GridHot.ID - Video Wali Kota Prabumulih, Ridho Yahya, viral di media sosial.
Video itu viral lantaran Ridho Yahya enggan meliburkan siswa hanya gara-gara virus corona (Covid-19).
Menurut Ridho Yahya,libur sekolahbukan jaminan warganya bisa bebas dari virus corona.
Dilansir dari video yang diunggah akun Twitter @jr_kw19, Sabtu (4/4/2020),Ridho Yahya mengatakan hal tersebut saat berbincang dengan wartawan.
"Tidak akan meliburkan siswa?" tanya seorang wartawan.
"Saya tanya, apa dengan meliburkan, penelitian mengatakan libur sekolah corona penyakit tidak datang? Nggak ada kan?" jawabnya.
Ridho Yahya mengaku, dirinya akan menunggu adanya penelitian yang menjelaskan korelasi antara libur sekolah dan virus corona.
"Coba ada penelitian, libur anak-anak sekolah penyakit berkurang, corona berkurang, ada gak?" sambungnya.
Lebih lanjut, Ridho Yahya mengimbau untuk tidak takut kepada penyakit.
"Penyakit itu bukan untuk ditakuti, penyakit untuk dihadapi, karena itu akan terjadi, hadapi, gak perlu kita takut," jelasnya.
"Kita rapat bukan cuma biar Prabumulih terhindar dari corona, terhindar dari seluruh berbagai macam penyakit, yang penting itu minta dengan Tuhan, bukan lari dari kenyataan," tambahnya.
Ridho Yahya tampak kembali menegaskan bahwa libur sekolah tak menjamin wilayahnya bebas dari penyakit.
"Kalau ada jaminan libur lalu corona hilang, nah libur lah besok," tuturnya.
Tak hanya itu, Ridho Yahya juga tak percaya dengan imbauan menghindari salaman.
"Tidak percaya itu, sepertinya ada kemerosotan kita kepada Allah SWT, tidak percaya," katanya.
"Ini walikota mana yah?Gak punya tv?Gak punya kuota buat tau update berita terkini dunia?Gak tau berita di Wuhan, Itali, Amerika, Jakarta? Jelasin ke dia ttg corona," tulis akun Twitter @jr_kw19.
Melihat unggahan akun Twitter @jr_kw19,Yunarto Wijaya membalas Tweet tersebut dengan memberi tahu bahwa sosok di dalam video merupakan Wali Kota Prabumulih.
"Prabumulih..Ridho Yahya..." tulisnya.
Akhirnya Diliburkan
Sementara itu, dilansir dari Sripoku.com, setelah sempat menjadi perbincangan dan viral tidak akan meliburkan pelajar, akhirnya Pemerintah Kota Prabumulih mengeluarkan edaran belajar di rumah bagi seluruh pelajar di kota nanas Prabumulih Sumsel Indonesia.
"Prabumulih ini bukan masuk zona merah tapi klafikasi ringan, tapi kita sebagai Walikota dipilih oleh rakyat tentu kita mendengar suara rakyat dan karena rakyat telah meminta serta banyak mendesak maka kita liburkan, meskipun Presiden hanya menghimbau dan menteri ada surat edaran tapi kita liburan karena banyak masyarakat mendesak," ungkap Wali Kota Prabumulih, Ridho Yahya kepada wartawan, Jumat (20/3/2020).
Ridho Yahya mengaku, pihaknya meliburkan pelajar mulai Jumat (20/3/2020) hingga seminggu kedepan dan selanjutnya akan melihat perkembangan apakah akan diperpanjang atau tidak.
"Kita akan lihat perkembangan kalau ada keputusan akan diperpanjang, maka akan kita perpanjang dan kalau tidak maka sekolah lagi," katanya.
Lebih lanjut adik Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya itu menuturkan, pihaknya khawatir selama libur sekolah para pelajar tidak belajar namun hanya main-main padahal tidak lama lagi akan menghadapi ujian.
"Khawatir kita nilai anak-anak drop, sebetulnya itu perhitungan kita dan tidak ada kepentingan pribadi kita, semata-mata kita ingin anak belajar dan eksis sehingga nilai bagus begitu juga pegawai," lanjutnya.
Libur selama seminggu itu sendiri hanya berlaku bagi pelajar, sedangkan untuk para pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Prabumulih belum akan diliburkan.
"Karena di satu sisi pekerjaan menumpuk, di satu sisi nanti anggaran-anggaran ujungnya tidak selesai dan molor, padahal pak Presiden ketika pertemuan di sentul mengatakan kalau semua pekerjaan itu di Maret sudah selesai semua," tuturnya.
Wali Kota Prabumulih dua periode itu menjelaskan dirinya sendiri akan standby bekerja dan melayani serta menyelamatkan warga kota Prabumulih jika mengalami masalah.
"Saya sebagai walikota itu sama seperti nahkoda kapal, harus selalu didepan untuk rakyat Prabumulih, saya akan ads terus di pemkot Prabumulih dan tidak mungkin di belakang atau sembunyi. Apapun terjadi saya tetap didepan," bebernya.
Disinggung kenapa pegawai belum diliburkan, Ridho mengaku kalau pegawai diminta tetap bekerja agar pekerjaan tidak stop apalagi ruangan para pegawai telah disekat dan berbeda-beda.
"Untuk pegawai saya minta supaya pekerjaan tidak stop dijalan, kan beda-beda ruangan kepala dinas dan untuk kepala dinas, walikota dan wakil tetap dikantor karena jika ada berita butuh 1x24 jam kita bisa cepat bertindak juga, kita standby di kantor toh ruangan beda-beda," bebernya.
Ditanya mengenai Dinas Luar (DL) apakah dilarang, Ridho Yahya mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan BPK apa kebijakannya apakah dilarang atau tidak.
"Kita akan tanyakan dulu misal DL ke daerah ringan misal bengkulu apakah boleh atau tidak ini masih jadi pertanyaan kita, kita perlu konsultasi juga ke Jakarta dan lainnya diperbolehkan atau tidak," tambahnya.
Kota Prabumulih Zona Merah
Kota Prabumulih diketahui memiliki tiga pasien yang dinyatakan positif terpapar virus corona, yakni nomor pasien 09, pasien 10 (62), dan pasien 11 (60).
Ketiganya diduga tertular virus corona dari pasien pasien 02 yang meninggal pada Senin (23/3/2020) lalu.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Selatan, Yusri sebelumnya menyebutkan, ketiga pasien tersebut tidak dirawat di ruang isolasi rumah sakit lantaran tidak memiliki gejala, sehingga hanya menjalani isolasi di rumah.
Namun, dengan kejadian ini, mereka akan mengambil langkah dengan mengevakuasi ketiganya untuk dibawa ke rumah sakit agar menjalani perawatan medis.
"Sementara baru satu orang (dievakuasi), namun akan diupayakan semuanya. Silakan saja orang yang telah berinteraksi untuk lapor, biar tidak susah mencarinya. Di sinilah butuh kesadaran dan kejujuran agar penyebaran penyakit ini bisa dihentikan, sehingga kita kembali ke situasi yang normal," ujarnya. (TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul "Viral Video Wali Kota Prabumulih Tak Mau Liburkan Siswa karena Corona: Penyakit Bukan untuk Ditakuti"
(*)