Find Us On Social Media :

Ketua DPRD Garut Ogah Ikuti Rapid Tes Corona, Lantang Sebut Alat Buatan China Jelek, Wakil Bupati Hanya Bisa Mengamini

Ilustrasi Rapid Test

Gridhot.ID - Wabah virus corona membuat pemerintah harus menjalankan rapid test kepada masyarakatnya siapapun itu.

Rapid test corona merupakan salah satu metode skrining awal yang banyak digunakan saat ini untuk mendeteksi virus corona (Covid-19) dalam tubuh.

Namun baru-baru ini Ketua DPRD Kabupaten Garut, Euis Ida ramai diperbincangkan lantaran menolak mengikuti rapid test tersebut.

Lantaran rapid test yang dimiliki Dinas Kesehatan Garut di Gedung DPRD Garut dinilai kualitasnya 'jelek'.

Baca Juga: Sudah Sangar Dianggap Berhasil Tangani Wabah Corona, China Ketahuan Tutupi Jumlah Pasien Sebenarnya, Data Ini Buktikan Ada Lebih dari Setengah Juta Kasus di Negeri Panda

Hal ini berdasarkan penilaian Euis terhadap beberapa hasil rapid test yang hasilnya ternyata berbeda-beda setiap mereknya.

Dilansir dari TribunCirebon (15/5/2020), Euis telah mengobservasi tujuh orang yang melakukan rapid test di Lapangan Setda Garut pada Selasa (12/5/2020) dan menunjukkan hasil reaktif.

Namun sehari kemudian, ketujuhnya dinyatakan nonreaktif saat menjalani tes ulang dengan rapid test merk lainnya.

"Kalau ada yang mau (rapid test) silakan saja. Ibu mah enggak. Mau alat (rapid test yang bagus dan akurat," kata Euis, Jumat (15/5/2020).

Baca Juga: Istrinya Dihujat Satu Indonesia Gara-gara Ogah Pakai Masker dan Entengkan Corona, Suami Youtuber Indira Kalistha Pasang Badan: Banyak Orang Bilang Kamu Bodoh, Aku Nggak Percaya

Alat rapid test yang dipakai saat ini, dituding Euis banyak bermasalah. Akibatnya menimbulkan keresahan di masyarakat.