Sebelum Purna Tugas, Dubes Amerika di Indonesia Temui Pejabat RI, Tudingannya pada Menteri Terawan Seolah Jadi Boomerang, Kini Arab Saudi Batalkan Semua Perjalanan Umrah Gara-gara Corona

Jumat, 28 Februari 2020 | 20:00
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto memberikan keterangan kepada wartawan menjelang kedatangan WNI dari natuna di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2/2020)

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menangguhkan seluruh kunjungan ke negaranya, baik untuk tujuan umrah maupun kunjungan ke Masjid Nabawi.

Hal itu menyusul perkembangan kasus penyebaran virus corona(COVID-19) dalam beberapa waktu terakhir.

Dalam keterangan resmi yang diunggah Kementerian Luar Negeri Arab Saudi melalui akun Twitter resmi mereka, pihak Kerajaan terus mengikuti perkembangan yang terjadi.

Baca Juga: Kelewat Santuy, WNI yang Positif Terinfeksi Corona di Taiwan Nampak Sama Sekali Tak Cemas, Sempat-sempatnya Main TikTok dan Live Streaming Facebook

Dengan demikian, sesuai dengan rekomendasi dari otoritas kesehatan yang berkompeten, Kerajaan bersikap untuk mengimplementasikan standar internasional tertinggi yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) guna menghentikan, mengendalikan, dan menghilangkan virus tersebut

Dilansir dari Warta Kota,penangguhan kunjungan umrah tersebut juga telah dibenarkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia Riyadh.

Dalam siaran tertulis yang disampaikan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Riyadh, dijelaskan penangguhan kunjungan umrah resmi dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi, Kamis (27/2/2020) pukul 02.40 waktu setempat.

Baca Juga: Wajib 'Zero Mistake', Kisah Perjuangan Tim Medis Elite Tiongkok Perangi Corona, Sedikit Kesalahan Saja Bisa Bawa Nyawa Melayang

Selain sebagai upaya menghentikan penyebaran, pengendalian dan pemusnahan virus Corona,penagguhan kunjungan umroh dimaksudkan untuk memberikan perlindungan kepada warga negara Arab Saudi ataupun turis yang berencana datang ke wilayah Kerajaan Arab Saudi.

Lantas mengapa jamaah umrah asal Indonesia juga menerima penangguhan?

Padahal, sebagaimana diketahui,Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang belum terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Legenda Kung Fu Jackie Chan Dikabarkan Terjangkit Virus Corona, Kumpul-kumpul di Pesta Dituding Jadi Penyebabnya, Ini Faktanya

Perlu diketahui, sesunguhnya paradiplomat Amerika Serikat telah menyatakan kekhawatirannya kepada pejabat tinggi Pemerintah Indonesia atas penanganan wabah virus corona.

SOUTH KOREA OUT
SOUTH KOREA OUT

Para pekerja medis dilengkapi pakaian pelindung memindahkan seorang pasien diduga terinfeksi virus corona

Mereka juga memperingatkan akan kebutuhan kritis yang diperlukan dan meminta Pemerintah Indonesia lebih sering melakukan pengujian virus yang memiliki nama Covid-19.

Sumber diplomatik AS mengungkapkan, duta besar dari beberapa negara Barat telah menyampaikan keprihatinan mereka terhadap Menteri Kesehatan Indonesia Terawan Agus Putranto dan pejabat senior lainnya.

Baca Juga: Mau Sahur Sampai Nggak Bisa Makan, Artis Ini Harap-harap Cemas dengan Kebijakan Penangguhan Visa Umrah, Terancam Rugi Miliaran Rupiah

Dilansir dari The Sydney Morning Herald via Kompas.com, Kamis (27/2/2020), beberapa poin pembicaraan ini diedarkan oleh para pejabat AS yang dirancang untuk memastikan diplomat-diplomat asing menyampaikan pesan tersebut dalam pertemuan tertup dengan Kemenkes.

"Kami meyakini bahwa penting bagi pemerintah Anda untuk secara aktif melakukan deteksi kasus," demikian isi salah satu pesan itu.Pada poin lain, disebutkan bahwa banyak rumah sakit di Indonesia tidak memiliki Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai, tak ada ruang isolasi yang cukup, dan tidak memadainya transportasi spesimen.

Baca Juga: Terletak Tak Jauh dari Jakarta, Inilah Pulau yang Dijadikan Tempat Observasi 188 WNI ABK World Dream dari Virus Corona, Menkes Terawan: Fasilitas Lengkap

Para diplomat dari kedutaan termasuk Australia, AS, dan Kanada juga telah bertemu satu sama lain untuk membahas penyebaran virus yang tampaknya tidak menyebar ke Indonesia.

Seorang juru bicara Kedutaan Besar AS tak menyangkal bahwa mantan Duta Besar Donovan telah menyampaikan keprihatinannya tentang virus corona sebelum menyelesaikan tugas diplomatiknya pada 14 Februari 2020.

"Kami secara rutin bertemu dengan pejabat Pemerintah Indonesia mengenai berbagai topik yang berkaitan dengan hubungan bilateral kami selama lebih dari 70 tahun. Wabah virus corona telah berkembang dengan cepat, dan seperti rekan-rekan Indonesia kami, kami mengamatinya dengan cermat," kata dia.

Baca Juga: Selama Ini Aman dari Virus Corona, Salah Satu Pulau di Indonesia Justru Diduga Terpapar Covid-19, Negeri Tetangga Kini Kethar-kethir Lantaran Warganya Banyak Wisata ke Tanah Air

"Pemerintah AS telah memberikan bantuan materi dan teknis kepada Indonesia, begitu juga dengan negara-negara lain di kawasan ini," lanjut dia.Seorang profesor Epidemiologi di Harvard University Marc Lipsitch sebelumnya mengatakan, secara statistik, tidak mungkin nol kasus virus corona di Indonesia.

Temuan tersebut justru dianggap menghina Indonesia oleh Menkes Terawan.

Baca Juga: Lakukan Cuci Uang Secara Blak-blakan, Pria Ini Bukan Lakukan Tindakan Korupsi, Dirinya Benar-benar Mencuci Uangnya dengan Deterjen Gara-gara Takut Virus Corona

Meski demikian, Lipsitch telah memperingatkan adanya kemungkinan pandemi global dengan 40 sampai 70 persen populasi dunia bisa terinfeksi, meski tak semuanya akan jatuh sakit.

Awal pekan ini, seorang pria Jepang terinfeksi virus corona setelah kembali dari liburannya di Bali.

Otoritas kesehatan di Bali mengatakan, pihaknya telah mulai melacak turis Jepang itu dan mendisinfeksi kamar-kamar hotel tempat turis itu menginap.(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com, Warta Kota