Tumbang di Tangan Militer China, Tentara India Diserang dengan Batang Besi Bertabur Paku, Disebut Mirip Taktik Tim Aksi Perbatasan Pakistan

Jumat, 19 Juni 2020 | 16:13
AFP

Para demonstran memakar patung Presiden China, Xi Jin Ping dan bendera China dalam demo Anti-China di Kolkata, India,

Gridhot.ID - Hingga kini tampaknya konflik antara China dengan India semakin memanas.

Bahkan bentrokan militer di perbatasan kedua negara tersebut sedang menjadi perhatian dunia belakangan ini.

Bagaimana tidak? Keduanya sama-sama adu kekerasan.

Baca Juga: Jauh dari Kata Damai, PM India Terus Kobarkan Api Pertempuran, Klaim Tentaranya Masih Mampu Serang Tentara China yang Jumlahnya Jauh Lebih Banyak

Pemerintah India menuduh tentara China biadab saat berhadapan dengan tentaranya.

Tentara China batang besi bertabur paku untuk menyerang tentara India, sehingga membuktikan serangan itu sudah direncanakan.

Serangan itu telah menyebabkan 20 tentara India tewas, termasuk seorang anggota Angkatan Darat India berpangkat kolonel pada Senin (15/6/2020).

Baca Juga: Tawuran di Perbatasan Telah Terjadi, China Disebut Berhasil Robohkan Lusinan Tentara India, Rekaman Pertarungan Tersebar Jadi Propaganda

Sebuah senjata improvisasi beredar di media sosial di mana banyak batang besi bertabur paku dapat dilihat.

Gambar ini lebih lanjut menunjukkan tidak ada niat dari pihak China untuk mundur dan memperparah situasi.

Kebiadaban ini mirip dengan taktik yang digunakan oleh Tim Aksi Perbatasan Pakistan (BAT).

Menteri Luar Negeri India, Dr S Jaishankar selama perbincangan dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi menyalahkan pihak China.

Baca Juga: Situasi Makin Mengkhawatirkan, Korea Utara Kirim Pasukan Bersenjata ke Wilayah Perbatasan, Siap Gempur Korea Selatan?

Dia mengatakan tentara China telah secara terencana dan bertanggungjawab langsung atas kekerasan dan korban di sepanjang perbatasan LAC.

Meminta pihak Tiongkok untuk menilai kembali tindakannya dan mengambil langkah korektif, Menlu India lebih lanjut mengatakan;

" Sudah niat untuk mengubah fakta di lapangan dengan melanggar semua perjanjian untuk tidak mengubah status quo."

Baca Juga: Perang Bisa Pecah Sewaktu-waktu, 20 Tentara India Tewas Setelah Tawuran Lempar Batu dengan China, Perbatasan Makin Bergejolak, Tiongkok Ngaku Pasukan Hindustan yang Mancing Perkara

Tentara India dan Tentara Pembebasan Rakyat China terlibat pertempuran di Lembah Galwan, Ladakh timur.

Termasuk beberapa kawasan lainnya selama lima minggu terakhir, termasuk di Pangong Tso, Lembah Galwan, Demchok dan Daulat Beg Oldie.

SCMP
SCMP

Tentara India Tumbang di Tangan Militer China

Konfrontasi terbesar pada 1967 di Nathu La.

Konfrontasi yang terjadi pada Senin (15/6/2020) menjadi konfrontasi terbesar antara kedua militer setelah bentrokan 1967 di Nathu La.

Baca Juga: Makin Pancing Ketegangan, Heboh Rekaman Bentrok Militer China Robohkan Tentara India di Perbatasan Tersebar Lewat Medsos, Menlu Tiongkok: Akan Kami Selesaikan dengan Negosiasi Berdialog

Saat itu lebih dari 300 personel tentara China tewas.

Tentara India telah diberi kebebasan untuk berurusan dengan agresi China di sepanjang LAC.

Menteri Pertahanan Rajnath Singh telah menjelaskan kepada Perdana Menteri Narendra Modi tentang situasi perbatasan.

Baca Juga: Kelihatan Liciknya, Amerika Rupanya Punya Andil Besar dalam Pertempuran India VS China, Media Partai Komunis Tiongkok: AS Telah Merayu India dengan Strategi Indo-Pasifiknya

Angkatan Darat juga mengerahkan pasukan tambahan ke semua area sensitif di sepanjang LAC.

