Ketakutan Pemerintah Jadi Nyata, Lebih dari Setengah Juta Akun Zoom Dijual Secara Ilegal di Pasar Gelap, Data Rapat Sampai Password Para Pengguna Terbongkar Sia-sia

Kamis, 16 April 2020 | 05:13
persija.id

Para pemain Persija Jakarta U-16 memanfaatkan aplikasi zoom untuk menggelar latihan bersama secara daring pada Senin (6/4/2020).

Gridhot.ID - Aplikasi Zoom memang sedang diminati para pegawai yang terdampak virus corona.

Mudahnya akses membuat zoon jadi pilihan untuk melangsungkan rapat.

Namun aplikasi tersebut ternyata tidak sepenuhnya aman.

Pemerintah sendiri sempat mengawasi gerak-gerik aplikasi zoom dan kini ketakutan mereka benar terjadi.

Baca Juga: Nikah Beda Agama, Shah Rukh Khan Sempat Suruh Sang Istri Pakai Burkha dan Ganti Nama Islam di Resepsi, Kelakuannya Sampai Buat Keluarga Besar Bingung Bukan Kepalang

Sebelumnya dilaporkan, aplikasi ini sudah bertambah jumlah penggunanya hingga 2 juta user baru selama kuartal pertama tahun 2020.

Peningkatan jumlah pengguna Zoom dikarenakan adanya kebijakan work from home yang diberlakukan di beberapa negara.

Meskipun Zoom hanya bisa digunakan selama 40 menit dalam satu sesi, namun aplikasi ini bisa menghadirkan fitur custom background yang menjadi daya tarik pengguna.

Namun, dengan tingginya peningkatan Zoom malah menjadi target utama para penjahat siber.

Baca Juga: Doyan Permak Wajah dengan Operasi Plastik Demi Puaskan Sang Suami, Krisdayanti Terbukti Tak Bisa Penuhi Permintaan Sederhana Raul Lemos, Masih Nekat Dilakukan Meski Sudah Diwanti-wanti

Beberapa waktu lalu diketahui bahwa aplikasi telekonferensi milik Eric Yuan tersebut telah diserang oleh hacker secara besar-besaran.

Diketahui bahwa para hacker itu memberikan ancaman dengan hadirkan Zoombombing di ruang-ruang meeting.

Selain itu, hacker tersebut juga dikatakan mencuri data pribadi para pengguna aplikasi Zoom.

Melansir dari AndroidAuthority, saat ini ada lebih dari 500.000 akun Zoom yang sedang dijual dan didistribusikan melalui forum web hacker gelap.

Baca Juga: Doyan Permak Wajah dengan Operasi Plastik Demi Puaskan Sang Suami, Krisdayanti Terbukti Tak Bisa Penuhi Permintaan Sederhana Raul Lemos, Masih Nekat Dilakukan Meski Sudah Diwanti-wanti

Laporan tersebut dikabarkan oleh Bleeping Computer pada Senin kemarin (14/4).

Pada pernyataannya, dilaporkan bahwa hal tersebut terjadi karena adanya tindakan phising.

Hal tersebut merupakan teknik dimana peretas mengumpulkan isi kredensial yang terekspos dari kebocoran vendor lain.

Kemudian mencari cara untuk menemukan password yang digunakan pada aplikasi lain pengguna.

Baca Juga: Doyan Permak Wajah dengan Operasi Plastik Demi Puaskan Sang Suami, Krisdayanti Terbukti Tak Bisa Penuhi Permintaan Sederhana Raul Lemos, Masih Nekat Dilakukan Meski Sudah Diwanti-wanti

Kredensial ini diketahui bahwa telah beredar di web gelap sejak awal bulan April dan saat ini diketahui juga bahwa beberapanya telah dijual dalam kurs dollar.

Salah satu perusahaan cybersecurity, Cyble, mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan bahwa ada penjualan sebanyak 530.000 akun di web gelap tersebut.

Untuk harganya juga dibeberkan kalau setidaknya kamu harus mengeluarkan uang sebesar 0,002 USD per akun.

Pada setiap akunnya, dikatakan tersedia data email pengguna, kata sandi, ID rapat, dan kunci host Zoom.

Baca Juga: Diramalkan Bakal Jadi Menantu Ruben Onsu, Titisan Nyai Ratu Kidul Sebut Betrand Peto Berjodoh dengan Thalia Putri Onsu, Suami Sarwendah: Mereka Berdua Kayak Saudara Kandung!

Kembali mengutip dari AndroidAuthority, saat ini ada perusahaan seperti Citibank dan beberapa universitas yang mengalami dampak tersebut.

Serangan ini tidak hanya berlaku untuk Zoom saya karena dapat digunakan pada layanan lain juga.

Untuk memeriksa apakah ada akun Anda saat ini yang telah bocor sebagai bagian dari pelanggaran, kamu bisa kunjungi database ekstensif I Been Pwned tentang pelanggaran.

Pada situs tersebut kamu bisa mengetahui dan melihat apakah salah satu akun Anda mungkin terpengaruh.

Baca Juga: Bertelanjang Dada dengan Tato Huruf Kapital A, Pria Ini Ngaku-ngaku Dirinya Pimpinan Anarko, Bukannya Ditakuti, Malah Diejek Habis-habisan Oleh Netizen: Ketua Apa Ukuran Kertas?

Jika ada, ubah kata sandi untuk layanan selain Zoom yang menggunakan email dan kata sandi yang sama.

Dengan adanya kejadian pencurian data ini, diketahui bahwa saat ini perusahaan seperti Google juga sudah melarang karyawannya untuk menggunakan Zoom.

Google diketahui memiliki kekhawatiran atas kebocoran data penting perusahaan jika menggunakan aplikasi telekonferensi tersebut.

Pihak Kemenkominfo Indonesia juga sudah menyatakan sedang mengembangkan sebuah aplikasi telekonferensi serupa yang lebih aman dari Zoom.

Artikel ini telah tayang di Nextren dengan judul Bahaya! 500.000 Lebih Akun Zoom Dicuri dan Terjual di Web Gelap.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber NexTren