GridHot.ID -Usai Presiden Joko Widodo mengumumkan dua WNI positif terinfeksi Covid-19, tak sedikit masyarakat yang langsung panik.
Karena kepanikan massal tersebut, lantas terjadilah panic buying di sejumlah lokasi. Salah satunya di toko sembako milik Susanna.
Rekaman video yang menampilkan seorang pemilik toko sembako yang belakangan diketahui bernama Susanna, dikerubungi pengunjungnya viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun Twitter @arjuno_ireng01 tersebut, dikabarkan bahwa si pemilik toko yang merupakan perempuan setengah baya itu menjual barang sembakonya secara normal di tengah-tengah momen panic buying terkait geger virus corona (Covid-19).
Dirinya disebutkan tak mengambil kesempatan di tengah momen panic buying. Meskipun toko sembakonya diserbu pengunjung yang rela memborong dengan harga lebih tinggi, perempuan itu membatasi barang yang boleh dibeli.
Ia pun mendapat pujian dari pengunjung yang mengerubunginya dan menyusul warganet yang melihat videonya.
Setelah ditelusuri, perempuan dalam video itu bernama Susanna Indrayani. Perempuan berusia 57 tahun itu membuka toko sembako bernama Toko Erwin di Jalan K Teluk Gong, RT 06/RW 09, Penjaringan, Jakarta Utara.
Susanna tampak cukup kebingungan ketika tahu dirinya viral.
"Saya juga nggak tahu jadi viral begini," katanya sambil tersenyum ketika ditemui awak media, Rabu (4/3/2020) sore.
Meskipun begitu, Susanna tetap menyambut awak media dengan ramah dan memulai ceritanya.
Diceritakan Susanna, toko sembakonya mulai diserbu pengunjung sejak siang hari di tanggal 2 Maret 2020 lalu.
Pada pagi hari di tanggal tersebut, Presiden Joko Widodo mengumumkan secara resmi kasus virus corona pertama di Indonesia.
Ibu (64) dan anak perempuannya (31) yang merupakan warga Depok disebutkan Jokowi telah positif terinfeksi Covid-19.
Beberapa jam setelahnya, Toko Erwin diserbu pembeli yang datang dari sekitaran Penjaringan. Hal itu mengagetkan Susanna dan penjaga tokonya.
"Kemarin (2 Maret) ada itu kan, Pak Presiden umumkan soal penyakit corona. Nah jadi semua pada itu (datang). Saya pun nggak nyangka tiba-tiba kok banyak orang datang," ucap Susanna.
Menurut Susanna, para pembelinya kebanyakan adalah warga biasa yang bahkan sebagian tak dikenalnya.
Setelah tahu virus corona menyerang WNI, para pembeli yang datang ke Toko Erwin melakukan panic buying dan mengambil barang-barang kebutuhan pokok dengan jumlah banyak.
Di toko sembakonya, Susanna menyisihkan stok barang yang dibutuhkan warung-warung kecil langganannya dari pembeli lainnya.
Ia enggan melihat sekitar 20-30 warung kecil yang biasa membeli barang dari Toko Erwin setop berjualan karena tak punya stok.
"Kita udah nyisihin untuk warung-warung kecil. Kayak pas banjir saya juga tetap sediakan," ucap Susanna saat ditemui di tokonya, Rabu (4/3/2020).
"Kalo orang lain beli banyak saya nggak jual. Kasian dong buat mereka (warung kecil)," ucap dia.
Susanna yang sudah 30 tahun lebih membuka toko sembako memang menjadi langganan puluhan warung kecil di sekitaran Teluk Gong.
Beberapa pembeli dari Toko Erwin misalnya pemilik warung kopi, warung makan, hingga kantin sekolah.
Susanna pun tak tega apabila para langganannya itu kehabisan stok akibat diborong warga saat panic buying.
Apalagi, warung-warung kecil yang menjadi langganannya itu tak lain menjadi tempat bagi masyarakat kelompok menengah ke bawah untuk membeli kebutuhan mereka.
"Kan biar mereka setiap hari bisa dagang. Kalo nggak ada barangnya gimana," ucap Susanna.
"Kalo dia kan buat tukang becak makan di sana. Karyawan kita juga makan di sana. Kita nggak pikirin kita sendiri. Harus semua dapat," tegas dia.
"Saya bukan cari kesempatan begini dalam kesempitan. Saya mau untung banyak atau apa, enggak. Saya harap ini penyakit bisa cepat hilang biar orang tenang gitu," kata Susanna saat ditemui di tokonya, Rabu (4/3/2020).
Barang-barang yang Susanna jual masih dalam harga yang normal. Misalnya gula seharga Rp 13.500 per kilonya dan mie goreng instan seharga Rp 95.000 per dusnya.
Susanna juga menuturkan, sejak pemerintah mengumumkan adanya WNI positif Covid-19, dirinya tak henti-henti berdoa agar penanganan wabah ini cepat tuntas.
Bahkan, setiap pembeli yang datang ke tokonya selalu diminta Susanna untuk ikut berdoa.
"Saya harapnya itu penyakit cepat hilang itu. Setiap orang datang saya selalu bilang: pulang sembahyang ya, masing-masing agama ya. Ini paling penting, bukan barang-barang itu," ungkap Susanna.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Toko Sembakonya Diserbu Saat Panic Buying, Susanna Sisihkan Barang Demi Warung Kecil Langganannya.(*)