Bak Pertanda Bahaya, Kulkul Keramat di Puri Klungkung Bali Mendadak Berbunyi Sendiri, Dikaitkan dengan Virus Corona, Ketua PHDI Langsung Angkat Bicara: Buat Ritual Tolak Bala

Minggu, 29 Maret 2020 | 07:42
TribunBali

Dikaitkan Corona, Kulkul Puri Klungkung Berbunyi Sendiri Gegerkan Warga Bali yang Percaya Kejadian Ini bak Pertanda Datangnya Musibah, Ketua PHDI Minta Jangan Panik: Bisa buat Sarana Tolak Bala

Gridhot.ID -Masyarakat Klungkung, Bali dibuat heboh saat malam pengerupukan, Selasa, (24/3/2020).

Menurut kabar yang beredar, kentongan atau kulkul yang dikeramatkan di Puri Klungkung berbunyi sendiri.

Menurut kepercayaan warga setempat, suara kulkul ini bak pertanda akan datangnya suatu marabahaya.

Baca Juga: Emosinya Membara, Nikita Mirzani Langsung Damprat Gebby Vesta Usai Disindir Soal Sumbangan Virus Corona, Nyai: Mending Gue Nyumbang Pakai Duit Pribadi, Nah Elo Karbitan Nggak Jelas!

Melansir dari TribunBali, Ketua PHDI Klungkung, I Putu Suarta akhinya buka suara.

Pihaknya menghimbau agar masyarakat tidak panik dan berlebihan menanggapi isu tersebut.

Sebab,hal ini dikait-kaitkan dengan wabah virus corona yang tengah merebak.

Baca Juga: Barisan Beton Siap Blokade Perbatasan, Tegal Jadi Kota Pertama yang Lakukan Lockdown di Indonesia, Wali Kota Tak Sudi Nyawa Warganya Melayang Akibat Virus Corona: Lebih Baik Saya Dibenci daripada Maut Menjemput Mereka

"Umat kami minta tidak panik, apalagi ikut menyebarkan isu-isu yang sumbernya belum jelas," ujar Putu Suarta, Kamis (26/03).

Semua informasi dan himbauan resmi kepada umat, akan disampaikan oleh PHDI (Parisadha Hindu Dharma Indonesia) dan MDA (Majelis Desa Adat).

Menurutnya, hal yang lebih utama bagi umat saat ini, mentaati semua arahan dari pemerintah untuk membatasi aktivitasnya.

Baca Juga: Sepele, Cuma Numpang Lewat di Depan Pasien Virus Corona, Dokter Anastesi di Surabaya Ini Langsung Terserang Covid-19, Begini Kondisinya Sekarang

Masyarakat juga diharapkan tetap menjalani segala aktivitas, termasuk keagamaan dari rumah.

"Intinya jangan ikut mendengarkan isu-isu belum jelas, dan ikut menyebarkannya. Tetap ikuti anjuran pemerintah, segala aktivitas termasuk keagamaan dilakukan dari rumah," tegas Putu Suarta.

Ia pun menghimbau kepada umat di Klungkung, jika ada pertanyaan bisa ditanyakan ke PHDI Klungkung atau ke prajuru adat di desa pakraman.

Baca Juga: Perang Hanya dengan Musuh yang Terlihat, Percakapan Menhan Dibocorkan Sang Ajudan, Sebut Lockdown Jadi Opsi Terbaik untuk Lawan Virus Corona

Sementara penglingsir Puri Agung Klungkung, Ida Dalem Semara Putra mengakui jika ada warga yang mendengar suara dari pejenengan Puri Klungkung.

Mereka datang ke Puri dan menyampaikan mendengar pajenengan Puri bersuara, serta menjelaskan pawisik sarana upakara untuk menolak bala.

Ia menegaskan, jika pihak Puri tidak ada mendengar suara pajenengan Puri Agung Klungkung tersebut.

Baca Juga: Asal Ceplos Beri Solusi Cegah Penyebaran Covid-19, Penyataan Mulan Jameela Penuh Tanda Tanya Hingga Buat Netizen Murka: Yang Positif Virus Corona Nggak Mandi Gitu? Ya Ampun!

"Kami di Puri tidak ada yang mendengar suara itu, justru orang luar. Tapi bagi yang yakin dan percaya, bisa membuat sarana (ritual) untuk menolak bala tersebut," ungkap Ida.

Sesuai keyakinan, masyarakat diminta memasang daun pandan berduri 3 lembar yang diikat benang tri datu, juga diberi cabai, bawang merah dan pis bolong.

Semua itu dipasang di pintu masuk sebelah kanan.

Baca Juga: Seakan Setor Nyawa, Pemain dan Kru Sinetron Ini Nekat Syuting di Tengah Wabah Virus Corona, Polisi Sampai Bubarkan Kerumunan Hingga SinemArt Langsung Turun Tangan

"Nanti pelaksanaanya dikoordinir oleh Klian atau Bendesa Adat di masing-masing Desa. Sembari menjalankan keyakinan kita, umat juga kami himbau terap melaksanakan himbauan social distance dari pemerintah," ungkap Ida.

Artikel ini telah tayang di GridStar.ID dengan judul: "Dikaitkan Corona, Kulkul Puri Klungkung Berbunyi Sendiri Gegerkan Warga Bali yang Percaya Kejadian Ini bak Pertanda Datangnya Musibah, Ketua PHDI Minta Jangan Panik: Bisa buat Sarana Tolak Bala."

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber GridStar