Awetkan Jenazah Positif Corona dengan Es Batu, Wanita Ini Ngaku Tak Ada Rumah Duka yang Mau Jemput Jasad Suaminya, Kisahnya Justru Bongkar Babak Belurnya Amerika Serikat Akibat Wabah: Banyak yang Meninggal di Rumah!

Senin, 20 April 2020 | 19:25
Ilustrasi via Kompas.com

Ilustrasi

Gridhot.ID - Wabah virus corona saat ini sedang menjadi momok mengerikan bagi warga dunia.

Bahkan beberapa negara sampai tumbang dalam menghadapi wabah ini.

Bagaimana tidak, virus yang disebut-sebut berasal dari hewan kelelawar ini telah menginfeksi setidaknya jutaan orang di dunia, dan ribuan di antaranya telah meninggal dunia.

Selain itu, pemberitaan buruk mengenai virus ini seakan tidak ada henti setiap harinya.

Baca Juga: Sejak Lama Disembunyikan, Raffi Ahmad Ternyata Pernah Pacaran Diam-diam dengan Sosok Ini, Rekasi Nagita Slavina Saat Dengar Nama Mantan Kekasih Suaminya Jadi Sorotan

Tak sedikit kisah sedih yang terjadi di berbagai belahan dunia selama wabah ini.

Melansir dari sosok.id, sebuah kisah memilukan terjadi di New York, Amerika Serikat seorang istri simpan mayat suaminya yang meninggal dunia.

Mengutip Daily Mirror pada Minggu (19/04), wanita tersebut diminta oleh petugas untuk menunggu selama 3 hari sebelum jenazahnya diurus.

Menurut keterangan, suami dari wanita tersebut diindikasi meninggal akibat virus corona.

Baca Juga: Gerobak Mie Ayam Ada di Depan Rumahnya, Pedangdut Muda Ini Tak Berkeinginan Hidup Bermewah-mewah, Tetap Sederhana Meski Honornya Capai Rp 300 Juta

Wanita bernama Tami Treadwell, dari Harlem, New York mengatakan, dia tak ada pilihan lain selain mengawetkan mayat suaminya dengan es batu, setelah petugas meninggalkan mereka.

Menurut keterangan suaminya ditinggalkan oleh pekerja darurat setelah melakukan CPR.

Kemudian memaksa secara mati-matian untuk mencari seseorang yang mau mengambil mayat itu tetapi petugas tidak mendengarkannya.

Dia diberi tahu oleh kantor pemeriksaan medis kota bahwa butuh waktu tiga jam hingga tiga hari untuk mengurus mayat itu, lapor New York Post.

Baca Juga: 13 Tahun Dipendam Lama, Nagita Slavina Akhirnya Bongkar Kelakuan Merry Selama Mengabdi, Perlakuan Kasar Bagai Ibu Tiri ke Raffi Ahmad Terbongkar Semuanya

Treadwell, menganggap perlakukan ini sebagai hal yang tidak manusiawi.

Dia mengatakan, keluarganya sudah menelpon 20 rumah duka sebelumnya di Englewood, New Jersey.

Salah satunya setuju untuk mengurus jenazah ayah empat anak tersebut.

Namun petugas tidak bisa mengurusnya sampai rumah duka jadi dia harus menunggu.

Baca Juga: 3 Bulan Hamil, Kulit Wanita Ini Menebal Hingga Berubah Mirip Nenek-nenek, Begini Nasibnya Usai Melahirkan

"Walikota de Blasio kamu harus menunjuk seseorang untuk mengeluarkan mayat-mayat ini dari sini, orang-orang banyak yang meninggal di rumahnya," katanya.

Dia mengatakan kepda New York Post bahwa suaminya yang berusia 62 tahun meninggal pada Jumat (17/04) dengan suhu tinggi disertai flu selama 5 hari.

Seorang dokter memberi tahu Treadwell, bahwa suaminya harus tetap berada di rumah.

"Dia telah bekerja sepanjang waktu, sebagai pengirim barang. Bahkan dia tidak bisa tinggal di rumah karena kantor sangat membutuhkannya," katanya.

Baca Juga: 3 Bulan Hamil, Kulit Wanita Ini Menebal Hingga Berubah Mirip Nenek-nenek, Begini Nasibnya Usai Melahirkan

"Ini adalah hal terburuk yang pernah terjadi," tambahnya.

Polisi sempat datang ke apartemen Treadwell saat mendengar ada berita penembakan.

Namun, sampai di sana, mereka mendapati suami Treadwell yang justru meninggal dunia, namun tidak memiliki luka tembak sama sekali.

Pekerja darurat dipanggil untuk memeriksa keadaannya, namun setelah melakukan CPR mereka meninggalkannya.

Baca Juga: Blak-blakan di Depan Syahrini, Najwa Shihab Ucap Puji Syukur Saat Tahu Istri Reino Barack Ogah Jadi Politikus: Sungguh Mengkhawatirkan Kalau Ia Dapat Posisi Penting

Keluarga Treadwell juga menyangkal ada yang melaporkan terjadinya kasus penembakan, karena dia tidak tahu sama sekali.

Kemungkinan besar adalah suami Treadwell meninggal akibat Covid-19 karena dia memiliki gejala yang sangat mirip.

Hal ini menambah daftar panjang situasi di AS yang babak belur akibat wabah ini.

Sebelumnya dilaporkan, sebuah rumah sakit di Detroit AS juga kewalahan menangani mayat-mayat pasien Covid-19.

Baca Juga: Pak Guru Avan: Bukan Masalah Rindu, Tapi Imbauan Mas Menteri Jelas Tak Bisa Saya Lakukan, Tak Semua Punya Smartphone dan TV

Akhirnya mereka membuat ruangan darurat di tempat parkir sebagai penampungan jenazah sebelum di makamkan.

Hingga saat ini AS memiliki jumlah kasus virus corona terkonfirmasi paling tinggi di seluruh dunia.

Totalnya mencapai, 738.830 kasus dan 39.014 orang meninggal dunia.

Sementara itu, New York adalah kota paling besar dengan jumlah korban mencapai 241.041 pasien terkonfirmasi, menjadikannya kota terparah di dunia saat ini.

Artikel ini telah tayang di Gridstar dengan judul Jenazah Pasien Covid-19 Seharusnya Dimakamkan Paling Lambat 4 Jam Setelah Dinyatakan Meninggal, Perempuan Ini Malah Awetkan Mayat Suaminya dengan Es Batu, Alasan Dibaliknya Bikin Haru!

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber GridStar