Ahli Epidemologi UI Ungkap Puncak Wabah Corona Bergeser, Pemerintah Perlu Tekan Penyebaran Selama Bulan Ramadhan: Mudik Jadi Potensi Terbesar Covid-19 Masuk Kampung!

Rabu, 08 April 2020 | 19:13
Rizqy Nur Amalia / GridHEALTH.id

Ilustrasi virus corona di Indonesia.

Gridhot.ID- Saat ini secara resmi virus corona telah masuk ke Indonesia dengan jumlah lebih dari 2.000 orang terinfeksi.

Namun, dikhawatirkan bahwa jumlah tersebut bisa terus bertambah.

Oleh karena itu pemerintah mencoba memutus penyebarannya, dengan menganjurkan masyarakat melakukan physical distancing.

Baca Juga: Sudah THR-nya Terancam Dipangkas, Para PNS Dapat Ancaman Hukuman Tegas, Sanksi Disiplin Keras Jika Nekat Lakukan Mudik Sampai Liburan Luar Kota

Dengan cara ini diyakini bisa memutus rantai penularan dari virus corona.

Menurut data covid-19.co.id, hingga Senin (6/4/20), sebanyak 2.491 orang terkonfirmasi terifeksi virus corona, 209 orang meninggal dan 192 sembuh.

Kondisi ini juga membuat para ahli cemas, akan puncak dari virus corona, karena jumlahnya belum mengalami penurunan.

Baca Juga: Hilang Bak Ditelan Bumi, Usai 7 Tahun Pacaran, Artis Cantik Ini Nekat Datangi Negara Asli Sang Kekasih, Berhasil Dipinang Tapi Ada Permintaan Berat

Mengutip Grid Hypeseorang ahli Epidemologi dari Universitas Indonesia, Iwan Ariawan saat menjadi narasumber di Kompas TV Minggu (5/4).

Mengatakan bahwa ada kemungkinan puncak dari virus corona akan terjadi pada bulan April ini.

"Pada model kami, jika pemerintah tidak melakukan apa-apa, dalam skenario terburuk kemungkinan kita mencapai puncak pandemi pada bulan April," jelasnya.

Namun pada penelitiannya puncak Covid-19 ini bisa saja bergeser, puncak itu bergeser jika pemerintah melakukan intervensi lebih cepat.

"Kemudian, kalau model itu puncaknya juga bisa bergeser, puncak itu bergeser menjadi lebih baik," ujarnya.

Baca Juga: Modal Tepuk Bahu dan Tanya Akun Instagram, Bintang Timnas Indonesia Ini Berhasil Pinang Model Cantik Hanya Dalam Waktu 3 Hari Kenalan, 4 Kata Ini Jadi Awal Kehidupan Rumah Tangganya

Karena memberikan kesempatan kita untuk bersiap-siap dari hal yang paling mengkhawatirkan pada puncak epidemi ini adalah jumlah pasien Covid-19

"Jumlah pasien yang nanti butuh perawatandi rumah sakit dan perlu perawatan intensif, ini akan membebani fasilitas kesehatan kita," jelasnya.

Sementara Iwan menjelaskan, jika pemerintah bisa menanganinya dengan baik, pandemi ini bisa berakhir oada akhir Mei atau awal Juni.

Baca Juga: Militer Siap Turun Tangan, KSAD Andika Perkasa Pimpin Sendiri Perang Melawan Corona, Sulap Tenda Jadi Ruang Isolasi di Lapangan RS TNI AD Sampai Datangkan Personil Khusus

Tapi dengan catatan intervensinya harus dilakukan dengan intensif dan kita menjaga penyebarannya tidak semakin banyak.

Meski demikian, iwan mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan mudik terlebih dahulu.

Dia juga menyebutkan bahwa waktu paling menghawatirkan dari puncak pandemi ini adalah pada bulan Ramadhan.

"Yang mengkhawatirkan itu pada bulan Ramadhan, ada lebaran di mana kita sering memiliki kebiasaan mudik," ujar Iwan.

"Dengan melakukan mudik, potensi Covid-19 untuk masuk ke kampung itu jadi semakin besar," ungkapnya.

Baca Juga: Teriak di Tengah Lautan Minta Pertolongan, Ratusan Penumpang KM Lambelu Lompat ke Laut dan Berenang ke Daratan, Lakukan Hal Nekat Usai Tau ABK Terjangkit Virus Corona

Selain Iwan beberapa pakar lain juga mengungkapkan prediksinya mengenai puncak badai dari wabah virus corona di Indonesia.

Misalnya Badan Intelijen Negara (BIN) mengumumkan bahwa kemungkinan peningkatan paling berar terjadi pada bulan Juli dengan estimasi orang terinfeksi mencapai 106.287 kasus.

Hal itu disebabkan satu hal yang menjadi kendala adalah alat rapid test atau tes cepat yang dimiliki Indonesia masih belum maksimal.(*)

Artikel ini telah tayang di GridHype.id dengan judul "Para Pakar Prediksi Puncak Wabah Virus Corona di Indonesia : Yang Mengkhawatirkan di Bulan Ramadan"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber GridHype.ID