Find Us On Social Media :

Seakan Tantang Amerika Serikat yang Latihan Perang di Laut China Selatan, Tiongkok Pamerkan Rudal DF 26 Super Mematikan Racikannya, Mampu Hindari Deteksi Satelit Hingga Lenyapkan Kapal Induk dalam Sekali Ledakan

Rudal DF-26 milik China.

Gridhot.ID - China sepertinya tak ragu-ragu untuk memamerkan senjata yang mereka miliki di tengah konflik yang sedang berlangsung.

Bahkan senjata yang satu ini bisa menjadi pemicu perang yang berbahaya.

Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) baru-baru ini meluncurkan rudal balistik anti-kapal jarak menengah bertajuk DF-26 dalam latihan yang masih berlangsung.

Peluncuran rudal tersebut setelah Amerika Serikat (AS) mengirim dua kapal induk ke Laut China Selatan, serta mengadakan latihan militer bersama dengan India, Jepang, dan Australia di Samudera Hindia dan Laut Filipina.

Baca Juga: Dibongkar Musuh Bebuyutan, Agen Mata-mata Israel Ungkap Fakta di balik Ledakan Dahsyat Lebanon, Singgung Rencana Balas Dendam Terbesar

Mampu menyerang target bergerak di laut, DF-26 mendapat julukan "pembunuh kapal induk". Brigade Rudal Pasukan Roket PLA baru-baru ini memulai latihan konfrontasi lintas regional.

Mereka melakukan latihan di gurun, medan yang rumit seperti hutan, simulasi serangan kimia, dan penyamaran kendaraan yang membawa rudal untuk menghindari deteksi satelit, dengan meluncurkan rudal DF-26.

Menurut Global Times mengutip laporan CCTV, latihan tersebut mengasah kemampuan reaksi cepat Pasukan Roket PLA, dan misi semacam ini akan berlanjut dalam satu hingga dua bulan ke depan.

Pengamat militer China mencatat, ini adalah demonstrasi peluncuran DF-26 yang langka.

Baca Juga: Bayar Gaji Penerjemah Rp 3 Juta Perbulan untuk Bisa Komunikasi dengan Kekasih Asal Iran, Wanita Makassar Ini Malah Kena Tipu Sindikat Penipuan Ratusan Juta, Ketahuan Gara-gara Pelakor

Pada Januari 2019, peluncuran DF-26 diperlihatkan kepada masyarakat umum untuk pertama kalinya.

Song Zhongping, ahli militer China, mengatakan kepada Global Times pada Kamis (6/8), latihan terbaru menunjukkan DF-26 telah memperoleh kemampuan yang lebih kuat dalam skenario pertempuran nyata, termasuk manuver lintas regional, dan tidak bergantung pada situs peluncuran.