'Nuklir Hari Kiamat', Inilah Senjata Pemusnah Massal Poseidon Milik Negeri Beruang Merah, Rusia Bisa Jangkau Puluhan Ribu Kilometer Tanpa Diretas

Jumat, 29 Mei 2020 | 20:13
http://nationalinterest.org/files/main_images/1024px-%D0%A2%D0%BE%D0%BF%D0%BE%D0%BB%D1%8C-%D0%9C_%28

Nuklir Rusia

Gridhot.ID - Setiap negara pasti memiliki senjata pertahanan untuk memperkuat militernya.

Salah satu negara yang memiliki senjata canggih dan mematikan adalah Rusia.

Belakangan ini Rusia berencana untuk menguji kapal selam tak berawak berhulu ledak nuklir di perairan Kutub Utara musim gugur ini, satu tahun setelah kecelakaan rudal bertenaga nuklir yang fatal menyebabkan lonjakan radiasi di kota terdekat.

Baca Juga: Berjaga-jaga Jika Dirinya Tiada, Ruben Onsu Titipkan Amanah Ini Kepada Betrand Peto, Suami Sarwendah: Onyo Punya Tanggung Jawab Buat Thalia dan Thania

Drone bawah air bernama Poseidon yang bertenaga nuklir akan menjalani uji coba dan meluncur dari kapal selam Belgorod, sumber industri pertahanan Rusia yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti, Selasa (26/5), seperti dilansir Moscow Times.

Rusia membuat drone berbentuk seperti torpedo raksasa untuk membawa hulu ledak nuklir seberat hingga dua megaton.

Analis senjata menyebutnya sebagai "senjata nuklir hari kiamat".

Baca Juga: Sempatkan Mampir ke Sumatera Barat, Gordon Ramsay Malah Ditantang Bikin Rendang, William Wongso Bongkar Sikap Sang Juru Masak Dunia Padanya: Dia Nanyain Umur Saya, Eh Digandeng Terus Turun Tangga

Mendapat dukungan reaktor nuklir kecil, Poseidon memiliki jangkauan 10.000 kilometer untuk mengarungi lautan dunia.

Meluncur dari Laut Barents atau perairan lain di Kutub Utara, drone bawah air tersebut bisa melintasi Atlantik Utara.

Jika diledakkan di lepas pantai timur Amerika Serikat (AS), hulu ledak nuklir yang Poseidon bawa bisa menciptakan gelombang tsunami setinggi puluhan meter di samping kerusakan yang disebabkan oleh ledakan nuklir itu sendiri.

Maret 2018, Presiden Rusia Vladimir Putin mengonfirmasi keberadaan drone bawah air raksasa.

Poseidon adalah salah satu dari enam senjata nuklir strategis baru negeri beruang merah.

Baca Juga: Terbongkar Sudah, Tersangka Pengunggah Video Syur Mirip Syahrini Ternyata Fans Luna Maya, Mengaku Sakit Hati Gara-gara Idolanya Ditinggalkan Reino Barack Demi Nikahi Sang Penyanyi

Pada Juli 2018, Departemen Pertahanan Rusia merilis sebuah video yang menunjukkan fasilitas tempat drone itu dirakit, dan sebuah film animasi yang menunjukkan bagaimana drone digunakan dalam situasi perang yang sebenarnya.

“Drone memiliki beberapa keunggulan. Kapal selam dengan awak di atas kapal, tentu saja, adalah senjata yang kuat, tetapi ada batasan tertentu pada faktor manusia," kata mantan Kolonel Direktorat Intelijen Utama (GRU) Rusia Alexander Zhilin.

"Poseidon secara praktis bisa waspada dan melakukan tugas kapan saja,” ujar dia kepada Sputnik Radio di bawah kontrol Kremlin, Selasa (26/5), seperti dikutip Moscow Times.

Baca Juga: Sok-sokan Bikin Prank Jual Rumah Mendiang Kakaknya, Billy Syahputra Langsung Kicep Saat Disinggung Masalah Utang, Uya Kuya: Jangan Sampai Lo Bangkrut, Nanti Bayarnya Gimana

Zhilin, Kepala Pusat Studi Masalah Keamanan Nasional Terapan Publik Universitas Lobachevsky, Rusia, menepis kekhawatiran tentang potensi kerentanan drone terhadap peretas dan cyberterrorist.

“Penampilan drone sekelas ini, tentu saja, membutuhkan banyak tanggungjawab karena dikelola melalui perangkat lunak. Jelas bahwa ada risiko tertentu ketika dalam operasi peretas dapat mencoba mengambil kendali," katanya.

"Tetapi, berbicara dengan insinyur dan desainer kami, saya sampai pada kesimpulan bahwa ada perlindungan besar-besaran terhadap gangguan eksternal,” ujar Zhilin kepada Sputnik Radio seperti Moscow Times kutip.

Dengan kemampuan Poseidon yang bisa menyelam dalam, Rusia dapat melawan sistem pertahanan rudal AS dan memastikan pencegahan dengan kemampuan serangan kedua.

Rencananya, Rusia mengerahkan 16 drone Poseidon pada gugus tugas tempur Armada Utara.

Baca Juga: Viral Video Salat Menghadap Timur, Pemimpin Kelompok Ajaran Sesat Ternyata Seorang Dukun, Sudah Punya Pengikut 30 Orang

Dua kapal selam tujuan khusus, Belgorod dan Khabarovsk, akan membawa Poseidon.

Kedua kapal selam itu dibangun di Sevmash, Severodvinsk.

Belgorod adalah kapal selam prototipe dari kapal selam bertenaga nuklir kelas-II Oscar. Meluncurkan pada April 2019 dan akan memulai uji coba laut dalam beberapa bulan.

Baca Juga: Ibunya Melahirkan Anak dari Suami Baru, Buah Hati Tania Nadira dari Pernikahannya dengan Tommy Kurniawan Malah Menangis, Sang Nenek Jelaskan Alasannya

Kapal selam kedua yang membawa Poseidon adalah Khabarovsk. Kapal selam prototipe khusus dari kapal selam rudal balistik generasi keempat Rusia kelas Borei.

RIA Novosti awal musim semi ini melaporkan, Khabarovsk akan meluncur dari Sevmash pada awal Juni 2020, diikuti pengujian selama dua tahun.

Baik RIA Novosti maupun Zhilin tidak menyebutkan, di mana lokasi peluncuran uji coba drone Poseidon. Tapi, senjata berbasis kapal selam biasanya menjalani percobaan di Laut Putih.

Laut ini memiliki keuntungan karena tidak menjadi perairan internasional, di mana angkatan laut negara lain atau kapal mata-mata bisa berlayar.

Juga, area pengujian dekat dengan Severodvinsk, tempat pembuatan kapal selam dan drone.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Mengenal Poseidon, senjata nuklir hari kiamat milik Rusia"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kontan.co.id