Viral Anak Kucing Dibakar Hidup-hidup, Asosiasi Pecinta Hewan Adakan Sayembara Tangkap Pelaku, Tawarkan Hadiah Rp 34,7 Juta

Rabu, 22 Juli 2020 | 07:13
INSTAGRAM/@infokemanusiaansosial

Tangkapan layar video tindakan penyiksaan terhadap seekor kucing yang dibakar hidup-hidup

GridHot.ID - Video yang memperlihatkan seekor kucing dibakar hidup-hidup viral di media sosial.

Video itu diunggah oleh Malaysia Animal Association di Facebook, dibagikan hingga 5.000 kali dan dikomentari lebih dari 3.000 kali.

Dalam pengumumannya, Malaysia Animal Association menuturkan bahwa mereka menawarkan hadiah uang bagi siapa pun yang bisa mengungkap identitas pelaku.

Baca Juga: Biadab, Pemuda Ini Kuliti Kucing dan Anjing Hidup-hidup Sampai Pamerkan Kesadisannya Lewat Tiktok, Tanpa Babibu, FBI Langsung Geruduk Sang Psikopat

Dilansir Daily Mirror Senin (20/7/2020), hadiah itu berkisar antara 3.000 ringgit (Rp 10,4 juta) hingga 10.000 ringgit (Rp 34,7 juta).

"Animal Malaysia hanya mendapat informasi bahwa ini terjadi di Pahang. Tapi detilnya tidak dicantumkan untuk keperluan investigasi," jelas Malaysia Animal Association.

Dalam video yang beredar, anak kucing itu diyakini sebelumnya sudah disiram dengan bahan bakar sebelum dibakar hidup-hidup oleh pelaku.

Baca Juga: Sama Istri Pelitnya Minta Ampun, Rahasia Simpanan Pria Ini Dibongkar Kucing Peliharaanya, Wanita Ini Kaget Lihat yang Disembunyikan Suaminya Selama Ini

Kucing itu sempat berlari dengan nyala api dengan pelaku mengejar sambil terus merekamnya.

Hewan yang malang itu kemudian berbaring sambil mengeluarkan suara terakhir.

Selain mengumumkan uang hadiah bagi yang bisa menangkap tersangka, kelompok penyayang binatang itu juga sudah melaporkan insiden tersebut ke polisi.

Mereka kemudian menyerukan kepada netizen agar "bangkit dan menentang kekejaman terhadap binatang".

Belum diketahui apakah otoritas setempat melakukan penyelidikan. (Kompas.com/ Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Video Viral Anak Kucing Dibakar Hidup-hidup, Diduga Terjadi di Malaysia"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com