Gridhot.ID - Virus corona sudah menyebar hampir ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.
Hingga kini belum ada vaksin ditemukan untuk menangani virus yang bermula dari Kota Wuhan, China ini.
Akan tetapi rupanya ada segelintir orang yang tidak mempercayai sampai bertekad menantang untuk mencium mulut pasien positif corona.
Tantangan tersebut diucapkan oleh seorang seniman asal Surabaya, Jawa Timur, Taufik Monyong.
Tantangan seniman Surabaya, Taufik Monyong yang akan mencium mulut pasien Covid-19 berbuntut panjang.
Taufik Monyong yang selama ini dikenal di kalangan budayawan Surabaya dan Jatim ini menyerukan tantangannya itu dalam video yang diunggah di media sosial Facebook miliknya.
Ada dua video, yakni berdurasi 4 menit 45 detik yang diunggah pada Sabtu (6/6/2020) dan berdurasi 5 menit 29 detik, pada Minggu (7/6/2020).
Setelah video itu viral, Taufik Monyong pun dipanggil penyidik Polda Jatim untuk dimintai keterangan.
Dia pun menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Mapolda Jatim pada Senin (8/6/2020).
Hal ini dibenarkan Taufik saat dikonfirmasi surya.co.id, Kamis (11/6/2020).
Taufik Monyong mengaku diinterogasi selama berjam-jam, dan baru berakhir pada Selasa (9/6/2020) dini hari.
"Tanggal 8, itu sampai pagi, sampai jam 1 itu kan tanggal 9," ujarnya saat dikonfirmasi Tribunjatim.com, Kamis (11/6/2020).
Selama dimintai keterangan, Taufik mengaku diperlakukan sangat baik. Bahkan ia menganggap seperti sedang berdiskusi panjang dengan pihak penyidik.
"Itu penyidikannya dan penyidiknya, ngobrolnya, lebih banyak diskusi," jelasnya.
Seingat Taufik, sepanjang hari dimintai keterangan, ia hanya ditanyai enam poin pertanyaan.
"Pertanyaan opo, anggap aja 6," tuturnya.
Sejumlah pertanyaan itu, lanjut Taufik, menguliti maksud dari dua konten video yang beredar di media sosial dalam waktu yang berbeda.
Dalih Membuat Video itu
Taufik mengaku salah satu video dibuat di warung kopi, dan video lainnya di Gang Setan.
"Gang setan mengingatkan Pancasila, dan di warkop mengingatkan Soekarno," katanya.
Taufik mengungkapkan, maksud dari dua konten video yang dibuatnya itu hanya sebatas untuk mengingatkan masyarakat agar tidak berlebihan melihat dan memaknai gejala pandemi Covid-19 ini.
"Intinya itu aku menyampaikan ayolah cintai pancasila, ojok gara-gara corona koen ga percaya Tuhan, manusia wes biadap, persatuan bubar, rakyat wes ga bijaksana, adil sejahteranya apa," jelasnya.
"Jadi menyampaikan itu saya itu ada contoh; persatuan bubar, nek gang-gang itu ditutup kabeh, berarti kan yek opo. Memaknai persatuannya yek opo. Ketuhanan YME itu gak ono, iko lo mati karena Corona, lah Tuhan itu yg uripkan dan mateni kok, walaupun yg dikasih tugas Izrail. Tapi apakah kamu tidak salah ngomong gitu. Kamu salah, laknat lho kamu, menganggap Izrail itu pensiun. Lho Izrail dianggap pensiun," terangnya.
Ia juga menambahkan, melalui konten video tersebut dirinya hanya bermaksud mengkritisi sejumlah elit politik yang masih mempertanyakan bahkan menolak adanya kebijakan pemerintah pusat mengenai New Normal Life.
"Wong sing tanggung jawab nang Indonesia iki sing sebenar-benarnya, tanggungjawab presiden, tapi kenapa kamu membuat begitu," lanjutnya.
"Kalau kamu tidak setuju, saya yang rakyat aja, setuju kok. Lho kamu ini kan wakil saya, DPR, gubernur, walikota, bupati. Kenapa kamu tidak setuju dengan new normal, sedangkan kita ini hakekatnya ingin normal, dodolan normal, mangan normal," tambahnya.
Rencananya Kamis (11/6/2020) siang, ungkap Taufik, dirinya diminta oleh pihak penyidik untuk datang kembali ke Mapolda Jatim.
Namun ia belum tahu pasti apakah dirinya akan diperiksa kembali atau hanya sebatas konferensi pers menyampaikan klarifikasi pada awak media.
"Tadi aku ditelpon nanti jam 1 ya mas. Ok," pungkasnya.
Pemuda Tantang Temani 4 Pasien Covid-19
Sebelumnya, ulah pemuda tantang temani 4 pasien covid-19 viral di media sosial.
Pemuda asal Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, berinisial AA ini juga menantang tim gugus tugas penanganan covod-19 untuk menangkapnya.
Tantangan AA itu diunggah di Facebooknya.
Dalam unggahannya di linimasa Facebook, AA mengaku tidak percaya dengan keberadaan virus corona yang saat ini tengah mewabah.
Untuk membuktikan virus corona itu benar ada, dia pun menyatakan ingin menemani empat pasien positif Covid-19 yang saat ini tengah menjalani penanganan medis di RSUD Bula.
Selain itu dalam unggahan tersebut, AA juga menantang tim gugus tugas Covid-19 di wilayah itu untuk menangkapnya.
Unggahan AA di linimasa Facebook pada Minggu (31/5/2020) itu berbunyi “Corona ini seng (tidak) betul. Beta mau buktikan kebenaran, Beta mau temani 4 pasein yg dibilang positif. Beta serius ini, tim gugus tugas besok tangkap Beta”.
Terkait unggahan yang menghebohkan warga itu, Kasat Reskrim Polres Seram Bagian Timur, AKP La Beli mengatakan, pihaknya langsung menjemput AA untuk dimintai keterangan.
“Tadi kita sudah ambil orangnya untuk konfirmasi itu. Lalu dia sudah minta maaf jadi mungkin kami akan mempertemukannya dengan tim gugus tugas,” kata La Beli, kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin.
Polisi terpaksa meminta klarifikasi dari AA lantaran unggahan di media sosial itu dinilai telah meresahkan warga di Kabupaten Seram Bagian Timur.
“Karena postingan itu sangat meresahkan, jadi kami mintai klarifikasi darinya dan ternyata dia (AA) ini mengaku selalu membaca referensi terkait corona dari China,” ungkap dia.
La Beli menambahkan, di tengah situasi pandemi seperti ini, setiap warga harusnya lebih bijak dalam bermedia sosial, sehingga tidak menggagu pihak lain dan meresahkan masyarakat.
“Ini kan membuat masyarakat menjadi resah. Kami berharap jangan lagi ada warga yang mem-posting hal-hal yang dapat meresahkan warga, ini kan tidak baik dan mengganggu,” ujar dia.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judulTaufik Monyong Diperiksa Polisi hingga Dini Hari seusai Tantang Cium Pasien Covid-19, Videonya Viral(*)