Gridhot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ingin menggagalkan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 Papua.
Sayangnya, upaya KKB Papua untuk menggagalkan pelaksanaan PON XX/2020 tampaknya tak akan membuahkan hasil.
Serangan gencar dari KKB Papuayang terus meneror baru-baru ini akan berakhir sia-sia.
Pasalnya, Polri sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi terhadap sepak terjang kelompok separatis itu.
Seperti diketahui, KKB Papua kerap melakukan serangan brutal kepada aparat maupun masyarakat baru-baru ini.
Mulai dari berusaha menyandera tiga guru SD di Kampung Jagamin, hingga serangan membabi buta di Polsek Tembagapura.
Seorang anggota brimob bernama Bharada Doni Priyanto juga gugur dalam serangan KKB Papua.
Menurut Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf. Dax Sianturi, ulah KKB Papua memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk menggagalkan dua agenda nasional yang akan dilaksanakan di Papua tahun ini.
Seperti yang dilansir dari Kompas.com, agenda tersebut yaitu PON dan Pilkada Papua.
Namun nyatanya, aksi KKB Papua itu sama sekali tak berpengaruh ke dua agenda tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyatakan, pelaksanaan PON XX/2020 Papua akan tetap terlaksana kendati ada gangguan dari KKB Papua.
"Soal ada upaya gangguan terhadap PON, itu sudah dibicarakan bahwa PON itu akan tetap berlangsung dengan baik dan pemerintah sudah mengantisipasi semuanya," ujar Mahfud, Kamis (5/3/2020).
Mahfud mengatakan, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sudah menyiapkan antisipasi upaya penggagalan yang dilakukan KKB Papua.
"Memang ada gangguan seperti itu dan sudah diatasi berdasar SOP yang ada di Polri," ucap Mahfud.
Intensitas gangguan keamanan yang dilakukan oleh KKB Papua selama awal tahun ini terus meningkat.
Aksi penembakan terjadi di beberapa daerah, yaitu di Kabupaten Nduga, Intan Jaya, Mimika, Pegunungan Bintang, dan Keerom.
Menurut Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi, saat ini antar-KKB belum terhubung.
Namun, mereka memiliki kesamaan tujuan sehingga beberapa kelompok melakukan aksi dalam kurun waktu yang singkat.
Masing-masing KKB Papua, kata Dax, memiliki ego yang cukup tinggi sehingga beberapa kasus penembakan di Papua selama Februari 2020 terjadi dalam waktu yang berdekatan.
"Mungkin agendanya untuk menggagalkan itu (PON dan pilkada). Belum tentu (antar-kelompok) terkordinir juga, bisa jadi lebih pada solidaritas antar-kelompok saja, jadi di sana bunyi di sini bunyi. Tentu persaingan diantara mereka tetap ada," kata dia.
Namun, Dax mengakui bila saat ini antar KKB Papua di wilayah pegunungan tengah Papua mulai menurunkan ego mereka dan cenderung mulai berkomunikasi.
Hal ini terlihat dengan bergeraknya beberapa KKB Papua menuju Tembagapura, Kabupaten Mimika.
Bahkan, aksi penembakan di Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Senin (2/3/2020) lalu, ia anggap dilakukan oleh kelompok baru yang ingin menunjukkan eksistensinya.
"Kalau saya lihat mereka yang di pegunungan tengah nih mulai cair persaingannya, yang di Oksibil ini mau menunjukan eksistensinya," kata Dax.
TNI/Polri akan tetap berusaha menjaga situasi keamanan di Papua kondusif.
Aparat, katanya lagi, akan tetap mengedepankan upaya persuasif dan tetap melakukan penegakan hukum kepada pihak-pihak yang melakukan aksi kriminal.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul: "Serangan Brutal KKB Papua akan Berakhir Sia-sia, Mahfud MD Sebut Polri Sudah Antisipasi Semuanya."
(*)