Pertarungan Makin Memanas dan Mengerikan, India Resmi Kerjasama dengan Negara Super Power untuk Runtuhkan Tiongkok, Negeri Panda Ditantang untuk Adu Jago di Laut India

Senin, 06 Juli 2020 | 16:42
hindustantimes.com

ilustrasi konflik China dan India yang berebut Lembah Galwan

Gridhot.ID - India mulai menunjukkan taringnya.

Sebelumnya memang India merasa terpojokkan akibat serangan yang terjadi di Lembah Galwan hingga menewaskan puluhan prajuritnya.

Dikutip dari South China Morning Post, India mulai seret ketegangan itu ke Laut India.

Minggu lalu, Angkatan Laut (AL) India dan Pasukan Pertahanan Maritim Jepang lakukan latihan bersama di Laut India.

Baca Juga: Ketahuan Selingkuh dengan PNS di Kamar Hotel, Pelakor Pegawai Minimarket Ini Malah Bakal Laporkan Istri Sah, Sebut Ada Bujuk Rayu dan Iming-iming

Latihan tersebut merupakan latihan bersama kekuatan yang baru lahir "Quad" yang juga libatkan Amerika Serikat (AS) dan Australia.

India telah lakukan latihan bilateral rutin dengan militer ketiga negara tersebut.

Disebutkan juga India akan mengundang Australia untuk bergabung "Malabar", permainan perang yang dilakukan bersama Jepang dan Amerika.

Deputi direktur Studi Asia Selatan di Fudan University's Centre, Lin Minwang, sebutkan hubungan India dengan AS telah berkembang menjadi hampir sebuah aliansi.

Baca Juga: Konten Prank Dewi Perssik Kelewatan, Denny Cagur Murka Hingga Tuding Angga Wijaya Tak Becus Didik Istri, Sang Komedian: Lu Mau Rusak Rumah Tangga Gue?

Belakangan ini New Delhi telah tanda tangani beberapa perjanjian dengan Washington.

Beberapa memiliki dampak militer yang signifikan.

Termasuk di antara perjanjian itu yaitu Kesepakatan Memorandum Pertukaran Logistik.

Memorandum itu perbolehkan penggunaan pangkalan angkatan darat, laut dan udara satu sama lain untuk memperbaiki dan menyuplai komponen-komponen.

Baca Juga: Dulu Doyan Tampil Seksi dan Terbuka, Penyanyi Ini Mantap Hijrah Sepulang dari Palestina, Kini Pilih Jualan Baju Muslimah

Selanjutnya ada Perjanjian Kemampuan Komunikasi dan Keamanan yang membuka jalan masuknya penjualan komponen militer Amerika ke India.

Kemudian ada Perjanjian Informasi Militer Keamanan Nasional untuk membagi informasi rahasia.

Diskusi juga sedang dilakukan untuk tempatkan kantor komunikasi di masing-masing komando negara.

Perdana Menteri Narendra Modi juga telah siapkan rencana "Inisiatif Kelautan Indo-Pasifik" untuk memastikan keamanan di laut.

Baca Juga: Kontras dengan Kehidupan Mewah Rieta Amalia dan Nagita Slavina, Caca Tengker Justru Selama Ini Tinggal di Kontrakan, Baru Bisa Beli Rumah Sekarang

Proposal yang sama juga digemakan oleh Amerika.

"Kekhawatiran strategi India ditargetkan ke China," ujar Lin.

Sampai saat ini, ketegangan antara India dan China tetap tinggi setelah bentrokan mematikan bulan lalu.

Saat itu, 20 prajurit India terbunuh, sedangkan prajurit China yang terbunuh tidak diketahui.

Baca Juga: Ketahuan Pernah Foto Bareng Dipo Latief, Jessica Iskandar Ngeri Diwanti-wanti Fitri Salhuteru, Sahabat Nyai: Jangan Pernah Bermasalah dengan Nikita Mirzani!

