Beda Jauh dengan Andi Taufan, Mantan Stafsus Presiden Ini Lebih Pilih Mundur Ketika Sadar Ada Konflik Kepentingan: Daripada Mencederai Kepercayaan Publik, Saya Keluar!

Rabu, 22 April 2020 | 05:42
Instagram / @Yenny Wahid

Illustrasi Dari Jurnalis Naik Tahta Jadi Dirut Garuda, Berikut Sososk Yenny Wahid

Gridhot.ID - Staff Khusus Milenial Presiden Jokowi memang baru saja menjadi sorotan akibat kontroversi tidak mengenakkan.

Hal itu berkaitan dengan beredarnya surat dengan kop sekertariat negara di media sosial beberapa waktu lalu.

Diketahui dalam surat tersebut ada tertera nama dan tanda tanggan, Andi taufan Garuda Putra.

Andi Taufan diketahui saat ini sedang menjabat sebagai salah satu staff muda Presiden RI.

Baca Juga: Ibaratkan Jari Kelingking, Ade Rai Bantah Mitos Alat Kelaminnya Mengecil Karena Fitnes, Sang Binaragawan Beri Tips Ini untuk Perbesar Organ Intim

Surat tersebut berkaitan dengan perusahaan milik Andi, Amartha agar tak di tutup oleh otoritas setempat saat pandemi seperti sekarang.

Hal itu pun menuai protes dari berbagai pihak dan akhirnya Andi pun angkat bicara, serta mendapatkan peringatan tegas dari Presiden Joko Widodo.

Ternyata konflik kepentingan tersebut juga pernah dialami oleh salah satu anak dari Mantan Presiden Indonesia, Yenny Wahid.

Sosok yang sekarang menjabat sebagai Direktur Wahid Foundation tersebut sempat mengungkapkan bagaimana konflik kepentingan pernah dia alami pada tahun 2007 silam.

Baca Juga: Batang Hidungnya Tak Nampak di Pesta Ulang Tahun Sang Kakek, Kim Jong Un Kepergok Sakit Parah Sampai Kritis, Kebiasaan Buruk Ini Diduga Jadi Permasalahanya

Saat itu Yenny Wahid diminta lansung oleh Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menjadi staf khusus.

Yenny pun didapuk menjadi staf khusus bidang Komunikasi Politik pada 2006 silam.

Namun jabatan tersebut hanya berlangsung satu tahun lantaran putri Presiden keempat RI itu memilih mengundurkan diri.

Saudari dari Gubernur Jawa Timur ini membeberkan alasannya lebih memilih mundur dari jabatan staf khusus.

Baca Juga: Es Krim Viral Viennetta Keberadaannya Jadi Langka, Netizen Tuding Sengaja Ditimbun Oknum Karyawan Toko, Begini Kata Pihak Minimarket

Ia pun beralasan bahwa pilihannya untuk undur diri dari jabatan orang dekat Presiden kala itu untuk menghindari konflik kepentingan yang akan menerjangnya.

Sebab saat itu dirinya selain menjabat sebagai stafsus Presiden, Yenny juga diketahui sebagai salah satu pengurus partai politik besar, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Saya keluar kan lebih karena waktu itu ada konflik kepentingan dengan partai. Saya masih diminta oleh Gus Dur untuk mengurus partai," kata Yenny dikutip dari Kompas.com, Senin (20/4/2020).

Di posisi tersebut, Yenny sempat bimbang lantaran harus memilih salah satu dari dua jabatan yang sama-sama menguntungkan tersebut.

Dinda Stylo.ID

Yenny Wahid, Founder MORA Beyond Beauty di acara soft launching

Baca Juga: Wajah Polos dan Kalemnya Hilang Seketika, Irish Bella Kepergok Ngamuk Sampai Lempar Barang Gara-gara Kelakuan Karyawannya, Sang Suami Tertawa Lihat Pegawainya Dimarahi di Depan Kamera

Ia berpendapat bahwa ketika berada di pemerintahan, maka prioritas utama adalah kepentingan mengabdikan diri melalui jabatan yang telah diamanahkan.

Yenny khawatir, jika mengambil posisi sebagai pengurus partai tetapi juga menjabat sebagai staf khusus, ia tak dapat menjalankan amanah dan kepercayaan publik.

"Jadi saya putuskan daripada saya tidak bisa menjalankan mandat dan amanah, mencederai kepercayaan publik, maka saya putuskan untuk keluar," tuturnya.

Yenny juga bercerita bahwa selama berada di lingkungan istana, banyak godaan yang kerap kali muncul.

Baca Juga: Rekam Prabowo Sedang Basah-basahan, Ajudan Bongkar Rahasia Sehat Sang Menhan, Pantas di Tengah Wabah Corona Tetap Bugar, Lakukan Ini 500 Meter Setiap Hari

Apalagi, dirinya juga merupakan seorang putri mantan orang nomor satu Indonesia.

Godaan itu beragam bentuknya, mulai dari permintaan memuluskan proyek, hingga lobi permohonan proyek.

"Orang yang ingin dimuluskan proyeknya, ingin dapat proyek, itu banyak yang datang melobi," ujar dia.

Namun demikian, sebagai seorang yang telah diberi amanah jabatan, Yenny berpandangan bahwa ada nilai-nilai yang harus ia pegang.

Baca Juga: Batang Hidungnya Tak Nampak Saat Pemakaman Glenn Fredly, Dewi Sandra Baru Buka Suara 2 Minggu Usai Kematian Mantan Suami, Bukan Tentang Duka, Justru Pernyataan Menohok Ini yang Ditulis Sang Penyanyi

Termasuk, nilai untuk menghindari konflik kepentingan dengan mengesampingkan keperluan pribadi.

Jika tidak, konflik kepentingan akan berakibat pada kolusi dan nepotisme, yang pada akhirnya menjadi perilaku koruptif.

"Kalau kita sudah berani mengambil jabatan itu berarti harus siap menanggung risikonya," ujar Yenny.

"Salah satu risikonya adalah siap berkorban. mengorbankan waktu tenaga, bahkan kepentingan bisnis pribadi haris dikesampingkan," ucap Yenny.

Baca Juga: Malaysia Sukses Bikin Iri Indonesia, Negara Tetangga Sudah Jual BBM dengan Harga Murah, Pertamina Justru Ogah Turunkan Harga Meski Minyak Dunia Melemah, Ini Alasannya

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Berkaca Pada Yenny Wahid, Mundur dari Jabatan Stafsus SBY, Anak Gus Dur Tak Mau Ada Konflik Kepentingan dengan Partai, Jadi Contoh Untuk Stafsus Milenial?

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Sosok.id