Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Pemberian stiker bertuliskan warga miskin dimaksudkan agar terdapat keselarasan dan keterbukaan baik dari warga maupun dari pemerintah desa setempat.
Hal ini tentu dimaksudkan agar penerima bantuan terlihat jelas dan transparan.
Selain itu, tujuannya supaya keluarga yang mampu menjadi malu dan bersedia mengembalikan bantuan.
Mengutip Tibun Jateng, PKH atau Program Keluarga Harapan merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian uang non tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin.
Namun bantuan yang seharusnya disalurkan kepada warga yang benar benar miskin masih dinikmati oleh warga yang mampu atau kaya.
Sehingga pemerintah mempunyai cara kreatif dengan memasang stiker di rumah keluarga penerina bantuan PKH.
Stiker tersebut bertuliskan keluarga miskin penerima bantuan PKH.
Cara ini dinilai efektif karena sebagian masyarakat yang mampu mengundurkan diri dadi program ini karena merasa malu.
Akan tetapi, nyatanya masih banyak warga yang ngeyel, seperti warga satu ini.
Dilansir Gridhot dari unggahan akun Instagram @ndorobeii, terdapat warga yang tengah memasang stiker bertuliskan miskin.
Dalam unggahan berupa video tersebut, seorang pria berkaos hitam tampak tengah memasang stiker tersebut di sebuah rumah.
Padahal, di garasi rumah tersebut terdapat sebuah mobil.
Pun terdengar percakapan dalam bahasa Jawa dalam video itu.
"Ga usah dipasang," terdengar suara wanita yang diduga pemilik rumah mengatakan hal tersebut.
"Kalau dipasang, nanti sementara dapat. Nanti kalau dilepas atau dihilangkan nanti mengundurkan diri," ucap seorang pria dalam video tersebut.
Dalam video selanjutnya, dijelaskan bahwa penerima bantuan yang memasang stiker di depan rumahnya itu, mengundurkan diri sebagai penerima bantuan.
Rupanya, rumah yang ditempeli stiker miskin tersebut adalah rumah putri dari penerima bantuan.
Dan pihak keluarga pun akan menanggung biaya hidup orang tua mereka.
"Karena Bu Kasmini sudah ditanggung keluarganya, dan yang terdapat tempelan stiker ini memang bukan rumah ibu Kasmini, namun ini adalah rumah anaknya, hasil jerih payah anaknya," papar seseorang yang diduga tokoh masyarakat itu.
Ia juga menjelaskan bahwa pihak keluarga telah menerima keputusan sang ibu akan mengundurkan diri dari penerima bantuan.
"Dan pada hari ini, semua keluarga sudah menerimakan bahwa Bu Kasmini siap mengundurkan diri dan keluarganya dengan catatan anak kandungnya siap menanggung Ibu Kasmini," imbuhnya.
Selanjutnya stiker miskin itu pun dilepas oleh perangkat desa dan Babinsa.
"Pada saat ini (stiker miskin) akan dilepas dari pihak desa beserta Pak Babinsa. Dan surat pernyataannya sudah dibuat oleh Ibu Kasmini dengan ditandatangani di atas materai," pungkasnya.
Kejadian tersebut berada di Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso, Pati, Jawa Tengah. (*)