Gridhot.ID - Banyak pihak mulai mengeluarkan pendapat mengenai virus Corona.
Bahkan beberapa orang menyebut obat herbal bisa jadi salah satu penangkal paling mujur.
Selama ini dipercaya aman, nyatanya belum ada bukti ilmiah kuat soal khasiat obat herbal untuk menyembuhkan Corona.
Seorang farmakologi asal Tunisia, Hedi Oueslati, memperingatkan agar orang-orang tidak sembarangan meminum obat herbal.
Dilansir dari laman Kompas.com, warga Tunisia memang gemar melakukan konsultasi pada pakar herbal dan menyetok obat herbal di rumah.
Selama ini, obat-obatan Herbal di Tunisia dipercaya manjur menangkal flu saat musim dingin yang gejalanya hampir mirip dengan infeksi virus Corona.
Namun, wabah Corona menyebabkan banyak bahan obat herbal menjadi mahal sehingga warga mencari alternatif yang lebih murah.
"Kalau kita bicara tentang obat nenek moyang yang tidak berbahaya dan tidak mengakibatkan masalah saya rasa tidak apa-apa, tapi kita harus hati-hati untuk tidak berobat kepada dukun," ucap Hedi seperti dikutip Kompas.com.
Hedi Oueslati melihat adanya pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dari situasi panik saat ini.
"Hanya karena bahan-bahan itu alami bukan berarti tidak membahayakan," pungkasnya.
Administrasi Makanan dan Obat (FDA) juga memberikan peringatan bagi pihak-pihak yang melakukan jual beli bahan herbal sebagai obat virus Corona.
FDA juga meminta masyarakat untuk tidak membeli dan/atau menggunakan produk yang tidak diijinikan oleh FDA.
Di Indonesia, izin makanan dan obat-obatan ditentukan oleh BPOM.
Sejauh ini beberapa bahan alami yang diakui dapat meningkatkan imun tubuh adalah jahe, kunyit, dan temulawak.
Namun, untuk vaksin Corona belum ditemukan.
Berbagai lembaga penelitian masih berusaha mengembangkan vaksin untuk virus Corona.
Pihak BPOM berjanji akan mempercepat izin edar apabila vaksin sudah teruji secara klinis.
Jadi, Sahabat NOVA juga tetap harus berhati-hati ya jika akan mengonsumsi minuman herbal.
Artikel ini telah tayang di Nova dengan judul Obat Herbal Tidak Selalu Aman, Pakar Medis Ini Peringatkan Saat Ini Belum Ada Obat untuk Virus Corona.
(*)