GridHot.ID -Nia Ramadhani jadi sosialita muda sejak menikah dengan Ardi Bakrie pada 2010 lalu.
Ardi Bakrie merupakan putra bungsu dari pengusaha kaya sekaligus politikus Aburizal Bakrie.
Jadi menantu seorang konglomerat, Nia bukan berasal dari keluarga yang tajir melintir.
Bahkan, rumah Nia yang dulu masih sederhana lauyaknya rumah orang biasa.
Menjadi istri konglomerat, Nia mengaku sempat merasa minder dan tidak percaya diri.
Kehidupan Nia Ramadhani usai menikahi Ardie Bakrie tak ubahnya putri kerajaan.
Berbagai mimpi yang mulanya mustahil kini bisa terpenuhi hanya dalam sekejap.
Wajar saja jika Nia merasa sangat bahagia dan bersyukur.
Melalui live Instagram belum lama ini, Nia membeberkan bahwa ia dulu punya sebuahbuclt listatau daftar kegiatan yang ingin ia lakukan.
"Aku ngomongin bucket list. Aku tuh dulu banget, pengen banget naik balon udara, alhamdulillah udah," ceritanya.
Meski sudah merintis karier sebagai pemain sinetron, berlibur ke luar negeri bukan hal yang mudah untuk Nia kala itu.
Selain balon udara, Nia juga ingin merasakan salju di negeri orang.
"Terus zaman dulu tuh pengen lihat salju, udah," imbuhnya.
Usai menjadi menantu Aburizal Bakrie, salah satu orang terkaya di Indonesia, liburan ke luar negeri menjadi hal yang lumrah.
"Aku pertama kali lihat salju, turun dari pesawat. Keluarga Ardi mah udah biasa kali ya lihat salju. Lah gue langsung teriak,Tolong fotoin dong," ungkap Nia.
Saking girangnya, Nia bahkan sudah tak peduli dengan suhu dingin yang menyergap tubuhnya.
Sampai-sampai, sang suami mengkhawatirkan kondisi Nia.
"Kamu gak kedinginan?" tanya Ardi Bakrie saat itu.
"Nggak ada dingin-dinginnya," jawab Nia sumringah.
Mendengar kisahkatrokadik iparnya itu, Gita Janu sampai memberikan sindiran.
"Kayak orang kampung sih," katanya.
Nia yang memang sejak lama ingin melihat salju cuek saja membalas ucapan Gita.
"Kayak orang kampung emang, biarin aja. Tapi itu alhamdulillah, udah dicentang," tandasnya.(Ratih/Nova)
Artikel ini telah tayang di Nova dengan judul Nia Ramadhani Bangga Bisa Penuhi Cita-Citanya, Sang Kakak Ipar Justru Beri Sindiran Orang Kampung, Ada Apa?