Tulis Komentar 'Anjing Lebih Berguna Ketimbang Menteri Kesehatan', Netizen Ini Bakal Dipolisikan, Kemenkes: 2x24 Jam Tidak Ada Itikad Baik, Maka...

Rabu, 05 Agustus 2020 | 12:42
via Kompas TV

Surat peringatan Kemenkes terhadap seorang netizen Twitter

Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari

GridHot.ID - Pandemi virus corona masih belum usai. Sejumlah negara pun berlomba-lomba untuk dapat mengatasi wabah covid-19.

Kementerian Kesehatan pun selalu mendapat sorotan utama dalam hal ini.

Namun, baru-baru ini terdapat seorang netizen yang secara blak-blakan melakukan penghinaan terhadap Menteri Kesehatan.

Baca Juga: Dianggap Publik Tak Becus Dalam Bekerja, Siapa Sangka Menteri Satu Ini Diklaim Kebal 'Reshuffle', Zulkifli Hasan: Beliau Kesayangan Pak Jokowi

Pasalnya, ia membandingkan kinerja Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto dengan binatang yang disebut mampu melacak adanya kasus positif covid-19.

Sebagai informasi, melansir Tribuntravel.com, Uni Emirat Arab menjadi negara pertama yang mempekerjakan anjing polisi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Metode tersebut belum dilakukan di negara lain karena masih dalam tahap pengujian.

Baca Juga: Angin Reshuffle Berhembus Makin Kencang, Sosok Ini Justru Yakin Terawan Tak Akan Diganti: Percayalah, Ini Menteri Kesayangan Pak Jokowi

Melansir dari TravelPulse, proses deteksi Covid-19 ini cepat, non-invasif dan sangat aman.

Tim khusus anjing dan pelatihnya ditempatkan di bandara dan digunakan untuk mendeteksi aroma dari swab.

Tidak ada kontak langsung terjadi antara penumpang dan anjing, atau pawang.

Sebagai gantinya, sampel disajikan kepada anjing di ruang terisolasi dan anjing biasanya dapat menentukan dalam beberapa detik apakah seseorang memiliki virus atau tidak.

"Data dan penelitian menunjukkan bahwa deteksi dugaan kasus Covid-19 mencapai sekitar 92 persen dalam akurasi keseluruhan," kata Kementerian Dalam Negeri Dubai.

Baca Juga: Jokowi Ngamuk Sampai Ancam Reshuffle, Menkes Jadi Bulan-bulanan Sampai Kinerjanya Dikuliti Habis-habisan, Pengamat Bongkar 4 Sektor Ini Jadi Sorotan Kemarahan Sang Presiden

"Angka-angka menunjukkan bahwa anjing dapat dengan cepat mendeteksi kasus yang terinfeksi, membantu melindungi situs-situs utama, secara efektif menangani kerumunan besar dan mengamankan acara besar, bandara, dll," catat Kementerian Perindustrian.

Anjing pendeteksi yang terlatih khusus telah terbukti efektif dan digunakan secara luas untuk mengendus penyakit tertentu lainnya termasuk malaria, TBC, diabetes, kanker dan penyakit Parkinson.

"Anjing pendeteksi terlatih dikenal karena kemampuan dan keterampilan luar biasa mereka yang mengalahkan anjing lain, terutama indra penciumannya yang kuat. Untuk alasan ini, mereka dapat digunakan dalam patroli polisi dan mengamankan mal, acara, bandara, dan fasilitas vital lainnya," kata Kementerian Perindustrian Dubai.

Baca Juga: Terawan Ketok Aturan Baru, Rumah Sakit Bisa Klaim Penggantian Biaya Pelayanan Pasien Covid-19 ke Kemenkes, Begini Teknisnya

Pada 1 Agustus, Bandara Dubai mulai mewajibkan semua penumpang yang bepergian melalui Dubai International (DXB) atau Dubai World Central (DWC) untuk menjalani tes sebelum keberangkatan mereka dan membawa sertifikat yang membuktikan hasil negatif tes COVID-19 dengan swab test yang diambil hingga 96 jam sebelum bepergian.

Wisatawan yang datang dari daerah berisiko tinggi atau menunjukkan gejala apa pun akan diuji lagi pada saat kedatangan.

