Dulu Sempat Buat Indonesia Rebut Kembali Kedaulatannya, Siapa Sangka Timor Leste Justru Pernah Diobrak-abrik Oleh Orang Ini, Presidennya Hampir Mati Ditembak

Selasa, 26 Mei 2020 | 07:42
Grid.ID

Alfredo Reinaldo kanan.

Gridhot.ID-Timor Leste pada awalnya adalah salah satu wilayah Indonesia yang pada akhirnya memilih melepaskan diri.

Timor Leste memerdekakan diri pada tahun 2002, dan setelah itu negara tersebut berdiri sendiri sebagai sebuah negara.

Namun, tampaknya mendirikan sebuah negara tak semudah yang dipikirkan.

Baca Juga: Harga Lelangnya Tembus hingga Rp 37,5 Miliar, Inilah Penampakan Batu Besar Berukuran Bola yang Diduga Berasal dari Bulan, Berikut Penjelasan Ahli

Usai merdeka, tak lantas membuat Timor Leste bisa berkebang sendiri sebagai sebuah negara yang maju.

Justru negara itu dirundung masalah besar dan pada awal kemerdekaanya saja pernah dikacaukan hanya oleh satu orang.

MengutipGrid.ID, orang yang sanggup mengacaukan Timor Leste tersebut adalah Alfredo Reinaldo.

Baca Juga: Rambut Pirang Gondrongnya Berubah Gundul, Penampilan Terbaru Habib Bahar bin Smith di Nusakambangan Jadi Sorotan, Sang Ulama: Tidak Ada yang Bisa Paksa Saya!

Reinaldo adalah mayor angkatan bersenjata Timor Leste, FDTL yang ikut berjuang memberikan kemerdekaan bagi Timor Leste.

Dia seorang nasionalis, bumi Lorosar yang ingin Timor Leste bebas dari Indonesia pada waktu itu.

Keahliannya di bidang militerjuga tidak kaleng-kaleng,berpangkat mayor di FDTL, dia adalah orang yang sangat mahir di bidangnya.

Dia pernah mengenyam pendidikan militer di Australia, hingga membuatnya menjadi sosok berbahaya di FDTL.

Padahal para perwira di FDTL adalah mantan akombatan Fretlin yang pernah berhadapan dengan ABRI semasa konfrontasi dengan Indonesia.

Baca Juga: Dulu Hidup Susah Hingga Sang Ibu Gadaikan Gelang Pernikahan untuk Biaya Kuliah, Make Up Artist Ini Berhasil Buktikan Kesuksesannya, Sang Penata Rias: Dipandang Hina Itu Sudah Biasa

Sayangnya pendidikan militer yang mentereng itu tak membuat Reinaldo memiliki masa depan yang baik di Timor Leste.

Dia justru didiskriminasi oleh Panglima FDTL Brigjen Taur Matan Ruak, dan berakhir didiskriminasi.

Reinaldo diperlakukan rasis karena dia berasal dari daerah Timor Leste bagian timur.

Baca Juga: Sama-sama Lulusan Luar Negeri, Nagita Slavina dan Caca Tengker Pernah Cicipi Kampus Terbaik di Dunia, Begini Latar Belakang Pendidikan Kedua Putri Rieta Amalia

Karena itu, dia marah pada Ruak, pada Mei 2006 bersama 600 anggita FDTL melakukan desersi sebagai protes atas perlakukan itu.

Ruak yang geram justru memecat semua anggota yang melakukan protes massal.

Kemarahan makin memuncak, Reinaldo melakukan aksi rusuh dan membuat satu negara porak poranda.

Reinaldo melakukan taktik gerilya mirip Fretlin ketika menyerang FDTL, sama dengan yang dilakukan ketika melawan Indonesia.

Lama-lama Timor Leste dirundung kerusuhan dan pertikaian antar etnis terjadi.

Ratusan rumah dibakar dijarah 100.000 warga Timor Leste mengungsi ke perbatasan Indonesia di NTT untuk mencari perlindungan.

Karena situasi makin gawat, militer Indonesia lagi-lagi ikut berjaga-jaga di perbatasan.

Baca Juga: Lagi Rapat PSBB Demi Keselamatan Masyarakat, Kapolsek Ini Malah Tertidur di Tengah Acara, Kapolda Jatim Langsung Ngamuk dan Copot Jabatannya di Tempat

Youtube/Journeyman pictures
Youtube/Journeyman pictures

Ramos Horta sempat krisis setelah peristiwa penembakan, untung nyawanya dapat diselamatkan

Keadaan semakin kacau dan pemerintah tak bisa mengendalikannya, mereka sampai minta bantuan ke Australia, Portugal, Selandia Baru dan Malaysia.

Sebanyak 150 militer Australia dikerahkan, tak lama setelah pasukan Australia datang, rumah Menteri Dalam Negeri Regeria Lobato dibakar, istri dan lima anaknya tewas.

Tentara resmi kebingungan dan menembaki markas polisi padahal ada personil PBB di dalamnya.

Baca Juga: Mandi Duit Sejak Lahir, Kemewahan Syahrini Sudah Mendarah Daging, Jika Tak Laku Manggung Bisnis Ini yang Jadi Tulang Punggung

Puncaknya 11 Februari 2008, Reinaldo menyerang presiden Ramos Horta dan Perdana Menteri Xanana Gusmao di rumahnya.

Ramos Horta tertembak dan nyaris mati, sementara Xanana selamat.

Reinaldo tewas tertembak oleh tentara FDTL, yang menjaga rumah Ramos Horta, PBB turun tangan dan butuh waktu 6 bulan untuk memulihkan situasi Timor Leste.(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Mati-matian Memerdekaan Diri dari Indonesia, Timor Leste Ternyata Pernah Dikacaukan Satu Orang Hingga Sebabkan Presidennya Nyaris Mati Ditembak Orang Ini"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber intisari-online.com