Kerap Dipandang Kuat Dalam Praktik Kejawen, Sejarawan Justru Ungkap Soekarno Adalah Sosok yang Memegang Teguh Ajaran Muslim, Keislamannya Berhasil Pengaruhi Arab Saudi hingga Uni Soviet

Minggu, 24 Mei 2020 | 14:42
-

Dengan dihadiri oleh Presiden Soekarno, Sidang Kabinet RIS, yang pertama telah dilangsungkan pada tanggal 5 Januari 1950, di gedung bekas Raad van Indie, di Pedjambon, Jakarta. Presiden Soekarno dengan para Menteri Kabinet Pertama RIS, dimuka Gedung Dewan Menteri (bekas Raad van Indie) di Pedjambon.

Gridhot.ID- NamaPresiden pertama sekaligus Proklamator RI Ir. Soekarno begitu besar.

Sanking besar, kadang kita sebagai warganya saja terpukau dengan pidato dan tutur kata sang Proklamtor.

Salah satunya terkaitIslam progresif yang diperjuangkan Bung Karno.

Baca Juga: Pintu Kebebasan Sudah di Depan Mata, Anies Baswedan Siap Hentikan PSBB Pada 4 Juni 2020, Fase New Normal Jadi Tantangan Baru

Ternyata hal ini tidak hanya membawa pengaruh besar di dalam negeri.

Sejarawan Bonnie Triawan mengatakan, Bung Karno juga membawa pengaruh Islam progresif saat kunjungannya ke luar negeri.

Ia mencontohkan saat Soekarno berkunjung ke Arab Saudi dalam rangka kunjungan kerja dan naik haji pada 1955.

Baca Juga: Pantas Tiongkok Ngotot Klaim Sana-sini Sampai Buat Dirinya Rela Dimusuhi, Ternyata Laut China Selatan Simpan Harta Karun Luar Biasa yang Terpendam di Dalamnya, Wajar Amerika Serikat Sampai Ikut Campur

Soekarno saat itu mengusulkan agar Padang Arafah yang gersang ditanami pepohonan.

Pemerintah Arab Saudi menerima usul Soekarno itu.

Pohon yang ditanam itu masih tumbuh subur hingga sekarang.

"Bahkan pohonnya dinamakan pohon Soekarno," ucap Bonnie.

Soekarno juga mengusulkan agar jalur Shaffa-Marwah dilebarkan dan dibuat menjadi dua jalur.

Baca Juga: Mantan Kekasihnya Gagal Move On, Natasha Wilona Ogah Disebut Jadi Penghalang Cinta Verrel Bramasta dan Feby Rastanty, Sang Aktris: Jangan Bawa Nama Gue!

tribunnews.com
tribunnews.com

Ir. Soekarno dan Raja Arab Saudi, Saud bin Abdulaziz al Saud.

Dengan begitu, jamaah haji tidak lagi berdesak-desakan saat menunaikan ibadah di tanah suci.

Usul itu juga diterima oleh Raja Arab Saudi.

"Oleh karena itu, tidak heran ketika Raja Salman berkunjung ke Indonesia, dia langsung mencari cari keturunan Soekarno."

Baca Juga: Atta Halilintar dan Raffi Ahmad Tergeser Jauh, Baim Wong Kini Jadi YouTuber Terkaya, Karyawan Ungkap Sifat Asli Suami Paula di Balik Layar: Pressure Tinggi!

"Karena kunjungan Soekarno itu membawa kesan yang mendalam bagi kerajaan Arab Saudi," ucap Bonnie.

Soekarno pun tak hanya membawa pengaruhnya ke negara negara Islam.

Saat ia berkunjung ke Uni Soviet pada 1961, Soekarno sempat menemukan ke Masjid Biru yang terbengkalai di Saint Petersburg.

Sejak masa perang dunia II, masjid itu ditutup dan justru beralih fungsi menjadi gudang peralatan medis.

Soekarno pun meminta pemerintah Rusia untuk menghidupkan kembali masjid tersebut.

Baca Juga: Bersahabat dengan Orang Tua Reino Barack, Aktris Senior Ini Tak Terima Pernikahan Syahrini Selalu Dihujat: Jangan Sok Tau, Dosa Menzalimi Orang!

Pemimpin Uni Soviet saat itu, Nikita Khrushchev, mengabulkan permintaan Soekarno.

"Sampai sekarang masjid ini masih berdiri dan terus digunakan oleh umat Islam yang ada di Uni Soviet," ucap Bonnie. (*)

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Sejarawan Sebut Keislaman Soekarno Pengaruhi Saudi hingga Uni Soviet"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com