Berat Badan Jadi Bumerang, Pramugari Ini Dipecat dari Maskapai Lantaran Naik 1 Kg, Pengabdianya Selama Puluhan Tahun Seperti Tak Ada Harganya

Sabtu, 29 Februari 2020 | 10:13
travelandleisure.com

Ilustrasi pramugari

GridHot.ID- Seorang pramugari bernama Ina Meliesa Hassim dipecat oleh maskapai penerbangan Malaysia Airlines.

Padahal, sebagimana dilansir dari Daily Mail pada Selasa (25/2/2020), Ina telah puluhan tahun bekerja di maskapai penerbangan tersebut.

Inna yangmerasa bahwa pemecatan yang dilakukan pihak maskapai tidak adil, memutskan untuk menuntut Malaysia Airlines ke jalur hukum.

Baca Juga: Kelewat Santuy, WNI yang Positif Terinfeksi Corona di Taiwan Nampak Sama Sekali Tak Cemas, Sempat-sempatnya Main TikTok dan Live Streaming Facebook

Sebagai informasi, pramugari yang bekerja dui Malaysia Airlines memangdiberlakukan sebuah aturan khusus.

Berat tubuh pramugari yang bekerja di sana maksimal adalah 132 pon, setara dengan 59 kg.

Sementara berat Ina kala dia dipecat adalah 133 pon (60 kg).

Baca Juga: Ngaku Punya Ilmu Kebal dan Bawa Jenglot Untuk Ancam Korbannya, Perampok Sopir Angkot di Bandung Berhasil di Ciduk Polisi, Beri Pengakuan Beda 180 Derajat Saat Diperiksa

Ina dalam sebuah penerbangan, ketika dicek oleh petugas, mendapati berat badannya kelebihan 1 pon dibanding aturan, sehingga langsung dipecat dari tugasnya sebagai pramugari.

Maskapai penerbangan tersebut mengklaim, aturan ketat tentang penampilan staf ditujukan untuk 'keselamatan penumpangnya'.

Alasan ini sontak terasa sedikit 'menggelikan', mengingat tak adanya kaitan antara berat badan lebih 1 kg dan keamanan.

Baca Juga: Terbongkar! Misteri Penemuan Jasad Siswi SMP dalam Gorong-gorong, Dibunuh Ayahnya yang Muak Terus-terusan Dengar Rengekan Minta Uang Study Tour

Meski telah menempuh jalur hukum, sayangnya gugatan Ina ditolak pengadilan.

Pada 12 Februari 2020 lalu, Pengadilan Industri Malaysia memutuskan mendukung maskapaipenerbangan.

Ina lantas kehilangan kasusnya karena pemecatan yang tidak adil berdasarkan hukum pengangguran Malaysia.

Baca Juga: BIN Kecolongan, Siswa SMA Cilacap Ini Masih Lebih Canggih dari Badan Pemerintah, Sukses Bobol Web Resmi dengan Proteksi Terbaik di Indonesia, Ini Rahasianya

Sementara itu, menurut The Independent, Ina dipecat oleh perusahaan karena dia tidak berada dalam kisaran berat badan 'sehat' di Bagan Indeks Massa Tubuh.

Malaysia Airlines mengklaim berat awak kabin sangat penting untuk menjaga keselamatan penumpang.

Hal ini dilakukan demi mempertahankan citranya sebagai maskapai premium.

Baca Juga: Main Serong dengan Sekdes, Foto Syur Pak Lurah dan Selingkuhannya Jadi Viral di Whatsapp, Akun Facebook Sang Kepala Desa Jadi Biang Keladinya

Malaysia Airlines sudah memberlakukan aturan manajemen berat badan untuk anggota kru sejak tahun 2015.

Sebelumnya, Ina Hassim telah diberikan 18 bulan waktu untuk menurunkan berat badan.

Oleh karenanya, pihak maskapai meminta Ina untuk menghadiri pemeriksaan berat badan secara teratur dengan seorang profesional kesehatan.

Baca Juga: Berawal dari Kenalan di Facebook, Wanita Ini Sukses Gasak Motor Pria-pria Hidung Belang, Ajak Pesta Miras dan Gratiskan Tubuhnya untuk Hubungan Intim

Namun menurut maskapai, Ina telah gagal menghadiri beberapa pemeriksaan.

Di sisi lain,pengacara pramugari tersebut mengklaim bahwa apa yang dilakukan pihak maskapai sangat tak adil untuk kliennya.

Aturan seperti itu bahkan tidak berlaku bagi maskapai pesaingnya, seperti British Airways dan Lufthansa Airlines.

Baca Juga: Masuk-masuk Kampung, Kawanan KKB Kembali Buat Ulah, Nekat Sandera 3 Guru Tapi Endingnya Seperti Ini

Menurut pengacara Ina, tidak ada masalah keamanan yang berhubungan dengan berat badan di maskapai-maskapai lain.

Mereka juga membantah jika Ina disebut tidak bekerja keras dan melakukan upaya terbaiknya untuk tetap beratahan di maskapai tersebut dengan menjaga berat badannya agar tetap sesuai aturan.

"Pengadilan yakin bahwa perusahaan telah memberikan peluang dan peluang yang cukup kepada pemohon untuk mematuhi kebijakan perusahaan dan bahwa meskipun ada banyak peluang, pengadu secara konsisten gagal mencapainya, dalam hal ini adalah berat optimal," kata Ketua Pengadilan, Syed Noh Said Nazir.

Baca Juga: Biasa Tegas dan Berwibawa di Kantor, Kapolres Balikpapan Kepergok Berlinang Air Mata Saat Sambangi 6 Bocah Yatim Piatu di Wilayahnya, Kombes Pol Turmudi Sampai Kehilangan Kata-kata

Adapun Malaysia Airlines telah mengumumkan kebijakan terkait berat badan awak kabin pada tahun 2015, seperti berikut.

"Sebagai awak kabin, selain mempertahankan penampilan seperti yang ditetapkan oleh perusahaan, Anda juga bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan penumpang kami saat dalam penerbangan. Menjadi garda depan berseragam, kru kabin memberikan citra yang tak terlupakan di benak para tamu kami yang berharga

Dengan kebijakan ini berlaku, maskapai akan melihat awak kabin yang lebih sehat yang akan memproyeksikan gambar yang sesuai dengan staf kabin terbaik dunia serta untuk memastikan keselamatan penumpang ketika diperlukan,"

Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul "25 Tahun Mengabdi, Maskapai Penerbangan Malaysia Pecat Pramugarinya Cuma Gegara Berat Badan Nambah 1 Kg, Katanya Membahayakan Keselamatan Penumpang"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Sosok.id