Gridhot.ID - Kasus pembunuhan yang dilakukan siswi SMP (NF) terhadap bocah berusia 6 tahun (APA) menggegerkan publik.
Bocah kelahiran 10 Oktober 2014 itu tewas ditangan NF yang tak lain adalah tetangga korban.
APA tewas ditenggelamkan dalam bak mandi oleh NF.
Jasad korban kemudian disimpan oleh NF di lemari rumah yang berlokasi di Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Jasad gadis kecil dari pasangan Ratnawati (34) dan Kartono (40) sudah dimakamkan oleh keluarganya, Sabtu (6/3/2020).
Sebelum dimakamkan, jasad gadis kecil malang itu terlebih dahulu di otopsi oleh petugas.
Duka masih terlihat jelas dari raut wajah Ratnawati, ibunda korban APA saat ditemui di rumah duka.
Ratnawati bahkan masih merasa gadis kecilnya itu masih berada di rumah.
Menurutnya, gadis kecilnya tidak pergi kemana-mana.
"Saya merasa anak saya masih ada kok. Anak saya masih di rumah, lagi nonton. Tidak ke mana-mana," ujar Ratnawati dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakart, Sabtu (7/3/2020).
Ratnawati kemudian menceritakan kenangan putri kecilnya yang kini sudah tiada.
Ratnawati mengatakan, putrinya itu hendak masuk sekolah Taman Kanak-kanak (TK).
"Rencana tahun ini mau masuk sekolah. Tadinya mau sekolah bareng adiknya si pelaku," kata Ratnawati.
APA merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pun putri satu-satunya.
"Anak ketiga, tapi perempuan satu-satunya," ujar Ratnawati.
Saat ini, pelaku yang membunuh putrinya sudah menyerahkan diri ke polisi.
Ibunda korban mengaku tak menaruh harapan apapun terkait kasus yang menimpa putrinya.
"Saya tidak punya harapan apa-apa. Tidak punya sama sekali. Karena di hati saya tidak ada apa-apa," ucap Ratnawati.
"Dan keluarganya, saya tidak punya harapan apa-apa," pungkasnya.
Bakal Libatkan Psikiater
Aparat kepolisian bakal melibatkan psikiater dalam menangani kasus pembunuhan sadis yang dilakukan NF.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo mengatakan, pihaknya bakal melakukan tes kejiwaan terhadap NF yang nekat menghabisi nyawa bocah berusia 6 tahun.
Pasalnya, cara yang digunakan NF terbilang sadis. Bahkan, pelaku tak menyesali perbuatannya dan mengaku puas membunuh korban.
"Selain melakukan olah TKP terhadap tempat hilangnya nyawa korban, kami ingin mendalami sejauh mana hubungan atau aspek kejiwaan yang nanti dibutuhkan dalam pemeriksaan kejiwaan," ucapnya, Jumat (6/3/2020).
Untuk itu, Susatyo menyebut, pihaknya mengamankan papan tulis dan sejumlah buku catatan berisi curahan hati sang pelaku.
Barang bukti yang diambil dari TKP ini kemudian akan diserahkan pihak kepolisian kepada ahli kejiwaan atau psikiater.
"Ini akan menjadi bahan-bahan yang akan kami kumpulkan dari TKP untuk bisa kami beri dan dikaji oleh ahli kejiwaan," ujarnya.
Terkait pembunuhan sadis ini, pihak kepolisian sendiri telah meminta keterangan dari keluarga korban dan tersangka.
"Kami sudah memeriksa sebanyak empat orang saksi yang terkait, yaitu keluarga dari tersangka, termasuk juga keluarga korban," kata Susatyo.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsbogor.com dengan judul: "Gadis Kecilnya Tewas Dibunuh Siswi SMP di Bak Mandi, Ibu Korban Bilang Anaknya Masih di Rumah."
(*)