Terancam Jadi Negara Pemicu Perang, Amerika Serikat Buat Strategi Baru Demi Keamanan Bumi, Pentagon Bakal Hilangkan Garis di Medan Tempur

Sabtu, 15 Agustus 2020 | 11:42
via Kompas.com

Kapal perang milik Amerika Serikat

Gridhot.ID - Amerika Serikat memang digadang-gadang bisa menjadi negara yang bakal picu perang dunia.

Beberapa aksinya di konflik-konflik negara membuat dirinya menjadi garda terdepan setiap ada peperangan.

Hampir sepanjang tahun ini, para perencana di Pentagon alias Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengembangkan Konsep Perang Bersama yang baru.

Baca Juga: Borok Pak Lurah Dibongkar Mahasiswi yang Sering Disewa, Langsung Panggil Tiap Kali Dapat Dana Desa: Diboking Tiga Hari Tiap Cair

Ini sebuah dokumen yang dimaksudkan untuk memandu, bagaimana Pantagon berperang dalam beberapa dekade mendatang.

“Apa yang saya perhatikan adalah, sebagai lawan, dari semua yang telah saya lakukan sepanjang karier saya, perbedaan terbesar adalah, di masa depan, tidak akan ada garis di medan perang,” kata Jenderal John Hyten, Wakil Kepala Staf Gabungan AS, dalam acara yang digelar lembaga think tank Institut Hudson, Rabu (12/8) lalu, seperti dikutip Defence News.

Struktur saat ini, menurut Hyten, adalah tentang membagi wilayah operasi.

Baca Juga: Amukan Sang Mertua Terlontar, Kebohongan di Balik Pernikahan Rizky DA Dibongkar Habis Ibunda: Ibu Kandung dan Kakak Adikmu Nggak Pernah Dihargai!

“Ke mana pun kita pergi, jika kita harus bertempur, kita menetapkan tepi depan daerah pertempuran, kita telah menetapkan garis koordinasi dukungan tembakan, garis depan pasukan, dan kita berkata, oke, Angkatan Darat bisa beroperasi di sini. Angkatan Udara bisa beroperasi di sini," ujarnya.

“Semuanya tentang garis sekarang," sebut Hyten. "Tapi, untuk berfungsi dalam lingkungan modern yang diperebutkan, garis-garis itu dihilangkan".

Apa artinya dalam praktik? Secara efektif, Hyten menguraikan visi, di mana setiap kekuatan dapat mempertahankan dirinya sendiri untuk menahan musuh dan memiliki kemampuan serangan yang dalam, dibangun di sekitar sistem komando dan kontrol terpadu.

Baca Juga: Datang ke Kantor Polisi dengan Seragam Loreng Layaknya Tentara, Ayah Jerinx SID Pasang Badan untuk Anaknya, Jadi Jaminan Penangguhan: Keluarga Juga Bertanggung Jawab! “Kekuatan Angkatan Laut dapat mempertahankan diri atau menyerang lebih dalam. Angkatan Udara dapat mempertahankan dirinya sendiri atau menyerang lebih dalam. Marinir membela diri atau menyerang jauh (ke dalam),” katanya. "Semua orang".

Integrasi dengan negara lain

Semua pihak termasuk mitra internasional, Hyten menambahkan, karena AS begitu sering beroperasi dalam kerangka koalisi, rencana ini hanya berfungsi jika bisa mengintegrasikan yang lain.

Baca Juga: Panik Celananya Terbuka Saat Kepergok Berduaan di Semak-semak, Oknum Dosen di Palembang Ketahuan Cabuli Bocah 14 Tahun, Pelaku: Dia Minta Uang ke Saya

Dan, agar seluruh struktur berhasil, Pentagon harus berhasil membuat gabungan semua kemampuan kontrol perintah domain yang sedang mereka kembangkan.

Victorino Mercado, Asisten Menteri Pertahanan untuk Strategi, Rencana, dan Kemampuan, mengatakan, konsep peperangan yang baru akan secara langsung "mendorong beberapa investasi AS" di masa depan termasuk pembuatan kapal perang.

“Ada beberapa komponen penting, bagaimana Anda memerintahkan dan mengendalikan pasukan, bagaimana Anda melakukan logistik, ada beberapa tema umum dalam Konsep Perang Bersama,” ujarnya seperti dilansir Defence News.

Baca Juga: Putrinya Janda Anak Satu, Dihdapan Sosok Ini, Umi Kalsum Mengaku Kesal dengan Ayu Ting Ting: Banyak yang Ditutupin

“Jadi, konsep perang ini mengisi celah. Saya berharap, kita memilikinya sekarang. Keinginan pimpinan kita punya sekarang,” kata Mercado.

“Ini akan menginformasikan semua keputusan yang kita buat hari ini karena sekarang adalah tentang memposisikan diri kita di masa depan untuk sukses”.

Tetapi, ketika ditanya, apakah Pentagon akan mempublikasikan perincian Konsep Perang Bersama setelah selesai, Mercado mengatakan, ada "ketegangan" antara menginformasikan publik dan pemangku kepentingan utama untuk tidak mengungkapkan keunggulan kepada Rusia dan China.

Baca Juga: Kejamnya Negara Iran, Personil Band Ini Harus Dihukum 14 Tahun Penjara dan 74 Cambukan Gara-gara Mainkan Musik Death Metal, Akhirnya Kabur ke Luar Negeri Demi Bertahan Hidup dengan Bebas

“Saya pikir, ada aspek yang perlu kita bagikan dari Konsep Perang Bersama ini,” katanya.

“Tapi, ada yang harus kita jaga yang sifatnya rahasia. Dan saya pikir, saya harus berhati-hati dengan apa yang saya katakan di sini, sampai taraf tertentu".

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Ini konsep perang baru Amerika Serikat: Tidak ada garis di medan tempur.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber kontan