AL India juga ikut andil dalam kekuatan gabungan "penahanan China" dengan AS di Laut China Selatan dan Laut India, menurut analis AL di Beijing Li Jie.

"AL India sendiri tidak dapat bersaing dengan AL China, tetapi dengan beraliansi dengan Jepang atau AS, mereka akan mendapat posisi lebih baik," ujar Li.

"India inginkan dominasi di wilayah-wilayah itu sedangkan Amerika membayar mereka untuk melawan China," papar Li.

Laut India terletak di pusat jaringan transportasi minyak global.

Baca Juga: Duit Mengalir Tanpa Harus Jadi Menteri, Terungkap Segini Kekayaan Susi Pudjiastuti, Hartanya Lebih Dari 2 Kali Lipat Lampaui Jokowi

Laut itu juga rute perdagangan vital untuk China yang beri jalan ke Eropa, Afrika dan Timur Tengah.

Inisiatif 'Sabuk dan Jalan' Xi Jinping, yang bertujuan cepatkan infrastruktur dan perdagangan termasuk 'jalur sutra maritim' yang lewati Laut China Selatan dan Selat Malaka sebelum masuk ke Laut India.

AL China telah semakin aktif di wilayah itu di tahun-tahun belakangan ini, dimulai dengan operasi anti bajak laut di Teluk Aden 2008.

Kapal selam mereka juga telah dideteksi di wilayah itu dari 2013 sampai 2017 dan membuka pangkalan luar negeri pertamanya di Djibouti.

Baca Juga: Gara-gara Hadiah Mobil dari Anang Hermansyah, Aurel Dapat Peringatan Keras dari Krisdayanti, Istri Raul Lemos: Kemana-mana Bawa Otak, Jadi Segala Tindakan Dipikirkan!

Tambahan lagi, China juga telah membangun pelabuhan di Pakistan, di Hambanbota Sri Lanka dan Kyaukpyu Myanmar untuk Inisiatif 'Sabuk dan Jalan' tersebut.

Berbagai kritik termasuk dari India telah peringatkan pelabuhan itu punya potensi digunakan untuk militer.

"Rantai Mutiara" yaitu jaringan militer dan fasilitas komersial yang dibangun China, dilihat India merupakan akal bulus China untuk perkuat posisi militer mereka di Laut India.

Bagi India, hal itu adalah ancaman berat.

Baca Juga: Viral Aksi Polisi Terjun ke Selokan Ambil Bendera Indonesia, Terkuak Sosok yang Diduga Tinggalkan Sang Merah Putih, Begini Kronologi Penemuan Lambang Negara

Laporan terbaru di majalah militer Modern Ships, sebutkan kehadiran AL di Laut India adalah bagian dari "trend tidak terhindarkan".

Sebabnya bagi China, nilai ekonomi Laut India lebih tinggi daripada Laut Pasifik.

Namun posisi geografik India memberi keuntungan mereka dapat memotong rute perdagangan China ke Eropa menggunakan Angkatan Udara (AU) dan rencana ekspansi AL mereka, termasuk tiga kapal induk.

Jika diturunkan, tiga kapal induk itu akan mampu bersaing dengan China untuk superioritas kemampuan di udara sepanjang Laut India.

Baca Juga: Depak Anak Mantan Menteri Demi Nikahi Pengusaha, Ratu Sinetron Ini Justru Dikabarkan Bangkrut, Sang Suami Banting Setir Jadi Sopir Taksi Online Karena Hal Sepele Ini

Li sebutkan cara terbaik bagi AL China adalah kembangkan kemampuan dan pengaruh mereka, tapi jangan terlalu menggebu-gebu.

"Laut India bukanlah perairan milik India, dan militer China bisa lanjutkan perjalanan dan aktivitas mereka," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Dari Gunung 'Terseret' ke Laut, India Tantang China di Laut India Bahkan Akan Usik Laut China Selatan Juga, Ini Dia Deretan Negara yang Jadi Bala Bantuan New Delhi.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber intisari