Memanas! Kapal Induk Amerika Serikat Pamer Latihan Perang di Depan Kapal Perang Tiongkok di Laut China Selatan, Negeri Panda ke Media Sebut Aksi Prajurit Buat Pemanasan Perang

Selasa, 07 Juli 2020 | 16:42
National Interest/Wikimedia

Kapal induk Amerika Serikat

Gridhot.ID - Laut China Selatan sudah mulai makin memanas.

Amerika Serikat pasalnya ikut terjun dalam konflik dingin di wilayah tersebut.

Bahkan dua kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) melakukan latihan di Laut China Selatan yang diperebutkan, persis di depan mata kapal-kapal Angkatan Laut China.

Baca Juga: Sambil Bercucuran Air Mata, Ruben Onsu Bongkar Sifat Asli Betrand Peto Saat Keinginannya Tak Dipenuhi, Suami Sarwendah: Ada Satu Kalimat yang di Luar Pemikiran Saya

"Mereka melihat kami dan kami melihat mereka," kata Laksamana Muda James Kirk, Komandan USS Nimitz, kepada Reuters, Senin (6/7), dalam sebuah wawancara telepon dari kapal induk itu.

USS Nimitz melakukan latihan di jalur air dengan kapal induk Armada Ketujuh lainnya, USS Ronald Reagan, sejak Sabtu (4/7) lalu, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan AS 4 Juli.

Angkatan Laut AS juga membawa kapal induk untuk unjuk kekuatan di Laut China Selatan di masa lalu. Tapi, latihan tahun ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dengan China.

Baca Juga: Sesenggukan Habis Kecelakaan, Sopir Ini Nangis Ketakutan Lihat Truk yang Dikemudikan Tumpahkan Muatan, Tak Disangka Justru Begini Respon Juragannya

Ketegangan bermula dari AS mengkritik China atas wabah virus corona dan menuduhnya mengambil keuntungan dari pandemi untuk mendorong klaim teritorial di Laut China Selatan dan tempat lain.

Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan, AS sengaja mengirim kapalnya ke Laut China Selatan untuk melenturkan ototnya dan menuduhnya berusaha menggerakkan baji antarnegara di kawasan itu.

Ada 12.000 pelaut di atas kapal AS

Baca Juga: Keberadaan Ayah Nagita Slavina Sempat Jadi Tanya, Gideon Tengker Akhirnya Injakkan Kaki di Andara Demi Rafathar, Gaya Rocker Mertua Raffi Ahmad Jadi Sorotan, Netizen: Opa Gaul!

Pentagon, ketika mengumumkan latihan militer dengan membawa kapal induk, menyatakan, AS ingin "membela hak semua negara untuk terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan".

Departemen Pertahanan AS menggambarkan kapal-kapal berbobot 100.000 ton dan masing-masing membawa 90 atau lebih pesawat tempur sebagai "simbol keteguhan hati".

Sekitar 12.000 pelaut berada di kapal dalam kelompok kapal induk gabungan penyerang tersebut.

Baca Juga: Mulai Buka Hati dengan Harapan Dipinang Tahun 2020, Wika Salim Buat Pengakuan Soal Hubungannya dengan Ariel Noah: Oke Lah

Tiongkok mengklaim 90% dari Laut China Selatan yang kaya sumber daya, dengan kapal perdagangan senilai US$ 3 triliun per tahun lalu lalang di perairan tersebut. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam memiliki klaim yang saling bersaing.

China telah membangun pangkalan-pangkalan di atas atol di Laut China Selatan, tetapi mengatakan tujuannya untuk perdamaian.

Meski melakukan kontak dekat dengan kapal-kapal perang China, Krik menyebutkan, tanpa ada insiden.

Baca Juga: Bakal Menikah dengan Atta Halilintar, Anak Sulung Anang Hermansyah Justru Curhat ke Sosok Ini Bahwa Dirinya Tidak Bahagia, Aurel: Susah, Susah...

"Kami memiliki harapan, kami akan selalu melakukan interaksi yang profesional dan aman," ujarnya. "Kami beroperasi di perairan yang sangat padat, banyak jenis lalu lintas laut".

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Laut China Selatan menegang, posisi kapal induk AS dan kapal perang China berdekatan.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber kontan