Selatan Jawa Terus Diguncang Rentetan Gempa, Hasil Investigasi BMKG Jadi Alarm Penting untuk Masyarakat, Singgung Ancaman Tsunami, Warga Wajib Waspada dan Siap Siaga

Minggu, 19 Juli 2020 | 18:00
via Intisari

peta gempa Indonesia sampai tahun 2013

Gridhot.ID - Kita pasti tak sadar telah merasakan beberapa rentetan gempa bumi yang terjadi terutama di dekat pulau Jawa.

Belakangan ini gempa bumi memang mengguncang beberapa wilayah di Indonesia.

Bahkan, gempa bumi juga terjadi dalam rentang waktu yang berdekatan.

Kali ini, Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akhirnya mengeluarkan peringatan agar masyarakat waspada terhadap potensi gempa bumi tektonik.

Baca Juga: Nusantara Darurat Covid 19, Indonesia Kalahkan China Soal Kasus Corona, Berikut Perbedaan Paling Mencolok Tiongkok dan Tanah Air dalam hadapi Pandemi Ini

Hal tersebut dilandaskan lantaran gempa bumi tektonik yang terjadi di wilayah Samudera Hindia Barat Daya Pangandaran pada pukul 11.08 WIB, pada Jumat (17/7/2020).

Berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 3,7.

Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono menyebutkan bahwa episenter terletak pada koordinat 8,18 LS dan 107,85 BT.

Lokasi tepatnya berada di laut pada jarak 89 kilometer arah barat daya Kabupaten Pangandaran pada kedalaman 18 kilometer.

Baca Juga: Jijik Minta Ampun, Viral Kamar Kost Ini Tak Miliki Sekat Antara Kasur dengan Toilet, Dokter Fiarry: Bisa Menginfeksi Penghuni Via Saluran Napas

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktifitas sesar aktif di dasar laut," kata Daryono.

Daryono mengungkap dampak getaran gempa terasa di sejumlah wilayah, meskipun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut.

Dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan atau shakemap BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, menunjukkan gempa ini dirasakan di wilayah Pangandaran, Cipatujah, Cibalong, Tasikmalaya, Karangnunggal, dan Singajaya dalam skala intensitas II MMI.

Getaran gempa dengan skala tersebut, dideskripsikan guncangannya dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca Juga: Kebelet Viral, Pria Nampak Riang Ajak Main Balitanya Sambil Digantungkan di Bibir Jurang Curam, Perilakunya Bikin Netizen Gregetan

Masyarakat patut waspada

Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa, selama 3 pekan terakhir di wilayah Pulau Jawa sudah mengalami peningkatan aktivitas gempa bumi signifikan.

BMKG telah mencatat setidaknya ada 9 rentetan peristiwa gempa bumi dirasakan sudah terjadi di wilayah Pulau Jawa, yaitu sebagai berikut.

- Gempa Selatan Pacitan M 5,0 pada 22 Juni 2020 akibat deformasi di zona Benioff.

- Gempa Selatan Blitar M 5,3 pada 5 Juli 2020 akibat deformasi di zona Benioff.

- Gempa dalam Laut Jawa M 6,1 pada 7 Juli 2020 akibat deformasi di zona transisi mantel.

- Gempa Banten Selatan M 5,1 pada 7 Juli 2020 akibat deformasi di zona Benioff.

- Gempa Selatan Garut M 5,0 pada 7 Juli 2020 akibat deformasi di zona megathrust.

- Gempa Selatan Selat Sunda M 5,2 pada 7 Juli 2020 akibat deformasi di zona megathrust.

- Gempa Selatan Sukabumi M 4,8 pada 10 Juli 2020 akibat aktivitas sesar aktif di dasar laut.

- Gempa Selatan Kulonprogo M 5,1 pada 13 Juli 2020 akibat deformasi di zona megathrust.

- Gempa Selatan Pangandaran M 3,7 pada 17 Juli 2020 akibat aktivitas sesar aktif di dasar laut.

Baca Juga: Bukan Sulap Bukan Sihir, Mendadak Turun 'Hujan' di Kabin Pesawat, Penumpang Sampai Pakai Payung, Kok Bisa?

"Dengan meningkatnya aktivitas kegempaan di Selatan Jawa akhir-akhir ini, kami menghimbau kepada para pemangku kepentingan di bidang kebencanaan dan masyarakat luas untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terkait gempa bumi dan tsunami," jelasnya.

Untuk diketahui, wilayah selatan Pulau Jawa memang rawan gempa. Gempa kuat dapat terjadi kapan saja dan belum dapat diprediksi secara akurat.

Namun demikian, diharapkan masyarakat dapat melakukan upaya mitigasi bila suatu waktu terjadi gempa dan tsunami.

Masyarakat perlu memahami cara selamat saat terjadi gempa, dengan cara segera mencari perlindungan diri.

Baca Juga: Sembunyi Dibalik Pesan Suara, Habib Rizieq Koar-koar Soal Pelengseran Jokowi dalam Demo Tolak RUU HIP: MPR Segera Selamatkan Rakyat dan Negara!

Selain itu, masyarakat juga perlu menyiapkan bangunan tahan gempa bumi dan membuat tata ruang pantai berbasis risiko bencana tsunami, termasuk memahami konsep evakuasi mendiri.

Artikel ini telah tayang di Gridhits dengan judul Serius! BMKG Sudah Bunyikan Alarm untuk Masyarakat Agar Mulai Waspada Usai Selatan Jawa Lagi-lagi Diguncang Rentetan Gempa Bumi.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber GridHITS