Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Corona, Sukarelawan Beberkan Pengalamannya Pasca Divaksin,Suhu Tubuh Mendadak Tinggi, Gelisah hingga Diare

Rabu, 25 Maret 2020 | 05:13
ist

Kesaksian sukarelawan yang memberanikan dirinya diuji coba vaksin corona.

Gridhot.ID - Kesaksian sukarelawan yang memberanikan dirinya diuji coba vaksin corona.

Mewabahnya Covid-19 sebagai pandemi di seluruh dunia membuat banyak ahli medis yang berbondong-bondong mencari vaksin untuk corona.

Salah satu yang sudah memulai uji coba vaksin corona adalah Kota Wuhan, China tempat virus ini muncul untuk kali pertama.

Baca Juga: Para Wanita Saling Meliuk-liukkan Badan di Hadapan Kaum Adam, Acara Garut Culture Festival dapat Kecaman dari Sejumlah Pihak, MUI: Itu Jelas Haram

Tentu saja, ada efek samping yang ditimbulkan dari uji coba ini sebagai risiko yang harus ditanggung.

Meski ada yang mengaku mengalami diare, suhu tubuh meninggi, hingga rasa gelisah, rata-rata relawan mengaku bangga sudah berpartisipasi.

1. Kesaksian Sukarelawan

sciencefocus.com
sciencefocus.com

(Ilustrasi) Virus corona

Vaksin virus corona itu dikembangkan oleh CanSino Biologics, sebuah perusahaan farmasi yang bekerja sama dengan militer China.

Uji coba terhadap 108 sukarelawan tersebut digelar di Wuhan pada Kamis (19/3/2020) setelah mendapat izin dari pemerintah pusat.

Baca Juga: Jadikan Covid-19 'Senjata', KKB Papua Kembali Sebar Propaganda, Bandingkan Pemerintan Indonesia dengan Singapura dan Malaysia dalam Atasi Virus Corona: Elit Penguasa Jawa Tidak Akan Pernah Sanggup Mengurus Bangsa

Dari ke-108 peserta, seorang peserta bernama Xiao Mi mengungapkan kesaksiannya.

Xiao Mi, masuk dalam kelompok dosis rendah, mengungkapkan dia tidak merasa takut saat mendaftar.

2. Panas Tinggi dan Diare

The Economic Times
The Economic Times

(Ilustrasi) Diare

Di Weibo, Xiao mengisahkan bagaimana peneliti langsung menghubunginya sehari setelah mendaftar bahwa dia akan menjalani uji coba.

Saat itu, dia merasa takut setelah membaca bahwa ada kemungkinan efek samping dari vaksin virus corona.Seperti mengalami alergi.

Tetapi, dia berusaha menguasai diri dengan mengatakan efek samping tersebut merupakan "kemungkinan yang paling buruk".

Baca Juga: Putrinya Jadi Garda Terdepan Tanpa Peralatan Layak, Keluarga Tim Medis Ini Ceritakan Anaknya yang Kini Malah Tertular Corona Hingga Harus Diisolasi, Minta Sang Anak Berhenti Taruhkan Nyawa, Jawabannya yang Diterima Sungguh Mengejutkan

"Dua orang dari kelompok kami suhu tubuhnya meningkat menjadi 38 derajat Celsius.

Kemudian ada juga yang mengalami diare," kata Xiao.

Baca Juga: Hendak Dicium Sarwendah, Bertrand Peto Malah Lakukan Hal Ini, Lari ke Kamar Mandi Lantaran Celananya yang Basah

3. Takut tapi Ingin Membantu

Dia menuturkan, yang lebih penting, meski dia sempat merasa takut, adalah dia bisa memberikan memberikan kontribusi bagi masyarakat.

Xiao menjelaskan, dia ingin berperan bagi orang banyak untuk sekali saja dalam hidupnya.

"Saya merasa bisa menanggung beban ini," jelas dia.

Dia mengatakan mendapat laporan bahwa orang pertama yang disuntik adalah Mayor Jenderal Chen Wei, ilmuwan militer yang memimpin percobaan.

Sukarelawan lain adalah Li Ming. Istrinya, Wang Feng, baru-baru ini pulih dari Covid-19, nama penyakit yang diakibatkan virus corona.

Baca Juga: Hengkang dari Dunia Hiburan, Ucok Baba Akui Tak Lagi Kepincut Main Sinetron, Singgung Soal Pekerjaan Barunya: Saya Ketua UBI

Wang menceritakan setelah mengalami gejala dan terkonfirmasi positif, dia mengalami kesulitan dalam mendapat diagnosa dan perawatan.

"Suami saya menemani saya melewati momen ini.

Jadi, dia sangat mengerti kesulitan yang dihadapi oleh pasien," tutur Wang.

Baca Juga: Kompak Pakai Masker di Tengah Malaysia Terapkan Lockdown, Potret Laudya Cynthia Bella dan Engku Emran Justru Jadi Sorotan, Netizen Singgung Isu Keretakan Rumah Tangga: Ini Foto Kapan?

4. Prosedur Vaksin

Tribunnews
Tribunnews

Rumah sakit rujukan corona

Berdasarkan informasi dari bagian uji klinis Beijing, para relawan yang berusia antara 18-60 tahun itu dibagi menjadi tiga kelompok besar.

Dengan setiap kelompok yang masing-masing beranggotakan 36 orang, mereka mulai mendapat dosis rendah, sedang, dan tinggi di fasilitas milik polisi.

Wang Junzhi, peneliti di Akademi Teknik China mengatakan di Science Daily, setelah menerima injeksi, para peserta dikarantina selama 14 hari dan terus diawasi.

5. Vaksin Terus Dikembangkan

Saat ini, baik China dan AS sama-sama berada di garisan depan untuk mengembangkan vaksin.

Beijing bahkan memerintahkan militer untuk turun tangan.

Wang Junzhi berujar, pengembangan program berjalan sukses, dengan banyak peneliti diharapkan bisa merampungkan uji praklinis mereka akhir Maret ini.

Baca Juga: 'Mama Tersayang, Hanya Kami Bertiga Melepas Kepergianmu, Tanpa Teman, Saudara, Tetangga Ataupun Rekan Kerja'

Tetapi, pakar virologi asal Universitas Queensland di Australia, Roy Hall, berkata butuh waktu lebih sebelum obat itu siap diproduksi massal.

"Kemungkinan butuh waktu 6-9 bulan untuk memulai uji klinis. Jadi, kemungkinan bakal siap dalam waktu setahun," pungkasnya.(*)

Artikel ini pernah tayang di mataram.tribunnews.com dengan judul "Kesaksian Sukarelawan Uji Coba Vaksin Corona, Suhu Tubuh Mendadak Tinggi, Gelisah hingga Diare"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber TribunJakarta.com