Warga Surabaya Harus Prihatin, Bisa Jadi Wuhan Kedua Jika Tidak Disiplin, Ketua Gugas Covid-19 Jawa Timur: Terus Terang Saya Menangis

Jumat, 29 Mei 2020 | 15:13
Ntmcpolri.info

Ilustrasi Kota Surabaya

Gridhot.ID - Kasus positif virus corona atau covid-19 di Provinsi Jawa Timur terus melonjak.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, pada Kamis (28/5/2020) lalu mengatakana penambahan kasus tertinggi terjadi di Jawa Timur.

Terhitung sejak Rabu (27/5/2020) pukul 12.00 WIB, ada 171 kasus baru di provinsi tersebut.

Baca Juga: Sumbang Kasus Covid-19 Terbanyak se-Jawa Timur, Surabaya Bisa Jadi Wuhan Kalau Warganya Tetap Tidak Disiplin, Gugus Tugas Jatim: Ini Tidak Main-main

Surabaya adalah episentrum penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.

Sampai saat ini, Jawa Timur memegang posisi kedua jumlah kasus terbanyak di Indonesia, di bawah Provinsi DKI Jakarta.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengatakan, Surabaya bisa menjadi seperti Wuhan jika warganya tidak patuh terhadap protokol kesehatan.

Baca Juga: Ada Lonjakan Kasus di Tengah Persiapan New Normal, Jokowi Langsung Minta 6 Provinsi Ini Diperhatikan Khusus, Jawa Timur Siap-siap

Dari 4.112 kasus yang ada di Jawa Timur, Rabu (27/5/2020), Kota Surabaya menyumbang 2.216 kasus.

Adapun Sidoarjo dan Gresik yang termasuk dalam wilayah Surabaya Raya menyumbang masing-masing 565 kasus dan 153 kasus.

Tiga daerah di Surabaya Raya ini menyumbang kasus Covid-19 terbanyak di Jatim.

"65 persen Covid ada di Surabaya Raya.

"Ini tidak main-main, Surabaya bisa jadi Wuhan kalau warganya tidak disiplin," kata Joni, Rabu.

Baca Juga: Kapolsek Tertidur Saat Rapat, Kapolda Jawa Timur Usir dan Minta Hadap Propam, Begini Kronologinya

Di Surabaya, ujar pria yang juga menjabat sebagai Dirut RSU dr Soetomo Surabaya ini, transmission rate penyebaran Covid-19 mencapai 1,6.

Artinya, jika ada 10 orang positif Covid-19, dalam sepekan akan bertambah menjadi 16 orang.

"Jadi kita mutlak untuk disiplin, disiplin memakai masker, disiplin physical distancing, disiplin cuci tangan, disiplin hidup sehat," ujar dia.

Baca Juga: Mampu Mengusir Jin, Presenter Bedah Rumah Ini Pindah Haluan Jadi Paranormal, Keperawanannya Nyaris Hilang Saat Terjun di Dunia Hiburan, Trauma?

Joni mengaku prihatin banyak pasar di Surabaya yang tidak menjalankan physical distancing.

"Terus terang saya menangis melihat pasar-pasar di Surabaya.

"Saya bandingkan dengan keadaan di rumah sakit," jelasnya.

Sonora FM Surabaya

Joni Wahyuhadi saat update perkembangan Covid-19 di Grahadi (03/05/2020) malam

"Dia meminta warga di Surabaya Raya, khususnya di Surabaya, patuh terhadap aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang saat ini diberlakukan untuk kali ketiga, dari 26 Mei sampai 8 Juni 2020.

Baca Juga: Usai Buka Peti Mati dan Mandikan Jenazah Corona, 15 Warga Sidoarjo Dilaporkan Positif Covid-19, Pak Bupati Mengaku Kecolongan: Kejadiannya Sudah Dua Pekan Lalu

Perpanjangan PSBB Surabaya Raya ini berdasarkan surat keputusan Gubernur Nomor 188.258/KPTS/013/2020.

Hari ini terdapat tambahan 181 kasus di Jatim, sedangkan total pasien sembuh mencapai 548 orang setelah ada tambahan 26 pasien.

Sementara itu, pasien meninggal dunia mencapai 337 orang setelah ada tambahan 15 pasien.

Adapun pasien yang masih dirawat di rumah sakit rujukan tercatat 3.208 orang.

Baca Juga: Mantan Pendeta Ini Pilih Tinggalkan Harta dan Keluarga Demi Memeluk Agama Islam, Kehidupannya Langsung Terbalik 180 Derajat di Kebumen: Saya Miskin, Tapi Hati Saya Kaya

Total jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 6.071 orang, pasien yang masih diawasi 2.876 orang, selesai diawasi 2.614 orang, dan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 24.090 orang.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judulBikin Mengelus Dada, Terungkap Susahnya Penanganan Virus Corona di Surabaya, 'Surabaya Bisa Jadi Wuhan Kalau Warganya Tidak Disiplin'(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber intisari