Biasa Kalem, Sultan Jogja Mendadak Murka Hingga Ancam Tutup Malioboro, Hamengkubuwono X Kesal dengan Kelakuan Orang-orang Ini

Kamis, 11 Juni 2020 | 19:35
Kompas.com/Yustinus Wijaya Kusuma

Sri Sultan Hamengkubuwono X di Kompleks Kepatihan

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Bersepeda memang menjadi salah satu kegiatan olahraga yang mengasyikkan.

Namun, bagaimana jika bersepeda ramai-ramai di tengah pandemi global virus corona seperti saat ini?

Seperti diketahui, belakangan tengah marak olahraga bersepeda.

Baca Juga: Kebelet Piknik Rela Adu Nyawa dengan Corona, Ratusan Warga Nekat Liburan ke Pantai Selatan Yogyakarta Meski Ditutup, Jalur Tikus Jadi Andalan Para Wisatawan Nekat

Melansir Tribun Jogja, warga Yogyakarta sudah mulai banyak yang keluar tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok maupun bekerja.

Akan tetapi hanya sekedar nongkrong dan berkerumun di lokasi yang selama ini menjadi pusat keramaian sebelum adanya wabah Covid-19.

Situasi tersebut tentu dinilai berseberangan dengan semangat Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) maupun DPRD DIY untuk menekan angka penularan Covid-19 di DIY.

Baca Juga: Viral Kabar Pesepeda Meninggal Dunia Gara-gara Olahraga Pakai Masker, Jatuh Terkapar Tak Sadarkan Diri di Monas, Begini Penjelasan Kapolsek Gambir

Bahkan, salah satu daerah yang menjadi ramai pengunjung ialah kawasan Malioboro.

Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad, bahkan menempatkan personil tim gabungan di tempat-tempat tersebut, mulai dari Tugu, Alun-Alun Utara sisi barat dan timur, sisi Utara Titik Nol, dan di Alun-Alun Selatan.

"Kami mengimbau mereka pakai masker. Kami bagikan juga masker. Itu yang kami lakukan.

Tapi karena isu (kasus Covid-19 di DIY) melandai dan (persiapan) new normal, banyak dari mereka yang tidak memperhatikan protokol," urainya.

Baca Juga: Dibanjiri Ucapan Terima Kasih Warga, Wanita Ini Bikin Heboh Jalanan Usai Sebar-sebar Uang, Ngaku Terinsipirasi dari Sosok Ini

Adapun tindakan paling tegas yang sudah dilakuka sejauh ini oleh tim gabungan tersebut yakni membubarkan kerumunan.

Melihat fenomena tersebut, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta pun angkat bicara.

Dilansir Gridhot dari Kompas TV, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengancam akan menutup kawasan wisata Malioboro.

Baca Juga: Lagi-lagi Terulang, Ketidakjujuran Keluarga Pasien Covid-19 Sebabkan 53 Tenaga Medis di RSUP Dr Sardjito Terancam Kesehatannya, Pihak Rumah Sakit Langsung Lakukan Isolasi

Hal ini dilakukan gubernur karena banyaknya pesepeda yang memadati kawasan ini tanpa mengindahkan protokol kesehatan.

Rekaman video amatir memperlihatkan ribuan pesepeda memenuhi jalan di kawasan malioboro pada hari Minggu.

Tak sedikit di antara mereka juga duduk berkerumun, dan tidak mematuhi protokol kesehatan.

Padahal pemprov DIY masih melarang kegiatan car free day di kawasan ini.

Baca Juga: Dipasrahi Calon Suami Uang Rp 500 Juta untuk Resepsi Nikahan, Wanita Ini Malah Menggunakannya Untuk Foya-foya, Ludes Buat Beli Handphone dan Nginap di Hotel Berbintang

Hal ini disayangkan oleh Gubernur Daerah istimewa Yogyakarta, sultan Hamengku Buwono X.

Gubernur mengaku khawatir, kerumunan orang dalam jumlah banyak bisa memicu penyebaran virus corona di wilayahnya.

Sultan mengaku khawatir kerumunan orang dalam jumlah banyak bisa memicu penyebaran virus Corona di wilayahnya.

Baca Juga: Sempat Heboh Yogyakarta Buka Lebar Gerbang Wisatawan di Tengah Wabah, Sri Sultan Hamengkubuwono X Justru Ungkap Rakyatnya Ada yang Positif Corona, Pasien Ngaku Baru Piknik dari Depok

Kegiatan bersepeda di Minggu pagi adalah bagian dari kegiatan Car Free Day. Namun, sejak pandemi Corona dinyatakan sebagai bencana nasional seluruh kegiatan Car Free Day dilarang oleh pemerintah Provinsi DIY.

Larangan itu pun hingga hari ini belum dicabut oleh pemerintah provinsi DIY. (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas TV, Tribun Jogja