Gridhot.ID - Didi Kempot meninggal di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Selasa (5/5/2020) pagi.
Meninggalnya sang maestro campursari meninggalkan luka yang mendalam bagi penikmat musik tanah air.
Pasalnya, sebelum meninggal Didi Kempot masih beraktivitas seperti biasa.
Sempat disebut kalau musisi campursari bernama asli Dionisius Prasetyo itu meninggal karena sakit jantung.
Namun ternyata, kepergiannya juga sempat disebutkan karena henti jantung atau sudden cardiac arrest.
Bagi para penggemarnya, kabar meninggalnya Didi Kempot begitu mengagetkan.
Didi Kempot memiliki penggemar yang banyak di kalangan anak muda.
Lagu-lagu Didi Kempot memang kerap dijuluki sebagai lagunya orang-orang yang patah hati.
Tak sedikit anak muda hatinya terenyuh mendengarkan lirik lagu Didi Kempot.
Sampai-sampai, ada istilah populer "merayakan kesedihan dengan lagu Didi Kempot".
Berkat lagu-lagunya tersebut, dia bahkan mendapatkan berbagai macam julukan.
Julukan itu di antaranya adalah Bapak Patah Hati Indonesia, Bapak Loro Ati Nasional, Lord Didi, hingga Godfather of Broken Heart.
Dalam acara Rosi Kompas TV, Didi Kempot sempat berbagai mengenai pengalaman cintanya.
Awalnya, penyanyi asal Solo itu diminta untuk menjelaskan setiap kalimat lirik lagu berjudul "Cidro".
"Cidro artinya ingkar. (Atau) ngapusi, sama itu," ujarnya di Kompas TV pada Agustus 2019, dikutip TribunJabar.id, Rabu (6/5/2020).
Tentu saja, lirik lagu tersebut berbahasa Jawa.
Ia kemudian diminta menerjemahkan lirik lagu tersebut ke bahasa Indonesia.
Saat Didi Kempot mengungkapkan arti per kalimat di lirik lagu itu, penonton bersorak.
Terlihat, penonton tersebut kebanyakannya adalah anak muda.
Ada juga Gofar Hilman, Youtuber yang membuat acara Ngobam.
Acara Ngobam berjasa semakin mempopulerkan Didi Kempot di kalangan milenial.
Didi Kempot mengatakan, lagu cinta memang lebih "kena" ke anak muda.
"Kita bikin tema-tema mellow, tema-tema patah hati. Kayanya enggak lagu Jawa tok. Lagu mana saja yang mellow pasti panjang usianya lagu itu," ujarnya.
Di sinilah Didi Kempot mulai bercerita kisah patah hatinya.
Awalnya ia ditanya soal inspirasi dari lagu Cidro.
Kata Didi Kempot, lagu itu terinspirasi dari kisah cintanya sendiri.
"Saya yang diapusi (diingkari)," ujarnya.
Sontak saja, penonton bersorak mendengar hal tersebut.
Didi Kempot kemudian tersenyum.
"Saya ngalami (patah hati)," ujarnya.
Ia kemudian bercerita, saat masih mengamen dulu ia naksir perempuan.
Saat itu, Didi Kempot sudah berambut gondrong.
Dia juga mengaku dirinya sering nongkrong.
Di tahun 1980-an, Didi Kempot memang eksis sebagai pengamen jalanan.
Tak hanya di Solo, ia juga eksis di Yogyakarta.
Didi Kempot mengatakan, perempuan yang disukainya cantik. Namun, ia tak menyebutkan namanya.
"Ceweknya mau (sama saya), cantik," ujarnya.
Kemudian Didi Kempot berkelakar.
Ia mengatakan, mungkin saat itu dirinya sudah cuci muka, makanya si perempuannya mau.
Lagi, penonton tertawa mendengar candaan Didi Kempot.
"(Jadi) mau sama mau (sebenarnya)," ujarnya.
Sayang, meskipun saling suka, cinta Didi Kempot tak mulus.
Ia mengungkapkan penyebabnya.
"Keluarganya kayanya enggak (setuju dengan hubungan kami)," ujar Didi Kempot.
Penonton kembali bersorak.
Didi Kempot kembali tertawa setelah menceritakan pengalaman dirinya tersebut.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judulKisah Patah Hati Didi Kempot yang Jarang Diketahui, Sudah Saling Suka, tapi Terhalang Restu Keluarga(*)