Terutama di Arunachal Pradesh, Uttarakhand, Himachal Pradesh dan Ladakh.

Semua pangkalan garis depan Angkatan Darat dan Angkatan Udara India telah disiagakan tinggi.

Angkatan Laut India juga telah diminta untuk meningkatkan siaga di Wilayah Samudra Hindia (IOR).

Baca Juga: Sempat Tawuran Lempar Batu, Tiongkok Akhirnya Kirim Pasukan Berat ke Perbatasan untuk Lawan India, Tentara Hindustan Pasang Badan Ogah Harga Dirinya Diinjak-injak China

Di tempat itu, Angkatan Laut Cina telah melakukan serangan berkala, lapor PTI, Kamis (18/6/2020).

Pemerintah India pada Kamis (18/6/2020) memperingatkan China agar tidak membuat klaim berlebihan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Khususnya di wilayah Lembah Galwan, bahkan ketika kedua negara berusaha mengakhiri perselisihan di wilayah Himalaya.

Baca Juga: Bikin Laut China Selatan Panas Sampai Dimusuhi Banyak Negara, Tiongkok Lagi-lagi Buat Gara-gara, Adu Tembak dengan Militer India di Himalaya Hingga Timbul Korban Jiwa

Dilansir AP, Kamis (18/6/2020) kedua pasukan telah terlibat dalam bentrokan mematikan.

Dua puluh tentara India tewas dalam bentrokan Senin (15/6/2020) yang merupakan konflik paling mematikan antara kedua belah pihak dalam 45 tahun terakhir.

China belum mengungkapkan apakah pasukannya ada korban.

Menanggapi klaim China atas lembah itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava mengatakan:

Baca Juga: Negaranya Dibentengi 3 Kapal Induk Mematikan Amerika Serikat, China Gregetan Sendiri, Rudal Penghancur Kapal Disiagakan dalam Kondisi Tempur

"Membuat klaim yang berlebihan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan bertentangan dengan pemahaman ini," katanya dalam sebuah pernyataan.

Kedua pihak saling menuduh memicu bentrokan antara pasukan mereka di lembah, bagian dari wilayah Ladakh yang disengketakan di sepanjang perbatasan Himalaya.

Cina berpegang teguh pada posisinya, pasukan Indialah yang dengan sengaja memprovokasi dan menyerang perwira-perwiranya.

Baca Juga: Cuma Berjarak 100 Meter Kapal Perang China dan AS Saling Todong di Perairan Laut China Selatan, Sekali Tarik Peluru Bakal Bikin Heboh Dunia

Meskipun juga mengisyaratkan menginginkan perundingan, dengan memperhatikan pentingnya hubungan bilateral yang lebih luas.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian, mengutip Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan:

"Saling menghormati dan mendukung kepentingan jangka panjang dua negara ini," katanya.

"Setelah kejadian itu, China dan India berkomunikasi dan berkoordinasi melalui saluran militer dan diplomatik," katanya pada briefing harian.

"Kedua pihak sepakat untuk menangani secara adil peristiwa-peristiwa serius yang disebabkan oleh konflik di Lembah Galwan."ujarnya.

Baca Juga: Intel Amerika Serikat Bongkar Borok China, Sebut 35 Tentara Tiongkok Tewas Dihajar India di Perbatasan, Malu Diumbar Takut Dipermalukan Musuh

Dia berharap kedua negara akan dapat meredakan situasi sesegera mungkin.

Pada Kamis (18/602020), konfederasi perusahaan kecil dan menengah India menyerukan boikot 500 barang China.

Mulai dari mainan sampai tekstil untuk mengekspresikan kritik keras terhadap dugaan agresi China di Ladakh.

Baca Juga: Ledakkan Kantor Komunikasi di Perbatasan, Militer Korea Utara Kembali Picu Konflik Saudara Tuanya: Korea Selatan: Kami Aiap Untuk Keadaan Apapun

Seruan untuk boikot menyusul protes Rabu (17/6/2020) di New Delhi.

Para demonstran menghancurkan barang-barang yang mereka katakan dibuat di Tiongkok sambil meneriakkan "Tiongkok keluar."

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judulTentara China Biadab, Batang Besi Bertabur Paku Serang Leher Tentara India(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Serambinews.com