yang diterima tim KompasTV.
Di Pulau Sebaru Kecil di gugusan pulau Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, 188 WNI akan diobservasi selama 14 hari.
Observasi dilakukan di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan sesuai protokol WHO.
Alasan pulau tersebut dipilih menjadi lokasi observasi virus corona adalah karena pulau ini tidak berpenghuni dan berfungsi sebagai lokasi wisata.
Sementara itu, pemerintah juga akan menyiapkan pemulangan puluhan WNI yang ada di kapal pesiar Diamond Princess.
Perlakuan sama terhadap WNI berlaku baik yang di Provinsi Hubei, kapal Diamond Princess, maupun yang berada kapal World Dream.
Hingga kini pemerintah terus bernegosiasi dengan pemerintah Jepang mengenai tata cara evakuasi.
Pemerintah pastikan tidak ada ada seorang pun yang akan ditinggalkan pemerintah.
Terlepas dari itu, rupanya pemerintah memiliki alasan tersendiri lebih mendahulukan evakuasi WNI di kapal World Dream.
Menurut Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, para kru kapal tersebut rupanya sudah terkatung-katung.
"Kita sebagai pemerintah wajib memperhatikan yang tertolak di mana-mana ini," ucap Menkes Terawan.
Sementara itu, kondisi WNI di kapal Diamond Princess sudah ditangani pemerintah Jepang dan telah mendapat bantuan di sana.
"Kalau yang ini kan masih di Jepang, diurusi oleh pemerintah Jepang. Meskipun letaknya di kapal, ini kan di wilayah Jepang dan oleh pemerintah Jepang enggak dibiarkan gitu saja. Logistik juga diberi, apapun juga diberi," tukasnya.
Meski begitu, Menkes Terawan memohon doa untuk keselamatan semua orang di kapal Wolrd Dream, dan kapal Diamond Princess. (*)