Halalkan Berbagai Cara Demi Masuk Universitas, Calon Mahasiswa UNS Solo Sampai Pura-pura Buta Demi Raih Cita-citanya Jadi Guru, Ini Tindakan Panitia

Rabu, 08 Juli 2020 | 20:00
Tribun Jateng

Panitia SBMPTN UNS Solo terpaksa mendiskualifikasi seorang peserta lantaran tidak sesuai dengan seleksi khusus jalur tunanetra

Gridhot.ID - Tahun ajaran baru bagi mahasiswa baru sebentar lagi datang.

Ujian masuk ke universitas pun kini tengah banyak dilakukan, salah satunya di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Namun, sebuah kecurangan rupanya terjadi saat pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Baca Juga: Tinggal Menghitung Hari, Calon Mahasiswa Siap Ikuti UTBK-SBMPTN 2020, Simak Syarat dan Perlengkapan yang Harus Dipersiapkan

Sejumlah peserta berkebutuhan khusus atau disabilitas mengikuti tes Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Ruang Lab 2 Laboratorium Komputer UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi UNS, Selasa (7/7/2020).

Dalam pelaksanaan UTBK tersebut, panitia SBMPTN UNS Solo terpaksa mendiskualifikasi seorang peserta lantaran tidak sesuai dengan seleksi khusus jalur tunanetra.

Untuk dapat mengerjakan soal ujian tersebut, panitia menggunakan aplikasi khusus yakni Non Visual Dekstop Accsess (NVDA) yang diperuntukan bagi peserta tunanetra. Panitia juga menyediakan peralatan lain seperti kertas, reglet dan headset.

Baca Juga: 2 Anaknya Bisa Masuk Kepengurusan Yayasan, Ketua Yapertib Surakarta Bantah Ada Nepotisme Meski Didemo Mahasiswa dan Rektornya: Anak Saya Layak untuk Kerja!

Wakil Rektor Bidang Akademik UNS, Ahmad Yunus mengatakan, dalam pelaksanaan UTBK jalur tunanetra, disediakan pendamping yang memahami peserta seleksi.

Sehingga dapat membantu peserta apabila mengalami kendala teknis dalam mengerjakan soal.

Ada sebanyak lima peserta berkebutuhan khusus yang mengikuti seleksi UTBK, mereka tunanetra.

Namun dari kelima peserta tersebut ada seorang peserta berinisial MM yang didiskualifikasi lantaran mengaku sebagai tunanetra.

Baca Juga: Lepas Baju dan Mengundurkan Diri di Hadapan Demonstran, Rektor Uniba Solo Kecewa dengan Yayasan, BEM dan Organisasi Mahasiswa Tidak Ada Pelantikan

Deputi IV Penjaminan Mutu dan Pengembangan Naskah Soal Ujian SBMP UNS, Moh Abdul Hakim menyampaikan, ada satu pesera yang berpura-pura sebagai peserta tunanetra tapi setelah dicek yang bersangkutan bisa berjalan secara mandiri dan melihat.

"Sehingga di minta ke Kantor SBMP."

"Yang bersangkutan menggunakan dalih lain."

Baca Juga: 3 Bulan Tak Pulang ke Kosan Gara-gara Corona, Para Mahasiswa Rantau Ini Syok Dapati Kamarnya Jadi Begini, Tikus Saja Sampai Beranak Pinak!

"Alasannya karena saat ikut kompetisi olahraga masuk kategori tunanetra," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (7/7/2020).

Dia menjelaskan, sesuai aturan setiap peserta yang berusaha melakukan penipuan, langsung didiskualifikasi.

Dalam menerima peserta berkebutuhan khusus, pihak panitia memastikan satu per satu peserta sebelum pelaksanaan ujian.

"Begitu menerima data peserta tunanetra maupun disabilitas lain."

Baca Juga: Bawa Toga dan Ijazah Pulang ke Kampung Halaman, Putra Papua Ini Ingin Orang Tuanya Bisa Lihat Sang Anak Wisuda, Neas Wanimbo: Mama Tidak Berangkat Jadi Saya ke Sini

"Bagian pendaftaran menelpon satu per satu peserta sebelum hari H," jelasnya.

Di sisi lain pantauan di tempat ujian, sebelum mulai mengerjakan soal UTBK, pendamping khusus tampak memberikan arahan dan penjelasan kepada seorang calon mahasiswa baru (Camaba) tunanetra, Yovan Rate Azis.

Saat ditanya, Yovan mengatakan memilih Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Biasa pada SBMPTN tahun ini.

Baca Juga: Langsung Jawab Keluh Kesah Mahasiswa, Nadiem Makarim Keluarkan Kebijakan Baru, Keringanan UKT Sudah di Depan Mata

Laki-laki yang memiliki cita-cita sebagai tenaga pendidik itu memilih kampus UNS Solo sebagai pilihan pertama dan UNY Yogyakarta sebagai pilihan kedua.

“Kampus pilihan pertama saya UNS dan kampus pilihan keduanya adalah Universitas Negeri (UNY) Yogyakarta."

"Cita-cita saya ingin jadi guru” ujar Yovan.

Baca Juga: Lestarikan Budaya Indonesia, Mahasiswa UNS Rancang Game Android Bertema Aksara Jawa, Karyanya Mampu Meroket dan Juara di Singapura

Dia mengungkapkan, persiapan mengikuti UTBK tahun ini dijalaninya selama tiga bulan secara mandiri di rumahnya daerah Kadipiro.

Yusron merupakan atlet NPCI blind judo.

Baca Juga: Gagal Teruskan Impian di Sekolah Baru, Bocah 15 Tahun di Solo Ditemukan Tewas dalam Kondisi Tak Wajar Setelah Latihan Silat, Luka di Rahang Jadi Misteri Besar Kematiannya

Guna persiapan mengikuti ujian, dirinya harus pintar-pintar membagi waktu antara latihan blind judo dan UTBK.

(Ais)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judulCalon Mahasiswa UNS Solo Pura-pura Buta, Daftar SBMPTN Jalur Tunanetra: Langsung Kami Diskualifikasi(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber TribunJateng.com