Urusannya Cuma Tuntutan BLT dengan Pak Kades, Warga di Medan Sampai Gelar Demosntrasi di Depan Mapolres, Berujung Anarkis dengan Bakar Mobil Dinas Wakapolres

Kamis, 02 Juli 2020 | 08:42
(Sumber: Istimewa via Tribun Medan)

Warga melakukan blokade jalan lintas Sumatera (Jalinsum) dengan membakar ban bekas hingga mobil Wakapolres mandailing Natal, pada Senin (29/6/2020).

Gridhot.ID - Dua mobil yang terpakir di area sekitar Wakapolres Mandailing Natal hangus dibakar pengunjuk rasa yang ngamuk kepada Kepala Desa.

Peristiwa tersebut terjadi di Mompang Julu, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Demonstrasi sendiri dilakukan di Jalan lintas Sumatera Kecamatan Panyabungan Utara pada Senin (29/6/2020).

Baca Juga: Tiongkok Kembali Sesumbar, Pamerkan Senapan Futuristik yang Diklaim paling Canggih Sedunia, Bisa Menembus Baja dengan Senyap dan Tanpa Gunakan Peluru Mesiu

Melansir Tribunmedan.com, aksi unjuk rasa itu dilakukan sejak pukul 10.00 WIB. Lokasinya dekat dengan Mapolres Mandailing Natal.

Aksi itu berjalan ricuh sekitar pukul 17.00 WIB. Massa memblokade jalan dan membakar ban bekas. Menyebabkan lalu lintas berhenti.

Sayangnya demo berjalan anarkis. Dimana 2 unit mobil terbakar dan warga juga melukai 6 anggota polisi yang sedang berjaga.

Baca Juga: Hidup Nelangsa di Negeri Orang, Inilah Kisah Pilu TKW di Arab Saudi yang Kerjanya Penuh Penderitaan, 18 Tahun Tak Pulang hingga Tak Diberi Makan Sebelum Pingsan

“Mobil yang terbakar milik Wakapolres dan mobil sedan milik sipil," kata Kapolres Mandailing Natal, AKBP Horas Silalahi, Selasa (30/6).

Menurut Horas Silalahi, protes dilakukan untuk menuntut agar Kades Mompang Julu, Hendri Hasibuan mundur dari jabatannya.

Warga menganggap Pak Kades tidak transparan pekara bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja menjelaskan, mulanya warga meminta rincian anggaran desa dari tahun 2018 hingga 2020.

Namun kepala desa tidak menyanggupi permintaan warga.

Baca Juga: Kini Diciduk Karena Narkoba, Ridho Ilahi Dulu Pernah Digerebek Saat Ngamar Bareng Istri Orang, Sang Pemain FTV Ngaku Dijebak: Dia Ngajak Aku!

Mereka lantas meminta Bupati agar mencabut SK Hendri Hasibuan.

"Tuntutannya warga minta klarifikasi kepala desa tentang anggaran desa tahun 2018-2020. Tapi tidak bisa diklarifikasi. Ini menurut orasi dari mereka,” kata Tatan pada Selasa (30/6).

"Kemudian, meminta Bupati mencabut SK. Juga minta penegak hukum untuk memeriksa, menangkap, kepala desa dengan dugaan penyelewengan dana desa.”

Baca Juga: Matanya Menyimpan Luka, Laudya Cynthia Bella Banjir Dukungan Usai Umumkan Perceraian, Netizen: Semoga dengan Berpisah Bisa Lebih Bahagia

Kerusuhan mulai terjadi kala warga melempari batu dan kayu kepada petugas yang berjaga.

"Sekitar pukul 17.00 WIB. Massa bertindak anarkis. Mereka melakukan penyerangan terhadap anggota TNI-Polri menggunakan kayu dan batu," ucap Tatan.

"Ada enam anggota polisi dilaporkan mengalami luka-luka," ungkapnya.

Setelah demo, Hendri Hasibuan memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Kepala Desa Mompang Julu.

"Dengan ini menyampaikan mengundurkan diri sebagai kepala desa Mompang Julu demi keamanan dan kenyamanan desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kab Mandailing Natal," tulis Hendri dalam surat pengunduran diri di atas meterai Rp 6.000.

Baca Juga: Padahal Rafathar Dekat dengan Gempi, Raffi Ahmad Justru Lebih Pilih Bilqis Ketimbang Anak Gading Marten, Ternyata Gara-gara Hal Ini

Rupanya tak cuma sekali. Warga Mandailing Natal sebelumnya juga telah melakukan unjuk rasa pembagian BLT pada Selasa (16/6/2020).

Demo itu dilakukan oleh Warga Desa Hutapuli, Kecamatan Siabu Mandailing Natal, Sumatera Utara, yang protes terkait dana BLT covid-19.

Sama seperti Hendri, Kepala Desa Hutapuli, Hanafi Nasution, juga memilih mundur dari jabatannya setelah aksi demo warga. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunMedan.com dengan judul "Massa Berjumlah 300-an Orang Bakar Mobil Dinas Wakapolres Madina, Suzuki Baleno, dan Sepeda Motor"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Tribunmedan.com