Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia terus bertambah sejak diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020 lalu.
Hingga Jumat (15/5/2020) kasus positif corona di Indonesia mencapai angka 16.496.
Dengan terus meningkatnya kasus positif corona, baik sekolah dan kampus masih memberlakukan bekerja dari rumah dan belajar dari rumah.
Pasalnya, belajar secara daring ini dianggap menjadi alternatif pembelajaran untuk saat ini.
Bahkan tak hanya belajar mengajar, kegiatan sidang skripsi dan wisuda pun dilakukan secara daring.
Melansir arsip Gridhot, beberapa waktu lalu sempat viral unggahan akun Instagram @aslisuroboyo pada Kamis (19/3/2020) lalu.
Pasalnya, akun tersebut mengunggah cerita Achmad Mustofa, mahasiswa jurusan olahraga Universitas Negeri Surabaya (UNESA), yang melaksanakan sidang skripsinya melalui video call bersama dosen-dosen pengujinya.
Sementara itu, melansir Tribunnewswiki.com, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo akhirnya memutuskan untuk menggelar wisuda secara daring pada Sabtu (2/5/2020) lalu.
Sebanyak 258 mahasiswa, secara daring diwisuda di Gedung Auditorium GPH Haryo Mataram UNS.
Dilansir Gridhot dari Antara, baru-baru ini terdapat seorang mahasiswa asing yang baru saja berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan penguji.
Mahasiswa internasional Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar asal Irak, Sabbar Dahham Sabbar, berhasil mempertahankan disertasinya berjudul "Islamic Branding and Marketing: An insight of Consumer Perception in Makassar, Indonesia".
Disertasinya itu berhasil dipertahankannya di hadapan para penguji, Kamis (14/5/2020) melalui aplikasi zoom meeting akibat mewabahnya covid-19.
Sabbar sekaligus menjadi Doktor pertama UIN Alauddin Makassar di era pandemi.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, yang memimpin sidang promosi tersebut, berharap hasil penelitian Sabbar ini bisa dilanjutkan menjadi artikel yang diterbitkan di jurnal bereputasi internasional.
"Ini tentu menjadi nilai tambah bagi prodi Ekonomi Islam di Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, yang baru saja mempertahankan akreditasi A berdasarkan penilaian BAN-PT" katanya.
Sabbar menyelesaikan pendidikan S3 di UIN Alauddin Makassar terbilang singkat.
Dia hanya butuh waktu dua tahun dan dua bulan untuk mengikuti perkuliahan dan penelitian dalam konsentrasi ekonomi Islam.
Selain mendapatkan gelar di tengah pandemi covid-19, ujian promosi ini juga menarik karena menggunakan bahasa Inggris dan Arab.
Meskipun Sabbar fasih berbahasa Indonesia, tetapi semua penguji dan promotor mengajukan pertanyaan dan berkomentar dalam bahasa Inggris dan Arab.
Ketua International Office UIN Alauddin Makassar, Dr Muhaemin Latif mengatakan, bahwa Sabbar adalah mahasiswa internasional ketiga yang berhasil memperoleh gelar doktor di UIN Alauddin Makassar.
Sebelumnya, dua doktor yang berhasil dicetak UIN Alauddin berasal dari Thailand.
"Saat ini masih ada dua orang mahasiswa internasional yang sedang menempuh program doktor, yaitu dari Suddan dan Syiriah," ujarnya. (*)