Gridhot.ID - Tahun ajaran baru bagi mahasiswa baru sebentar lagi datang.
Ujian masuk ke universitas pun kini tengah banyak dilakukan, salah satunya di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Namun, sebuah kecurangan rupanya terjadi saat pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Sejumlah peserta berkebutuhan khusus atau disabilitas mengikuti tes Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Ruang Lab 2 Laboratorium Komputer UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi UNS, Selasa (7/7/2020).
Dalam pelaksanaan UTBK tersebut, panitia SBMPTN UNS Solo terpaksa mendiskualifikasi seorang peserta lantaran tidak sesuai dengan seleksi khusus jalur tunanetra.
Untuk dapat mengerjakan soal ujian tersebut, panitia menggunakan aplikasi khusus yakni Non Visual Dekstop Accsess (NVDA) yang diperuntukan bagi peserta tunanetra. Panitia juga menyediakan peralatan lain seperti kertas, reglet dan headset.
Wakil Rektor Bidang Akademik UNS, Ahmad Yunus mengatakan, dalam pelaksanaan UTBK jalur tunanetra, disediakan pendamping yang memahami peserta seleksi.
Sehingga dapat membantu peserta apabila mengalami kendala teknis dalam mengerjakan soal.
Ada sebanyak lima peserta berkebutuhan khusus yang mengikuti seleksi UTBK, mereka tunanetra.
Namun dari kelima peserta tersebut ada seorang peserta berinisial MM yang didiskualifikasi lantaran mengaku sebagai tunanetra.
Deputi IV Penjaminan Mutu dan Pengembangan Naskah Soal Ujian SBMP UNS, Moh Abdul Hakim menyampaikan, ada satu pesera yang berpura-pura sebagai peserta tunanetra tapi setelah dicek yang bersangkutan bisa berjalan secara mandiri dan melihat.
"Sehingga di minta ke Kantor SBMP."
"Yang bersangkutan menggunakan dalih lain."
"Alasannya karena saat ikut kompetisi olahraga masuk kategori tunanetra," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (7/7/2020).
Dia menjelaskan, sesuai aturan setiap peserta yang berusaha melakukan penipuan, langsung didiskualifikasi.
Dalam menerima peserta berkebutuhan khusus, pihak panitia memastikan satu per satu peserta sebelum pelaksanaan ujian.
"Begitu menerima data peserta tunanetra maupun disabilitas lain."
"Bagian pendaftaran menelpon satu per satu peserta sebelum hari H," jelasnya.
Di sisi lain pantauan di tempat ujian, sebelum mulai mengerjakan soal UTBK, pendamping khusus tampak memberikan arahan dan penjelasan kepada seorang calon mahasiswa baru (Camaba) tunanetra, Yovan Rate Azis.
Saat ditanya, Yovan mengatakan memilih Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Biasa pada SBMPTN tahun ini.
Laki-laki yang memiliki cita-cita sebagai tenaga pendidik itu memilih kampus UNS Solo sebagai pilihan pertama dan UNY Yogyakarta sebagai pilihan kedua.
“Kampus pilihan pertama saya UNS dan kampus pilihan keduanya adalah Universitas Negeri (UNY) Yogyakarta."
"Cita-cita saya ingin jadi guru” ujar Yovan.
Dia mengungkapkan, persiapan mengikuti UTBK tahun ini dijalaninya selama tiga bulan secara mandiri di rumahnya daerah Kadipiro.
Yusron merupakan atlet NPCI blind judo.
Guna persiapan mengikuti ujian, dirinya harus pintar-pintar membagi waktu antara latihan blind judo dan UTBK.
(Ais)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judulCalon Mahasiswa UNS Solo Pura-pura Buta, Daftar SBMPTN Jalur Tunanetra: Langsung Kami Diskualifikasi(*)