GridHot.ID - Siti Hardiyanti Rukmana atau akrab disapa Tutut kembali menceritakan soal kematian ibunya, Ibu Tien.
Tutut membagikan ceritanya itu lewat media sosial Twitter, Rabu (29/4/2020).
Saat ibunya meninggal 24 tahun silam,Tutut menyebut dirinya sedang bertugas memimpin sidang organisasi donor darah dunia
Kegiatan tersebut digelar di luar negeri, yakni di Prancis dan di London.
"Mendengar kabar ibu wafat saya langsung ke Jakarta,"tulisnya.
Setelah tiba di jakarta, Tutut langsung bergegas ke Solo untuk melihat jenazah ibunya.
Saat di Solo, Tutut mengatakan, ayahnya, Soehartotiba-tiba bercerita kepadanya dengan suara dalam.
"Ibumu pagi itu, mengeluh 'Bapak, aku kok susah nafas yo',
Bapak tanya, 'mana yang sakit bu',
Ibumu bilang 'Ora ana sing loro (tidak ada yang sakit), mung susah napas pak (hanya susah napas pak)',
Bapak bertanya lagi 'Dadanya sakit nggak bu',
Ibumu berbisik 'Ora ono (tidak ada)'
Bapak rebahkan ibu dengan bantal yang agak tinggi, karena ibumu susah napasnya.
Bapak panggil ajudan untuk segera menyiapkan ambulans. Ibu harus dibawa ke rumah sakit segera," tulis Tutut.
Ayahnya menyebut, ibunya sudah tidak sadarkan diri saat dibawa ke rumah sakit.
Semua dokter sudah berusaha membantu ibunya saat tiba di rumah sakit, tapi Tuhan berkehendak lain.
Ibunya telah meninggal dunia.
Tutut mengaku, kala itu, dirinya tak dapat membendung air matanya.
Sebab, selama hidup, ibu dan ayahnya tak pernah saling berjauhan.
Tutut mengatakan, ibu dan ayahnya saling mencintai dan saling mendukung.
Rupanya, kesedihan Tutut tak cukup sampai di situ.
Tersiar kabar tak benar bahwa ibunya meninggal dunia karena ditembak oleh adik-adiknya.
"Saya heran, siapa manusia yang tega menyebarkan berita keji tersebut. Demi Allah, apa yang bapak ceritakan, itu yang terjadi,"tulisnya.
Menanggapi berita tak benar itu, diakui Tutut, dirinya sempatdiam saja.
Namun Tutut merasa berita tersebut terus diulang oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Oleh karenanya, sebelum ajal menjemput, Tutut ingin masyarakat tahu kebenaran bahwa ibunya meninggal dunia karena takdir, bukan karena ditembak.
"Sebelum Allah memanggil saya, masyarakat harus tahu kebenarannya.
Dan alhamdulillah sekarang ada medsos, yang alhamdulillah, sayapun ikut aktif di sana.
Siapapun yang membuat cerita itu, dan siapapun yang ikut menyebarkan, kami serahkan pada Allah untuk menilainya. Karena kami meyakini, bahwa Allah adalah Hakim Yang Maha Adil," pungkasnya.
Terakhir Tutut berterimakasih kepada orang-orang yang senantiasa mendoakan keluarganya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Tutut Bongkar Kematian Ibu Tien Istri Soeharto, Sedih Disebut Mati Ditembak padahal Begini Faktanya"
(*)