Telat Gerak, Raja Malaysia Baru Bongkar Strategi Pertahanannya untuk Atasi Konflik Laut China Selatan, Terlanjur Tambang Minyaknya Diobok-obok Negeri Panda

Selasa, 19 Mei 2020 | 06:42
mttc.edu.my

Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V

Gridhot.ID - Malaysia memang ikut kena terkait konflik Laut China Selatan yang dimulai dari tingkah Tiongkok.

Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, Senin (18/5), mengatakan, Malaysia perlu memperhatikan peningkatan aktivitas oleh kekuatan besar di Laut China Selatan.

Raja menyatakan, strategi pertahanan Malaysia perlu mempertimbangkan pentingnya diplomasi pertahanan, kebijakan luar negeri yang pragmatis, perjanjian internasional, dan posisi geopolitik di kawasan Asia Pasifik.

Baca Juga: Ayahnya Kerap Pamer Kemewahan, Putri Hotman Paris Justru Rayakan Ulang Tahun dengan Sederhana, Netizen Malah Gagal Fokus: Kamar Anak Pengacara Paling Kaya di Indonesia Kalah Mewah sama Apartemen Kita!

"Peningkatan aktivitas oleh kekuatan besar di Laut China Selatan baru-baru ini perlu diperhatikan," kata Raja di depan Dewan Rakyat Malaysia seperti dikutip Channelnewsasia.com.

"Oleh karena itu, Malaysia harus selalu peka terhadap domain maritim, sambil menyusun strategi yang mendukung aspirasi geopolitik kita," ujar dia.

China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan.

Baca Juga: Video Gelaran Pesta Ulang Tahunnya di Masa PSBB Viral, Wali Kota Malang Langsung Dicerca Netizen: Asli Mengecewakan!

Tapi, ada yang tumpang tindih dengan klaim Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam. Amerika Serikat dan sekutunya juga menentang klaim teritorial China.

Washington telah meminta Beijing untuk menghentikan "taktik intimidasi" di Laut China Selatan, dan menuduh mendorong kehadirannya di perairan yang disengketakan sementara negara lain sibuk dengan wabah virus corona baru.

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein menyerukan, ketenangan di Laut China Selatan dan menegaskan kembali komitmen Malaysia untuk perdamaian di perairan yang disengketakan.

Baca Juga: China Akui Buang Sampel Virus Corona Saat Awal Mula Wabah Meluas, Tak Terima Disebut Sembunyikan Fakta, Ternyata Ini Alasannya

Ini terjadi setelah kapal survei Pemerintah China membuntuti kapal eksplorasi yang Petronas operasikan di Laut China Selatan.

"Karena kompleksitas dan sensitivitas masalah ini, semua pihak harus bekerjasama untuk menjaga perdamaian, keamanan, dan stabilitas di Laut China Selatan, dan meningkatkan upaya untuk membangun, mempertahankan, dan meningkatkan rasa saling percaya dan kepercayaan diri,” kata Hishammuddin.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Raja Malaysia: Perhatikan peningkatan aktivitas kekuatan besar di Laut China Selatan.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber kontan