GridHot.ID - Provinsi DKI Jakarta kembali mencatat kenaikan jumlah pasien positif covid-19 dengan penambahan kasus 404 pada Minggu (12/7/2020).
Penambahan tersebut membuat total kasus positif virus corona di Jakarta sebanyak 14.361 kasus.
Dari jumlah tersebut, 9.200 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 702 orang meninggal dunia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperingatkan warga terkait lonjakan kasus positif Covid-19 yang terjadi hari ini.
Menurut Anies, jika kondisi ini terus terjadi, pemerintah bisa menghapuskan segala kebijakan pelonggaran yang dilakukan selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
“Saya ingatkan pada semua jangan sampai situasi ini jalan terus, sehingga kita harus menarik rem darurat atau emergency brake,” kata Anies dalam video yang diunggah akun Youtube Pemprov DKI, Minggu (12/7/2020).
“Bila itu terjadi, maka kita semua harus kembali dalam rumah, kegiatan perekonomian terhenti, kegiatan keagamaan terhenti, kegiatan sosial terhenti. Kita semua akan merasakan kerepotannya bila situasi ini berjalan terus,” sambung dia.
Cara yang bisa dilakukan warga Jakarta agar kondisi itu tak terjadi yakni patuh terhadap protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Hal pertama yang penting dilakukan adalah tetap menggunakan masker, di mana dan kapan saja.
Kemudian selalu menjaga jarak aman kurang lebih satu meter antara satu dan lainnya. Jumlah orang dalam suatu ruangan juga harus 50 persen dari total kapasitas yang ada.
“Dan yang paling penting dari semuanya jangan ragu untuk mengingatkan siapapun kapanpun-di manapun. Ingatkan, tegur bila ada yang tidak pakai masker, bila tidak jaga jarak, bila ruangan lebih dari kapasitas 50 persen, bila tidak melakukan cuci tangan,” ujar Anies.
Adapun dalam sepekan terakhir, Provinsi DKI Jakarta tiga kali mencatatkan penambahan kasus Covid-19 terbanyak. Penambahan itu terjadi pada Rabu (8/7/2020) dengan 344 kasus, Sabtu (11/7/2020) dengan 359 kasus, dan hari ini, Minggu (12/7/2020) dengan 404 kasus.
Anies mengakui tingginya jumlah kasus pada hari merupakan sebuah lonjakan meski Pemprov DKI terus menambah kapasitas pengetesan PCR. Pengakuan Anies itu berdasarkan positivity rate DKI yang mencapai 10,5 persen dari total orang yang melakukan PCR.
Ia juga menyampaikan bahwa sebanyak 66 persen di antara penambahan kasus positif tersebut berasal dari orang uang tak memiliki gejala klinis.
Hal ini cenderung berbahaya, karena rata-rata dari mereka tidak tahu bahwa sedang terinfeksi Covid-19. (Jimmy Ramadhan Azhari)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judulLonjakan kasus corona Jakarta, Anies: Bila terjadi terus, harus kembali ke rumah(*)