Ditodong Pertanyaan oleh Anggota DPR RI Soal Kelompok Anarko yang Rencanakan Vandalisme Massal, Begini Jawaban Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Sebut Sudah Kerja Sama dengan Polri untuk Mitigasi

Kamis, 16 April 2020 | 20:13
KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Aziz bersama sejumlah pejabat TNI Polri saat mengunjungi Markas Komando Lantamal IX Ambon, Jumat (17/1/2020)

Gridhot.ID - Kelompok Anarko diduga akan melancarkan aksi vandalisme di Pulau Jawa pada 18 April 2020.

Aksi tersebut dilakukan untuk membuat gaduh di tengah wabah virus corona atau Covid-19.

Anggota Komisi I DPR Dave Laksono mempertanyakan kesiapan TNI atas adanya deteksi adanya kelompok yang hendak menciptakan kekacauan di tengah pandemi corona.

Baca Juga: Kepincut Senyum Pesinetron Cantik, Jenderal Ini Ngaku Ingkar Janji dengan Mendiang Istri Pertama, Sang Artis Ketipu Saat Pejabat TNI Pakai Seragam Preman: Saya Tidak Langsung Suka, Saya Lihat Dulu Hatinya

Pertanyaan tersebut disampaikan Dave, dalam rapat kerja Komisi I dengan Panglima Marsekal Hadi Tjahjanto melalui konferensi video, Rabu (15/4/2020).

"Ada juga niatan dari sekelompok masyarakat yang ingin membuat kekacauan seperti Anarko dan lain-lain. Dari pihak TNI ini sudah melakukan tindakan apa untuk melakukan antisipasi sebelum hal-hal yang membuat kegaduhan massal terjadi?" tanya Dave.

Menanggapi hal tersebut, Hadi mengaku tak bisa secara detail menjelaskan hal tersebut dalam forum rapat.

Baca Juga: Proyektil Panas Sempat Menyambar Lehernya, Anggota TNI Ini Berhasil Lolos dari Kebengisan KKB, Kini Tetap Keluar Masuk Pedalaman Papua Meski Pernah Jadi Korban Gerombolan Jefri Pagawak

Namun, ia mengatakan, aparat TNI sudah bekerja sama dengan Polri untuk melakukan mitigasi.

"Terakit pelanggaran Anarko tidak terlalu saya buka di sini, namun dari aparat TNI sudah kerja sama dengan Polri untuk mitigasi kejadian tersebut," kata Hadi.

Hadi juga mengatakan, kelompok Anarko saat ini sudah ditangani pihak kepolisian.

Baca Juga: Lepaskan Tembakan Membabi Buta dari Bawah Lembah, KKB Papua Tembak Bocah di Bawah Umur Saat Kontak Senjata dengan TNI, Rekoset Munisi Kelompok Separatis Mendarat di Kaki Kiri Bocah 14 Tahun

"Dan pelaku semuanya sudah ditangani kepolisian dan TNI memonitor untuk membantu menertibkan masyarakat dan penegakan hukum," ujarnya.

Adapun, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, polisi tengah mendalami dalang kelompok Anarko yang diduga akan melancarkan aksi vandalisme.

"Sementara ini masih didalami terus oleh tim, apakah kemungkinan ada aktor di belakangnya atau yang membiayai (kelompok itu)," kata Yusri kepada wartawan, Senin (13/4/2020).

Baca Juga: Dini Hari Lepaskan Tembakan Membabi Buta ke Markas TNI di Mimika, KKB Papua Tewaskan Satu Anggota Tentara, Nyawa Sertu La Ongge Tak Tertolong Akibat Luka Tembak di Telinga

Menurut Yusri, kelompok Anarko biasa berkoordinasi melalui media sosial untuk merencanakan aksi vandalisme.

"Anarko itu kan memang tidak terstruktur. Mereka ada dalam satu grup, tapi pergerakannya sama menggunakan media sosial yang ada," ungkap Yusri.

Saat mengamankan anggota Anarko yang melakukan aksi vandalisme di Kota Tangerang, polisi menyita barang bukti berupa buku-buku yang diduga mengajarkan terorisme.

Baca Juga: Drone TNI Sempat Buat Seorang Janda Ketakutan, Sang Buruh Tani Sampai Tiarap di Tengah Ladang, Ekspresinya Berubah Saat Tiba di Rumah, Dandim Cianjur Datang Bawa Nasib Mujur

"Ya buku-buku pelajaran sama kayak teroris gitu loh. Tugasnya mereka kan cuma bikin rusuh," ujar Yusri.

Polisi telah menangkap tiga tersangka vandal yakni Rizky, RH dan RJ.

Mereka melakukan coretan dengan tulisan provokatif yang tersebar sedikitnya di empat lokasi di kawasan Tangerang.

Ada tiga coretan yang dilakukan para pelaku, yakni 'Kill the rich' atau bunuh orang-orang kaya, 'Sudah krisis, saatnya membakar' dan 'Mau mati konyol atau mati melawan'.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Ditanya DPR soal Kelompok Anarko, Ini Jawaban Panglima TNI."

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas.com