Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Bahkan pandemi corona juga merambah dunia pendidikan.
Oleh karenanya, pemerintah pusat hingga pemerintah daerah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk meliburkan seluruh lembaga pendidikan dan seluruh aktivitas pendidikan.
Kebijakan tersebut dianggap sebagai salah satu langkah yang efektif untuk menekan angka pertumbuhan virus corona di Indonesia.
Mengutip Kompas TV, hal ini tentu menjadi pr bagi para guru dan khususnya orang tua yang mendampingi proses belajar di rumah.
Peran orangtua sangatlah penting untuk menjaga proses belajar tetap efektif.
Tentunya sebagai orangtua juga harus menanyakan apa hal yang disukai anak karena hal ini penting ketika anak-anak sedang ada di fase bosan dalam proses belajar.
Banyak orangtua yang mulai mengeluhkan kegiatan belajar di rumah karena merasa direpotkan.
Pasalnya, orangtua dituntut untuk lebih aktif dan mendampingi anaknya, khususnya yang masih PAUD dan SD.
Belakangan muncul sebuah potret tangkap layar percakapan grup WhatsApp guru dan orang tua murid yang menjadi viral di media sosial.
Melansir Tribunjateng.com, tangkapan layar tersebut memperlihatkan percakapan orangtua murid yang kesal melihat tugas yang diberikan kepada anaknya selama belajar di rumah.
Tangkapan layar percakapan grup tersebut antara lain diunggah oleh pemilik akun Instagram @lisadaryono.
Pengunggah foto tersebut pun menuliskan caption "Mamak Emosi".
Dalam unggahan pertama, sang guru mengajak belajar menangkap bola di rumah.
Guru tersebut menuliskan "Kalau ga ada kita mao belajar menangkap melempar bola Karena disekola kami melakukan kegiatan tersebut tidak semua anak-anak bisa menangkap dan melempar bola dengan benar mam (emoji senyum)."
Namun seorang wali murid membalasnya dengan jawaban yang tidak diduga.
"Ga ada bola di rumah.""Jangan yang aneh-aneh deh.""Bikin pr aja uda cukup bikin stress.""Ok," kata wali murid tersebut.
Lalu guru lain membalas jawaban orangtua murid tersebut dengan sabar.
"Maaf ya mami bukan aneh-aneh..Ini untuk kegiatan grossmotor anak dari IGTK. Sesimple mungkin bahan yang ada di rumah (emoji tangan) (emoji tangan)Kalo ga ada ga apa-apa mami (emoji senyum) (emoji senyum)," ujar guru.
Namun orangtua murid tersebut membalas lagi dengan jawaban yang cukup kocak.
"Adanya panci," jawab wali murid tersebut.
Tak hanya emosi karena dinilai terlalu aneh-aneh, seorang netizen juga membagikan chat pribadinya dengan guru sang anak.
Dalam chat tersebut sang wali murid mengatakan ingin membanting laptop dan minta biaya terapi ke psikiater.
"Saya sudah mau banting laptop saya ini," tulis wali murid tersebut.
Sang guru kemudian membalas untuk bersabar akibat jaringan internet yang lelet.
Wali murid tersebut membalas lagi dan minta biaya ke psikiater.
"Lama-lama saya minta biaya terapi psikiater ke sekolah. Kalau saya masih dibikin susah, saya ga mau urusin semua tugas-tugas sekolah. Yang sekolah anak saya Koq yang repot saya," ucap seorang wali murid.
Menghadapi wali murid yang mulai emosi, sang guru kemudian mencoba menenangkan.
"Tolong dicoba lagi ya mom. maaf mom. terimaksih," kata si guru mencoba menenangkan.
Namun jawaban orangtua murid tersebut sangat tidak terduga.
"Saya ga mau coba. Terimakasih," kata seorang wali murid.
Tampaknya kebijakan ini cukup membuat orang tua di rumah menjadi semakin kelimpungan mengurus buah hatinya.(*)