Gridhot.ID - Malaysia dilaporkan sudah mulai melaksanakan Lockdown total untuk negaranya.
Lockdown tersebut bahkan sampai berimbas ke Singapura yang kebingungan untuk mendapatkan pasokan makanan.
Diketahui mulai hari Rabu (18/3/2020), Malaysia mengumumkan lockdown total selama dua minggu.
Malaysia akan menutup semua bisnis kecuali toko yang menjual makanan dan kebutuhan sehari-hari. Ini merupakan langkah drastis untuk membendung lonjakan infeksi virus corona baru.
Lantas, bagaimana implementasi lockdown di Negeri Jiran di hari pertama ini?
Rupanya, pelaksanaan lockdown pada hari pertama gagal dan jauh dari harapan.
Warung makanan dan minuman di pasar sentral di wilayah Sibu, Malaysia, misalnya masih memungkinkan pelanggan untuk makan di tempat meskipun ada larangan nasional yang mulai berlaku hari ini.
Melansir The Star, restoran di Malaysia memang diizinkan untuk membuka bisnis mereka, namun seharusnya hanya melayani layanan bawa pulang atawa take-away.
Kondisi yang terjadi adalah warga Malaysia berbisnis seperti biasa.
Hal ini tampak di food court pasar pusat karena sejumlah restoran tampak terus melayani pelanggan mereka seolah-olah itu hari merupakan hari biasa.
Ketua Pasar dan Pedagang Kecil Dewan Kota Sibu, Albert Tiang ketika dihubungi The Star mengatakan dewan akan mengeluarkan pemberitahuan kepada semua pedagang sebelum tengah hari.
"Kami akan mengeluarkan pemberitahuan untuk memberi tahu mereka bahwa mereka hanya diperbolehkan melakukan bisnis take-away sampai akhir bulan ini," katanya.
Dia mengatakan dewan akan mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang tidak mematuhi setelah pemberitahuan diberikan kepada mereka.
"Kami akan menangguhkan lisensi mereka atau mencabutnya," katanya.
Tiang mengatakan semua pedagang tahu tentang arahan dari Pemerintah Federal tetapi memilih untuk mengabaikannya.
Namun, tidak ada masalah dengan kedai kopi karena mereka mematuhi pesanan.
Sebelumnya, Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah telah menitahkan bahwa semua warga Malaysia harus mematuhi perintah pembatasan pergerakan untuk memberikan kerja sama penuh dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 di negara tersebut.
Melansir kantor berita Bernama, perintah itu, yang diumumkan oleh Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin pada hari Senin, akan berlaku mulai hari ini hingga 31 Maret.
Pengawas keuangan Rumah Tangga Kerajaan Istana Negara Datuk Ahmad Fadil Shamsuddin mengatakan Raja mengatakan semua warga harus menghadapi situasi ini dengan tenang untuk membantu pemerintah dan otoritas terkait mengatasi situasi secara efektif.
“Yang Mulia mendesak semua warga untuk tidak menganggap remeh pembatasan gerakan. Warga juga diminta untuk mengikuti pedoman dan langkah-langkah pencegahan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan karena ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan keluarga kita, masyarakat kita, dan negara kita tercinta," katanya dalam sebuah pernyataan oleh Istana Negara kemarin.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Di Hari Pertama, Lockdown Malaysia untuk Atasi Corona Gagal dan Jauh dari Harapan, Banyak Orang Melanggar Aturan.
(*)