Negaranya Miliki Jumlah Kasus Positif Corona Tertinggi di Dunia, Donald Trump Malah Sibuk Salahkan WHO, Ogah Ribet Urus Pemerintah Pusat, Penduduk New York Sukses Turunkan Angka Penularan Secara Drastis

Kamis, 09 April 2020 | 06:13
Kolase Gridnetwork

Donald Trump

Gridhot.ID - Amerika Serikat nampaknya sedang kewalahan menghadapi wabah virus corona di negaranya.

Dilaporkan ada 2.000 jiwa melayang selama 24 jam terakhir di Amerika Serikat, New York jadi pusat pandemi, Donald Trump salahkan WHO karena terlambat peringatkan pandemi virus corona.

Jumlah pasien virus corona di dunia pada hari ini Rabu (8/4/2020) masih terus bertambah dan telah mencapai angka 1,4 juta jiwa.

Baca Juga: Hilang Bak Ditelan Bumi, Usai 7 Tahun Pacaran, Artis Cantik Ini Nekat Datangi Negara Asli Sang Kekasih, Berhasil Dipinang Tapi Ada Permintaan Berat

Amerika Serikat merupakan negara yang terdampak paling besar, kini telah melaporkan 400 ribu jiwa yang terinfeksi.

Dilansir Johns Hopkins University dari Wall Street Journal pada Selasa (7/4/2020), hampir 2.000 jiwa telah melayang karena virus corona yang menjadi pandemi di negara Paman Sam itu.

Lonjakan baru ini meningkatkan jumlah total korban virus corona di Amerika Serikat menjadi 12,854 jiwa, lapor Worldometers.

Baca Juga: Modal Tepuk Bahu dan Tanya Akun Instagram, Bintang Timnas Indonesia Ini Berhasil Pinang Model Cantik Hanya Dalam Waktu 3 Hari Kenalan, 4 Kata Ini Jadi Awal Kehidupan Rumah Tangganya

Amerika Serikat bukan satu-satunya negara terparah yang terpapar virus corona.

Italia melaporkan 17,127 infeksi dan Spanyol dengan 12,854.

Donald Trump Salahkan WHO

Baca Juga: Militer Siap Turun Tangan, KSAD Andika Perkasa Pimpin Sendiri Perang Melawan Corona, Sulap Tenda Jadi Ruang Isolasi di Lapangan RS TNI AD Sampai Datangkan Personil Khusus

Namun, Presiden Donald Trump masih mempertahankan pembelaannya terhadap kritik yang ia terima selama penaganan Covid-19 di negaranya.

Tentu tanggapannya terhadap wabah ini juga menjadi sorotan seteah menyalahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang kejadian pandemi ini.

“Mereka (WHO) salah mengira tentang pandemi ini."

Baca Juga: Teriak di Tengah Lautan Minta Pertolongan, Ratusan Penumpang KM Lambelu Lompat ke Laut dan Berenang ke Daratan, Lakukan Hal Nekat Usai Tau ABK Terjangkit Virus Corona

"Mereka benar-benar luput tentang pandemi ini."

"Mereka seharusnya bisa memperingatkan kita pada beberapa bulan yang lalu,” kata Donald Trump dilansir oleh New York Times (7/4/2020).

Harper's Bazaar

Donald Trump

Presiden Amerika Serikat itu juga telah menghadapi banyak kritikan dari dalam dan luar negeri karena pernah mengacuhkan virus corona ini.

Baca Juga: Hidup di Istana Mewah Anang Hermansyah, Siapa Sangka Aurel Akui Pernah Nyolong Uang, Putri Krisdayanti Takut Hidup Susah Sampai Nekat Obok-obok Dompet Sang Ayah

Bahkan suatu ketika virus corona ini dibandingkannya seperti flu biasa sebelum kemudian mengakui bahwa ini adalah keadaan darurat nasional.

Meski begitu menyalahkan pemerintah tidak akan membuat masalah selesai.

kompas.com
kompas.com

Times Square, New York, Amerika Serikat.

Social Distancing di New York kemungkinan berhasil

Dilansir dari berbagai sumber, New York telah memberlakukan social distancing di kota itu selama beberapa minggu terakhir.

Bahkan, Governor New York, Andrew Cuomo melaporkan bahwa jumlah pasien yang datang ke rumah sakit dan pasien yang membutuhkan ventilator semakin menurun.

Baca Juga: Nangis-nangis, Ayu Ting Ting Mati Kutu Saat Anaknya Merengek: Bunda, Bilqis Minta Papa Sekarang!

Dan ini menunjukkan bahwa kebijakan social distancing yang dilakukan oleh warganya telah berhasil mengurangi angka penularan.

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 2.000 Jiwa Melayang pada 24 Jam Terakhir di Amerika Serikat, New York Jadi Pusat, Trump Salahkan WHO.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Tribun Style