Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Beberapa waktu lalu seleb kontroversional Lucinta Luna ditahan polisi terkait kasus penyalahgunaan narkoba.
Lucinta Luna diamankan polisi bersama sang kekasih, Abash.
Hasil tes urine menunjukkan bahwa selebgram penuh sensasi ini positif mengonsumsi narkoba, sedangkan Abash negatif.
Melansir Grid.ID, rupanya pelantun lagu Bobo di Mana ini telah mengonsumsi narkoba selama beberapa bulan.
"Kalau keterangan dari tersangka LL, yang bersangkutan (menggunakan narkoba) kurang lebih 6 bulan," ungkap Kanit II Satres Narkoba Jakarta Barat AKP Alan Maulana Mukarom, saat ditemui Grid.ID di Mapolres Metro Jakarta Barat, Selasa (11/2/2020) malam.
Alasan Lucinta Luna menggunakan narkoba diduga untuk menenangkan pikirannya.
Sementara itu setelah ditetapkan sebagai tersangka, Lucinta Luna terancam dijerat pasal berlapis dengan ancaman kurungan lima tahun penjara.
Lama tak ada kabar, kondisi terkini Lucinta Luna diungkap sang kekasih, Abash.
Dilansir Gridhot dari Tribunstyle.com, Abash rupanya sering menjenguk sang kekasih meski di tengah pandemi virus corona ini.
Pasalnya, Lucinta Luna masih harus mendekam di Rutan Pondok bambu.
Beberapa waktu lalu Abash diketahui sempat menjenguk Lucinta Luna.
Dalam pertemuan itu, Abash pun menyempatkan bertanya kabar Lucinta Luna selama berada di balik jeruji besi.
"Abbas jenguk segala macam tapi dia sudah mulai menerima kondisinya sambil nunggu sidang," ujar Milano Lubis.
Berada di penjara saat pandemi virus corona rupanya membuat Lucinta Luna merasa khawatir.
Lucinta Luna mengaku takut tertular virus corona lantaran harus tinggal bersama puluhan tahanan dalam satu sel.
Hal ini disampaikan langsung oleh Milano Lubis selaku pengacara Lucinta Luna.
Milano pun menyayangkan kondisi Lucinta Luna yang harus tinggal berdekatan dengan napi lainnya.
"Mereka tidur berdekatan, kan kemarim pemerintah ngeluarin berapa ribu (narapidana) itu buat ngurangin kondisi lapas," kata Milano Lubis.
Ia pun mengatakan bahwa kondisi sel yang demikian tentu membuat rentan terhadap penyebaran virus corona.
"Kalau tidur 15 orang satu sel harusnya tapi diisi 40 kan rentan.
Kan bahaya banget. Sementara kita aja ada PSSB itu," ujarnya.(*)