Gridhot.ID - Persebaran virus corona yang cepat membuat banyak pmerintah daerah melakukan kebijakan yang ketat.
Termasuk dengan gaungan dari pemerintah pusat untuk lakukan social distancing dan juga berkerja dari rumah menjadi salah satu contohnya.
Tetapi terkadang masih ada juga orang yang dihumbau untuk tetap dirumah agar terhindar dari Covid-19 tapi tetap nekat keluyuran ke luar rumah.
Hal itupun bisa jadi membahayakan bagi dirinya maupun orang disekitarnya.
Oleh sebab itu salah satu bentuk penanganan dan membuat warga yang diduga telah menjadi carier virus itupun harus diawasi dengan sangat.
Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya memberikan dana sebesar Rp 200.000 untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) di kota tersebut.
Dana itu akan dikonversi dalam bentuk beras, mi instan, minyak goreng, dan gula selama 14 hari masa pemantauan.
“Surat edaran tentang pemberian dana dan konversinya sudah saya tandatangani dan kirim ke camat untuk seterusnya ke desa-desa,” kata Suaidi Yahya, saat dihubungi, Minggu (29/3/2020).
Dana itu untuk memastikan ODP tidak perlu memikirkan biaya hidup selama dalam masa pemantauan.
Hingga hari ini tercatat ODP di Lhokseumawe berjumlah 18 orang.
“Jika ODP bertambah, maka mereka juga dapat fasilitas itu. Apalagi saya sudah intruksikan pendeteksian ODP pada kepala desa. Pasti jumlahnya terus bertambah,” katanya.
“Jika ada masyarakat yang pulang dari zona merah corona, segera deteksi. Lalu bawa ke puskesmas untuk dicek. Masa karantina mandiri juga harus diawasi masyarakat. Ini demi kebaikan kita bersama,” katanya.
Dia berharap masyarakat tidak keluar rumah jika tidak sangat mendesak.
Bagi pengusaha agar tidak menyediakan kursi tempat duduk.
“Silakan jualan, namun dengan pola beli. Bukan konsumsi di situ dan disediakan meja,” ujar dia.
Memang dibutuhkan kerjasama baik dari pemerintah maupun dari masyarakat sendiri untuk bisa menuntaskan wabah virus corona yang sedang merebak di Indonesia.
Kedisiplinan dan patuh terhadap himbauan pemerintah adalah kunci bagi masyarakat untuk bisa terbebas dari covid-19.
Semua pihak pun harus bergerak bersama-sama sembari menanti obat yang ampuh yang sedang diteliti oleh otoritas kesehatan dunia (WHO) untuk menyembuhkan orang yang terinfeksi virus corona.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seluruh ODP Corona di Lhokseumawe Diberi Biaya Hidup Rp 200.000 Per Hari "