Sementara itu, dikutip dari Kompas TV, Kementerian Kesehatan berang dengan ulah keterlaluan warganet di Twitter. Akibatnya, Kementerian Kesehatan mengeluarkan somasi.

"Menkes dan @kemenkesRI terbuka dengan kritik dan saran dari siapapun. Namun kami menilai unggahan saudara memuat unsur penghinaan dan pencemaran nama baik Menkes dan Kemenkes sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) UU ITE. Saudara Aqwam, kami tunggu itikad baiknya," tulis akun @KemenkesRI, milik Kementerian Kesehatan, Selasa (4/8/2020).

Sementara akun @aqfiazfan yang disebut melakukan penghinaan terhadap Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, telah hilang dari jagat Twitter.

Baca Juga: Instentif Rp 1,9 Triliun Nggak Cair-cair, Tenaga Kesehatan Indonesia Makin Memprihatinkan, Petugas Tak Dibayar Sampai Bensin Mobil Ambulan Kosong Melompong

Peringatan secara resmi pun dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dengan nomor surat: KM.01.03/2/1304/2020, tertanggal 3 Agustus 2020.

Berikut isi surat peringatan tersebut:

Yth Aqwam Fiazmi HanifanPemilik akun Twitter @aqfiazfan

Sehubungan dengan unggahan saudara Aqwam Fiazmi Hanifan di akun media sosial Twitter dengan username @aqfiazfan pada Senin, 27 Juli 2020 yang memuat (retweet with comment) konten informasi dari media Al Jazeera English (@AJEnglihs) tentang kemampuan seekor anjing di Jerman yang mampu mendeteksi orang yang terinfeksi COVID-19 dengan tingkat akurasi 94% dan diberi komentar dengan narasi: 'Anjing ini lebih berguna ketimbang Menteri Kesehatan kita'.

Baca Juga: Padahal Digratiskan Pemerintah, Viral Biaya Tes Virus Corona Hampir Rp 3 Juta, RS Unair Beri Tanggapan

Kami menilai unggahan tersebut, memuat unsur penghinaan dan/atau pencemaran nama baik Menteri Kesehatan dan Kementerian Kesehatan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Dengan ini, kami memperingatkan saudara Aqwam Fiazmi Hanifan untuk menghapus unggahan tersebut serta menyampaikan permintaan maaf secara tertulis kepada Menteri Kesehatan dan Kementerian Kesehatan di atas materai, diunggah di akun saudara dan dikirimkan ke Kementerian Kesehatan.

via Kompas TV

Surat peringatan Kemenkes terhadap seorang netizen Twitter

Kami tunggu dalam waktu 2x24 jam terhitung sejak tanggal Selasa, 4 Agustus 2020. Apabila sampai tenggat waktu yang diberikan tidak ada itikad baik dari saudara, maka kami akan langsung menempuh jalur hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku.

Demikian disampikan, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Baca Juga: Terawan Disuruh Mundur, Jokowi Langsung Pasang Badan, Sang Presiden Beberkan Tugas Berat Menkes yang Buatnya Jarang Muncul Lagi: Tidak Ada yang Sempurna di Dunia Ini

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

Sementara warganet yang lain menyikapi ulah @aqfiazfan secara beragam.

"Perlu dikasih pelajaran sama orang seperti ini.. Mungkin dia anak yatim piatu.. sehingga tdk belajar sopan santun dan tata krama dari orang tua nya," tulis @putra_hut.

"Daripada ngurusin orang2 gajelas gini mending bapak2 mentri yg katanya pinter2 fokus ke covid aja, ini udh berapa bulan covid ga ada membaik2nya lho yg ada makin parah," kata @Milandak.

Baca Juga: Nyalakan Tanda Bahaya, WHO Ingatkan Negara-negara Ini Bahwa Pertempuran Besar Sudah di Depan Mata: Tidak Akan Pernah Ada Peluru Perak untuk Virus Corona!

"Seandainya menkes dan kemenkes lebih fokus mengeluarkan energinya untuk mengadakan testing massal di masyarakat ketimbang merasa terhina terhadap cuitan individu yang followernya aja ga sampe 10rb," tulis @shandya. (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas TV, TribunTravel.com