Find Us On Social Media :

Makin Bahaya, Awalnya Dijual Rp 70 Juta, 91 Juta Data User Tokopedia yang Bocor Malah Disebarluaskan Secara Gratis, 58 Orang Misterius Dilaporkan Sudah Kantongi Semuanya

Data Pengguna Tokopedia yang Terekspos di Darkweb

Gridhot.ID - Kita tentu masih ingat dengan kasus kebocoran data pengguna Tokopedia beberapa waktu lalu.

Pada awal Mei 2020 kemarin, sekitar 15 juta data Tokopedia dikabarkan bocor.

Akun yang membocorkan juga mengaku memiliki dan akan menjual 91 juta data pengguna Tokopedia.

Data yang sebelumnya siap dijual seharga US$ 5.000 atau sekitar Rp 70 juta itu kini bisa diunduh secara bebas.

Baca Juga: Kediktatorannya Sekejam Korea Utara, Xi Jinping Sensor Warga China yang Mukanya Mirip Dirinya, Penyanyi Opera Ini Sampai Kerepotan Cari Duit di Negara yang Dia Bayar Pajaknya Cuma Gara-gara Muka

Ahli keamanan siber, Pratama Persadha pada Sabtu sore, 4 Juli 2020 menemukan, salah satu anggota pada sebuah grup Facebook terkait keamanan siber yang berisi hampir 15.000 anggota memberikan link tautan untuk mengunduh data Tokopedia sebanyak 91 juta secara gratis.

Saat Pratama melakukan penelusuran, link tersebut bersumber pada salah satu akun bernama @Cellibis di forum Raidsforum yang memang sudah membagikan lebih dulu pada Jumat 3 Juli 2020.

Akun tersebut membagikan secara hampir cuma-cuma di Raidforums yang sebelumnya dia dapatkan dari cara membeli data tersebut di darkweb sebesar US$ 5.000.

Pratama menjelaskan, ini menjadi pelajaran yang sangat berharga.

Baca Juga: Ingat Enzo Zenz Allie? Prabowo Tak Segan Betulkan Kerah Baju Sang Taruna TNI, Begini Jawaban Pria Keturunan Prancis Saat Ditanya Dimana Ayahnya Kini

“Tokopedia harus bertanggungjawab karena data pengguna bocor. Ini membuktikan bahwa Tokopedia benar-benar sudah diretas, tidak seperti penjelasan Tokopedia sebelumnya yang mengatakan “hanya” terjadi upaya peretasan di platformnya,” kata Pratama yang juga Chairman Communication and Information System Security Research Center (CISSReC), dalam pernyataan tertulis kepada Konta.co.id Ahad (5/7).

Namun Pratama menjelaskan, meski data itu gratis, pada saat pengunduhan juga tidak mudah.