Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Order fiktif atas pesanan makanan yang merugikan sejumlah driver ojek online (ojol) dan customer kembali terjadi.
Padahal di tengah pandemi virus corona seperti ini kondisi keuangan para driver dapat dibilang menurun drastis.
Namun ada saja orang yang dengan tega memesan sejumlah makanan secara fiktif.
Dilansir Gridhot dari akun Instagram @lambeturah_official, kejadian ini diunggah dalam Instagram Story milik akun @wilandini.
Pemilik akun itu pun dengan sengaja mendokumentasikan kejadian tersebut.
Pada Selasa (7/4/2020) lalu, setidaknya sebanyak 11 pesanan makanan fiktif dialamatkan ke rumahnya.
Ojol tersebut datang secara bertahap dimulai pukul 3 sore hingga malam hari.
Dalam unggahannya yang pertama, seorang driver ojol berjaket biru datang ke rumahnya untuk mengantarkan pesanan makanan.
Mulanya ia mengira bahwa pesanan tersebut dari pengagum rahasianya.
Namun ketika ia menanyai sang driver ojol, ternyata metode pembayaran yang dikenakan ialah tunai.
"Ada abang Grab dateng ke rumah anterin KFC padahal orang rumah gak ada yang pesen. Ya seneng dong kirain secret admired taunya tu Grab dibayar tunai (udah kayak mas kawin) jadi artinya dia ditipu. Karena kasian banget sama abangnya akhirnya diganti lah uangnya. Dan jujur yang dipesen aneh-aneh kayak perkedel dan soup? jumlahnya 230.000 atas nama Alohot pesan jam 3" tulis Wilandini.
Karena tak tega, ia pun lantas mengganti uang yang dihabiskan ojol tersebut sebanyak Rp 230 ribu.
Tak sampai 20 menit, sebuah order fiktif kembali dialamatkan ke rumahnya.
Ternyata, orderan pertama dan kedua ini memiliki kesamaan, yakni dipesan atas nama Alohot dengan total pesanan Rp 230 ribu.
Akun tersebut pun menceritakan bahwa driver ojol sempat menelepon pemesan atas nama Alohot.
Telepon sempat diangkat, sejurus kemudian telepon itu dimatikan oleh oknum pemesan fiktif tersebut.
Akun @wilandini itu pun kemudian menceritakan lagi pesanan fiktif yang ditujukan ke alamat rumahnya.
Serupa dengan kasus sebelumnya, pembayaran yang dilakukan pun melalui tunai dengan total pesanan yang berbeda-beda.
Pemilik akun @wilandini sempat berpikir apakah ada orang yang sedang tidak menyukai keluarganya.
Ia juga berpikir jika ia kembali mengganti uang driver ojol tersebut, oknum pemesan fiktif itu justru merasa senang.
Namun seorang driver ojek online justru mengatakan bahwa ia akan membawa pesanan tersebut ke panti asuhan.
Tak tega melihat kejadian yang menimpa sang driver ojol ke sekian yang datang ke rumahnya itu, ia pun kembali memberi sejumlah uang pada driver ojol tersebut.
Akun itu pun kemudian menceritakan kembali didatangi driver ojek online dengan pesanan fiktifnya, masing-masing senilai Rp 265 ribu dan Rp 250 ribu dari restoran cepat saji.
Ia menghitung sejak pukul 15.00 hingga pukul 20.00 terdapat 6 order fiktif.
2 di antaranya menggunakan akun Alohot, 2 lainnya atas nama Rinaldi, sedangkan 2 lagi atas nama Ari.
Adapun total pembayaran keenam order fiktif itu mencapai Rp 1.650.000 dengan rata-rata setiap pesanan mencapat Rp 275 ribu.
Dengan kebaikan hatinya, kepada driver ojol pertama hingga keempat, ia mengambil pesanan makanan tersebut dan membayarnya.
Pun ia juga membagikan makanan tersebut pada driver ojol lantaran ia juga tak akan sanggup menghabiskan makanan itu.
Sementara itu, pada driver ojol kelima dan keenam ia membayar pesanan fiktif tersebut, namun pesanan makanan itu sepenuhnya untuk sang driver online.
Kemudian apabila para driver ojek online itu mendapat reimburse atau ganti rugi dari pihak Grab, maka driver akan mengganti uangnya.
Namun ternyata tak berhenti di situ, ia kembali didatangi sejumlah pesanan makanan fiktif.
Hingga pada akhirnya ia pun sempat meminta pihak Grab untuk memblokir alamatnya.
Namun ternyata sorder fiktif yang dialamatkan ke rumahnya kembali datang.
Pada akhirnya, alamat rumahnya pun sudah diblokir oleh pihak Grab.
"Sampai pagi ini sudah aman, alhamdulillah. Alamat sudah diblock sama pihak Grab. Semua driver Grab sudah bikin laporan mungkin kecuali yang pertama karena kita belum tau bakal ada kejadian kayak gini," tuturnya.
Ia pun mengatakan bahwa nomor dari pemesan tersebut tak bisa dilacak lantaran driver tidak dapat melihat nomor customer sehingga ia membutuhkan bantuan dari Grab untuk mengetahui lebih lanjut.
Akun @wilandini memiliki pertimbangan sendiri terkait dengan ia membantu membayarkan pesanan fiktif tersebut.
Di antaranya adalah rasa iba di tengah pandemi corona seperti saat ini yang mana orderan biasa saja sudah cukup susah, namun malah ditambah dengan order fiktif.
Sebagai tanggapan dari Grab, mereka sangat kooperatif dalam menyelesaikan masalah order fiktif ini.
Dalam waktu cepat, reimburse kepada para driver ojol nyatanya cepat cair, meskipun ada beberapa driver ojol yang belum mendapatkannya.
"update : pihak @grabid @granfoodid sudah sangat koopertif engan waktu yang cepat reimburse uangnya, walaupun ada beberapa yang belum masuk, tapi kemungkinan akan update lagi sesuai dengan jumlah total yang dikeluarkan. Terimakasih banyak banget untuk semua pihak yang sudah dan mau membantu" tulis Wilandini melalui Instagram Story miliknya.
Hingga berita ini tayang, belum diketahui secara pasti di mana peristiwa ini terjadi.(*)