Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - TNI Angkatan Laut memfasilitasi proses evakuasi terhadap WNI yang menjadi anak buah kapal (ABK) MV World Dream.
Kapal World Dream sejak Senin (24/2/2020) pukul 22.00 WIB telah berada di Perairan Selat Durian.
Melansir Kontan.co.id, Rabu (26/2/2020) pukul 06.55 WIB, KRI Cut Nyak Dien 375 berangkat dari Dermaga Pelabuhan Batu Ampar mengangkut tim evakuasi gabungan.
Pukul 08.55 WIB, KRI Cut Nyak DIen 375 tiba di area labuh jangkar Kapal World Dream sambil menunggu kedatangan KRI dr. SUharso 990.
Pukul 09.25 WIB KRI dr. Soeharso 990 tiba di titik labuh jangkar Perairan Selat Durian.
Proses evakuasi dilakukan di Selat Durian Moro, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau untuk selanjutnya dipindahkan ke KRI dr. Soeharso-990.
Evakuasi diawali transfer bagasi ABK World Dream menggunakan Speed Boat milik World Dream ke KRI dr. Soeharso 990 dan dilakukan desinfektan.
Proses evakuasi didukung oleh cuaca yang cerah serta kerja sama yang sangat baik sehingga proses evakuasi dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Melansir Kompas.com, Komandan Guskamla Kawasan Barat Koar I Laksamana Pertama Yayan Sofyan mengatakan, pihaknya berhasil melakukan evakuasi pada Pukul 10.00 WIB, Rabu (26/2/2020).
WNI kru kapal pesiar World Dream terdiri dari 188 orang dengan 172 laki-laki dan 16 perempuan.
Seluruh WNI dinyatakan negatif dari virus corona atau Covid-19.
Transfer personel dilakukan dua sortie dengan menggunakan Transfer Boat MV World Dream menuju KRI dr. Soeharso.
"Para ABK tersebut diterima di KRI dr Soeharso dengan melalui prosedur pemeriksaan sesuai SOP protokol medis," ucapnya.
Mereka diperkirakan akan sampai di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu pada Jumat (28/2/2020) untuk menjalani proses observasi selama empat belas hari.
Selain itu, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono mengungkapkan bahwa WNI ABK World Dream akan menempati fasilitas cottage selama menjalani 14 hari observasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
"Fasilitas gedung eks cottage. Jadi sudah ada ruangan-ruangannnya. Sudah kita siapkan," ujar Yudo di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Selain itu, lanjut Yudo, pihaknya juga telah memasang alat komunikasi untuk para WNI.
Tak hanya itu, pihaknya juga memasang CCTV di dalam ruangan cottage tersebut.
"Ini sudah kita gelar komunikasi di sana, baik dari tempat ruangannya itu bahkan kita juga pasang CCTV dan komunikasi kemarin dari Telkomsel sudah digelar di sana. Jadi bisa dilaksanakan komunikasi," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Budi Sylvana mengatakan, para WNI tersebut juga akan mendapat dukungan fasilitas seperti rumah sakit mini.
Di mana rumah sakit mini tersebut tersedia Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang ICU, termasuk pelayanan kesehatan lingkungan.
Budi mengatakan, kehadiran tim kesehatan lingkungan tersebut guna memastikan bahwa proses observasi tak merusak lingkungan Pulau Sebaru.
"Untuk meyakinkan bahwa proses observasi di sana tidak merusak lingkungan karena itu penting sekali, termasuk makanan," kata dia.
Diketahui, observasi tersebut dikawal oleh tim komando tugas gabungan terpadu (Kogasgabpad) berjumlah 762 personel yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BNPB, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, dan pihak swasta Artha Graha Peduli.
Dilansir Gridhot dari laman TNI AL, Komandan Lantamal III Brigjen TNI (Mar) Hermanto, S.E., M.M., mengikuti rombongan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto meninjau lokasi observasi untuk Covid-19 bagi sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) dari kapal World Dream di Pulau Sebaru Kecil Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Kamis (27/02/2020).
Rombongan Panglima TNI bertolak dari Dermaga International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok dengan menggunakan KRI John Lie-358 pada pukul 08.00 WIB.
Ikut dalam rombongan Panglima TNI diantaranya Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M., Kapolri, BNPB, kementerian Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta Kementerian Kesehatan, dan beberapa pejabat terkait, baik dari TNI- Polri, pemerintah maupun swasta.
Dalam kegiatan evakuasi ini, TNI Angkatan Laut bekerjasama dengan kementerian Kesehatan KKP Batam, Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta.(*)