Gridhot.ID - Banyaknya kasus pasien tanpa gejala membuat pemerintah dan dinas kesehatan lebih waspada terhadap wabah virus corona.
Demi mencegah persebaran virus corona yang lebih meluas di kota Surabaya, pihak yang berwenang pun melakukan banyak cara.
Termasuk himbauan kerumunan baik di tempat makan maupun tempat nongkrong seperti warung kopi.
Hal itupun jadi keresahan lantaran masih banyak warga yang tak menghiraukan himbauan tersebut dan masih berkumpul di tempat umum.
Oleh sebab itu, Polda Jatim bersama anggota Tim Medis RS Bhayangkara Surabaya HS Samsoeri Mertojoso melakukan rapid test on the spot.
Tim gabungan tersebut sampailah di sebuah warung kopi yang menjadi rujukan untuk nongkrong banyak warga Surabaya.
Tes cepat tersebut dilaksanakan baik bagi pengunjung maupun pegawai warkop tersebut.
Hasilnya mencengangkan, dari tes tersebut terdapat dua orang yang hasil rapid tesnya menunjukkan positif Covid-19.
Warung kopi yang berada di wilayah Wonokromo, Surabaya tersebut memang telah menjadi tujuan tim gabungan untuk dilakukan rapid tes selain dengan cafe yang berada di daerah Jambangan, Surabaya.
Kerumunan pengunjung di warkop tersebut pun tiba-tiba buyar dan banyak pengunjung lari terbirit-birit.
Hal itu terjadi lantaran petugas medis yang melakukan rapid test on the spot menemukan pengunjung menunjukkan hasil positif corona.
Ternyata kedua tempat nongkrong yang bertajuk warung kopi dan cafe di lokasi berbeda itu ada pengunjungnya yang positif covid-19.
Lantaran ada petugas yang mengatakan bahwa salah satu pengunjung di sana dinyatakan positif covid-19, pengunjung yang lain pun langsung kabur ketakutan.
Kerumunan pengunjung yang antre menjalani rapid test on the spot juga langsung bubar saat salah seorang pengunjung pria berkacamata dan memakai masker dinyatakan positif Covid-19, hasil tesnya.
Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Polda Jatim, Kombes Pol Muhammad Firman, mengakatakan dua orang warga tersebut langsung dibawa tim medis ke mobil ambulans Biddokes Polda Jatim untuk dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya.
"Mereka berdua dibawa oleh Bidokkes Polda Jatim ke RS Bhayangkara. (Konfirmasi hasil pemeriksaan) gugus tugas (percepatan penangangan Covid-19)," katanya di cafe, Jalan Karah, Jambangan, Selasa (14/4/2020), dikutip dari Surya.co.id.
Firman menerangkan, kegiatan rapid test on the spot ke sejumlah area publik yang lazim menjadi lokasi berkerumunnya warga diawali oleh Polrestabes Surabaya pada Senin (13/4/2020) kemarin.
Pihaknya akan melakukan kegiatan hal serupa secara simultan di sejumlah kawasan Kota Surabaya yang ditengarai terdapat banyak pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pantauan (ODP).
"Mengapa kami mengambil daerah ini karena kami melihat penyebarannya kami sudah peta kan ini merupakan daerah yang rawan untuk penyebaran," terangnya.
Lantaran ada kasus seperti halnya penemuan orang positif corona yang masih berkeliaran dan bahkan nongkrong di tempat ramai itupun pihak kepolisian Jawa Timur langsung menerapkan serangkaian protokol pencegahan.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko langsung menyampaikan hal tersebut.
Melakukan pendataan terhadap semua pengunjung yang berada di satu ruangan dengan orang tersebut.
Kemudian menyemprotkan cairan disinfektan di seluruh area yang sebelumnya ditempati oleh orang tersebut adalah protokol yang akan dilakukan setelah mengetahui kasus seperti itu.
"Tadi kami sudah melakukan penyemprotan semuanya," ujar Trunoyudo di lokasi.
Kendati dua orang itu menunjukkan hasil positif Covid-19, lanjut Trunoyudo, kesimpulan itu masih hasil awal tes kesehatan dari tim medis menggunakan metode rapid test.
Ia menegaskan, hasil valid dari pemeriksaan kondisi kesehatan yang berisikan kesimpulan diagnosis positif atau tidaknya, bakal ditentukan dengan pemeriksaan uji laboratorium secara komprehensif melalui pihak rumah sakit rujukan penanganan Covid-19.
"Tapi ini masih metode rapid tes, nanti akan didalami lagi melalui RS rujukan," terangnya.
Atas dasar temuan itu, Trunoyudo mengimbau pada masyarakat agar senantiasa patuh pada protokol pencegahan Covid-19 yang telah disosialisasikan pada masyarakat.
"Pertama, masyarakat harus patuh terhadap penanganan tentang Covid-19. Kedua adalah disiplin. Ketiga kita harus saling mengingatkan untuk melawan ini semua physical distancing tetap menjadi prinsip yang utama dan paling dasar dan bisa dilakukan oleh semuanya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Asik Nongkrong di Warung Kopi di Surabaya, Pengunjung Tiba-tiba Lari Terbirit-birit Gegara Petugas Medis Umumkan Ada Seorang yang Dinyatakan Positif, Ini Kronologinya!
(*)