Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Australia menjadi salah satu negara terdampak virus corona.
Hingga Rabu (8/4/2020) siang tercatat total kasus di Negeri Kanguru ini mencapai 6010 kasus dengan 2547 di antaranya dinyatakan sembuh.
Oleh karenanya otoritas Australia menyatakan keprihatinannya tentang kenaikan jumlah kasus virus corona.
Melansir Kontan.co.id, kontrol perbatasan internal di Negara Kanguru itu diperketat meski tingkat infeksi baru menurun.
Beberapa negara bagian di Australia menempatkan pos-pos pemeriksaan di perbatasan mereka untuk mencegah semua kecuali perjalanan penting dari wilayah tetangga.
Tindakan tersebut pertama kali dilakukan kembali sejak epidemi flu Spanyol 100 tahun lalu.
Kasus-kasus yang diimpor, melalui pelancong yang kembali ke luar negeri, masih merupakan penyebab sebagian besar infeksi di Australia.
Tetapi ada juga peningkatan jumlah kasus “penularan lokal” di mana sumber tidak dapat ditentukan.
Negara bagian tetangga seperti Queensland, mendirikan penghalang air dan pos pemeriksaan jalan.
Negara-negara bagian yang lain juga mengambil tindakan serupa.
Tasmania, semuanya terisolasi, sementara negara bagian Australia Barat yang kaya bijih besi menerapkan "penutupan perbatasan yang keras".
Otoritas Australia Barat juga membatasi akses ke dan dari wilayah Kimberley utara.
Melansir sumber yang sama, kini jumlah kasus warga negara Indonesia (WNI) yang dinyatakan positif virus corona di luar negeri masih bertambah.
Saat ini, terdapat 286 kasus positif, setelah ada penambahan 37 kasus baru.
Meski terdapat penambahan kasus, namun jumlah sebaran negaranya masih sama, yakni di 25 negara.
Dan dua WNI yang disebut positif virus corona berada di Australia.
Untuk itu Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, memberi imbauan kepada mahasiswa Indonesia di Australia.
Dilansir dari Kompas.com, Retno Marsudi meminta mahasiswa Indonesia yang berada di Australia untuk kembali ke Tanah Air.
Retno mengatakan, di tengah wabah Covid-19, akan memberatkan secara finansial jika mahasiswa Indonesia tetap berada di luar negeri.
"Mereka dianjurkan untuk kembali ke Tanah Air, karena dengan situasi sekarang yang kalau berada di sana mungkin akan memberatkan secara finansial," kata Retno dalam rapat kerja dengan Komisi I, Selasa (7/4/2020).
Menurut Retno, imbauan dari Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, agar warga negara asing (WNA) untuk meninggalkan negaranya, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi untuk seluruh turis dan mahasiswa asing.
"Apa yang disampaikan oleh Perdana Menteri Australia adalah bagi mahasiswa asing ini tidak hanya berlaku bagi Indonesia, bagi mahasiswa asing yang sudah tidak dapat men-support dirinya sendiri," ujar dia. (*)