Gridhot.ID - Laut memang merupakan teritori yang tak sepenuhnya telah diobservasi.
Ditambah lagi lagi laut menyimpan berbagai kekayaan alam yang berbeda di tiap wilayahnya.
Namun ada saja para penjahat yang berusaha merusak segala ekosistem kelautan untuk kepentingannya sendiri salah satunya adalah kapal yang satu ini.
Mungkin bagi sebagian orang nama Andrey Dolgov terdengar sangat asing.
Andrey Dolgov merupakan nama sebuah kapal yang paling dicari di lautan.
Meski hanya kapal berkarat, Andrey Dolgov merupakan kapal yang selalu diburu oleh sejumlah negara akibat kejahatannya.
Air bercampur minyak terlihat menyembur dari lambung Kapal Andrey Dolgov tiap kali menghantan permukaan laut.
Selama 10 tahun berkeliling dunia, Andre Dolgov selalu berhasil melarikan diri.
Tapi tidak kali ini.
Sepak terjangnya terhenti di tangan Menteri Susi dan Angkatan Laut Indonesia.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, April 2018 lalu merupakan hari terakhir kapal berkarat itu menambang ikan di lautan.
sebuah kapal ramping bersenjata lengkap milik Angkatan Laut Indonesia dengan cepat membuntuti.
Harapan kapal ini untuk lolos dari kejaran amat kecil.
Kemudian sebuah drone dan pesawat pengintai berputar di atas kapal tersebut.
Kapal angkatan laut pun dengan cepat mendekat, mengakhiri perangkap yang sudah dirancang selama berbulan-bulan.
Kru kapal berkarat itu akhirnya menyerah dan Andrey Dolgov pun bertekuk lutut di tangan AL Indonesia.
Penangkapan ini mengakhiri pengejaran selama tiga pekan di seluruh Samudra Indonesia dalam sebuah operasi gabungan Interpol dan Fish-i Africa.
Melansir BBC, Kapal Andrey Dolgov sebetulnya sudah pernah ditangkap di Mozambik namun berhasil lolos.
Kapal ini sempat ditahan karena menggunakan sertifikat palsu yang menyatakan berasal dari Republik Togo, Afrika.
Saat diperiksa, petugas menemukan 600 jala yang bisa disebar sepanjang hampir 30 kilometer.
Peralatan ini merupakan perangkat yang dilarang Komisi Konservasi Sumber Daya Laut Antartika (CCAMLR).
Kapal ini merupakan bagian dari jaringan organisasi kriminal yang beroperasi mencari celah di antara undang-undang kelautan dan banyaknya pejabat penegak hukum yang korup.
CCAMLR sudah memasukkan kapal ini dalam daftar hitam pada tahun 2016 dan masuk daftar Interpol dalam kasus penangkapan ikan ilegal.
Selama sekitar 10 tahun beroperasi secara ilegal, kapal berkarat ini tentu telah mengantongi banyak keuntungan.
Andrey Dolgov diperkirakan sudah mencuri ikan setidaknya sejumlah 50 juta Dollar AS atau sekitar Rp 702 miliar.
Dengan uang sebesar itu, wajar kalau usaha penangkapan ikan ilegal sangat menggiurkan bagi organisasi kriminal.
"Kapal-kapal semacam ini beroperasi di perairan internasional di luar wilayah hukum banyak negara," kata Alistair McDonnel, anggota tim anti-illegal fising di Interpol.
"Celah inilah yang dieksploitasi berbagai organisasi kriminal," ujarnya seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Sementara itu, Menteri Susi Pudjiastuti memutuskan untuk tidak akan meledakkan kapal ini.
Andrey Dolgov akan diubah dan direnovasi agar kapal ini bisa menjadi bagian armada penegakan hukum di laut.
Kapal ini akan menjadi simbol perang Indonesia melawan pencurian ikan, sekaligus mengirim pesan kepada para pencuri ikan bahwa mereka tak punya tempat untuk bersembunyi.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Akhir Kisah Andrey Dolgov, Kapal Berkarat yang Keliling Dunia untuk Rampok Ikan, Sepak Terjangnya Terhenti di Indonesia.
(*)